Piece 00

50 6 2
                                    

WARNING! VERBAL ABUSED, SUICIDE!
Please do not read if you are in an unstable state!━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Bandung, 23 September 2023
• Pukul 12.30
• Candra POV
Timeline Kesatu
>> D-2
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Matahari siang ini terik menyinari kampus, menciptakan bayangan panjang dari pohon-pohon yang berjajar di sepanjang jalan utama. Sama seperti hari-hari sebelumnya, kampus selalu tampak ramai. Para mahasiswa berlalu lalang, memenuhi setiap sudut dengan obrolan ringan.

Aku melangkahkan kaki keluar gedung kuliah sembari menghela nafas.

Pukul 12.30.

Waktu yang ditunjukkan ponselku sekarang, menandakan bahwa waktu istirahat telah usai.

Tidak, aku tidak ada kelas hari ini maupun seterusnya. Kesibukanku sebagai mahasiswa akhir tentu saja hanya bergelut ria dengan skripsi.

Hanya saja..... ada rutinitas yang wajib dilakukan setiap aku selesai bimbingan atau jika aku tidak ada bimbingan sama sekali.

Apa rutinitas tersebut?

Belajar di student center.

Kalian mungkin akan berpikir bahwa aku tipe orang yang suka belajar.

Well, not gonna lie, I do like study. I mean I can know a lot of things from studying.

Tapi... kalau dilakukan setiap hari bukankah akan membuatmu muak?

I'm human afterall, not kind of robot that can work every single day without resting.

So yeah... Aku benci aku harus ke student center sekarang.

Apa tidak ada hal yang bisa kulakukan??

Drrrt! Drrrt! Drrrt! Drrrt!

Kurasa dengan jelas ponselku bergetar karena ada panggilan masuk.

Namun ketika nama "Lixie" muncul sebagai sosok dibalik orang yang menelepon, sebuah senyuman kecil mengembang.

"Halo, Fel. Kenapa nelepon?"

"Loh tumben Kak Candra angkat teleponnya. Biasanya aja aku dikacangin."

"Eh tapi itu enggak penting. Kakak lagi apa sekarang? Sibuk enggak?"

Aku tidak langsung menjawab pertanyaannya. Apa aku sibuk sekarang? Sebenernya bisa dibilang tidak.

Mengingat aku belum pergi ke student center.

"Enggak. Kenapa emang?"

Fakta kan?

"Serius enggak??? Kalau aku ajak Kakak jalan mau??"

"Kemana?"

"Ya mau dulu atau enggak? Ceritanya biar surprise."

Bisa kudengar kekehan kecil lepas dari bibirnya.

"Yaudah, mau-"

"Ok fix kalau gitu ya. Jangan tiba-tiba dibatalin."

".... Iya iya.."

"Oh ya, umm... itu... Aku boleh enggak minta Kak Candra buat jemput...? Hehe.."

Aduh, Tuhan... Manusia yang satu ini kenapa gemas sekali???

"Boleh. Mau jemput dimana? Ke kampus kamu?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Whisper of Hope || ChanlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang