1

2.2K 80 1
                                    


Jeon wonwoo seorang pekerja di toserba yang ingin berwisata bersama teman-teman nya untuk camping disuatu tempat, awalnya semuanya berjalan dengan baik sebelum suatu kejadian mengerikan menimpa mereka.

Peristiwa buruk itu bermula ketika wonwoo dan kedua temannya menelusuri hutan sekitar untuk mencari kayu bakar, namun naas ternyata hutan itu tidak aman, salah satu teman wonwoo bernama Kim Yubin menghilang dan sudah hampir seharian wonwoo dan Lino mencari tapi tidak menemukan tanda ataupun keberadaan temannya itu, akhirnya mereka berdua memutuskan untuk kembali lebih awal dan meminta bantuan tim SAR untuk mencari.

Selang pencarian 4 hari ditemukan sebuah tubuh wanita yang sudah tidak bernyawa dan terletak cukup jauh dari tempat mereka camping dalam keadaan telanjang dan penuh luka tusukan, awalnya luka tersebut dicurigai luka cakaran hewan buas, namun dugaan itu bisa disangkal dengan adanya laporan autopsi yang menyatakan bahwa Yubin meninggal karena dibunuh.

Wonwoo dan Lino yang terkejut pun merasa tidak percaya dengan apa yang mereka dengar, Yubin hanya memiliki seorang ibu dan dia adalah anak tunggal, kepergian nya meninggalkan luka yang dalam, tapi ibu Yubin tidak menyalahkan wonwoo dan Lino karena pada saat itu Yubin memang pergi tanpa berpamitan kepada mereka berdua.

"Ahjumma mianhe hiks jika jika saja aku tidak mengajak Yubin hiks maka tidak akan ada kejadian seperti ini" Ujar wonwoo menangis.

"Husstt tidak ada yang salah karena Yubin tidak berpamitan kepada kalian berdua, orang hiks orang yang membunuh Yubin adalah orang yang salah wonwoo hiks jangan merasa bersalah hm atau Yubin akan marah nanti"

Wonwoo menganggukkan kepalanya sembari menatap foto Yubin dalam tangisannya.

Wonwoo Yubin dan Lino adalah teman sebaya sejak sekolah dasar, mereka tinggal di lingkungan yang biasa didalam gang, mereka berteman dan selalu bersama secara kebetulan mulai sejak sekolah dasar hingga menengah akhir.

Tidak hanya dekat mereka bertiga, namun para orangtua pun juga dekat kecuali orangtua Lino yang tidak pernah pulang dan hanya tinggal dengan neneknya.

Kedua orangtua wonwoo telah meninggal dikarenakan kecelakaan kerja, dan meninggalkan wonwoo di usia 19 tahun tepat pada saat masa akhir kuliah. Wonwoo mulai bekerja mulai serabutan untuk menunjang hidup dan berakhir bekerja di sebuah perusahaan dengan gaji yang lumayan namun tekanan kerja yang diberikan pun juga lumayan membuatnya merasa gila.

Yubin adalah seorang yatim karena ayahnya meninggal sejak dia dalam kandungan, ayahnya meninggal karena penyakit langka yang di deritanya.

Lino dalam pertemanan yang masih memiliki orangtua lengkap, namun dengan orangtua yang sibuk bekerja dan tidak pernah pulang membuatnya lebih dekat kepada neneknya daripada orang tuanya.

Saat ini wonwoo berusia 22 tahun dan sudah merasakan pahitnya kehidupan, namun sekarang lebih suram karena sahabatnya meninggal.

"Aku hiks akan berusaha agar kau hiks mendapat keadilan" Janji wonwoo dalam hati.

-----

2 hari setelah kremasi, wonwoo dan Lino dipanggil oleh kepolisian setempat untuk dimintai keterangan.

Ia tidak menolak dan malah merasa bahagia dengan harapan setelah ia menceritakan apa yang dia tau, kepolisian akan bergerak dan mencari pembunuh temannya.

Saat ini wonwoo dan Lino berdiri di depan kantor kepolisian Gangwon dan perlahan ia memasuki tempat tersebut dan menunjukkan surat panggilan yang diterima.

Salah satu petugas polisi pun membawanya masuk dan menunjukkan ruang interogasi terpisah untuk Lino dan wonwoo.

Wonwoo berada diruang interogasi 1 secara tertutup dan begitupun Lino di ruang interogasi 2 secara tertutup.

5 menit menunggu seorang pria bersetelan mantel rapi terlihat seperti seorang polisi yang berwibawa duduk dihadapan nya.

Polisi tersebut terlihat matang dalam artian usianya namun masih terlihat muda, berwajah datar dan terlihat mengintimidasi dirinya.

Tanpa basa-basi pria itu memulai percakapan dengan suaranya yang terdengar berat.

"Perkenalkan saya Kim Mingyu selalu ketua Divisi Dua departemen kriminal"

"Ya sir"

"Jeon wonwoo seorang teman dari Yubin, saya akan mengajukan beberapa pertanyaan, saya harap kau akan kooperatif dalam memberikan jawaban"

"Baik ahjussi"

"Apakah pada pukul 20.00 anda berada di tempat camping"

"Tidak, saat itu saya berada di sekitar tempat camping untuk mencari barang yang bisa digunakan untuk membakar kayu bakar yang akan kami bakar besok hari"

Mingyu mengerutkan keningnya dan melanjutkan pertanyaan nya.

"Kayu bakar dibakar esok hari, kenapa kau mencari bahan sehari sebelumnya?"

"Kami memang selalu seperti itu, kami selalu menyiapkan nya sehari sebelumnya"

"Baik lanjut ke pertanyaan yang lain, pada saat kau akan mencari bahan itu, apakah kau berpamitan pada Lino ataupun Yubin?"

"Tidak, karena aku sudah terbiasa melakukan sendiri dan mereka pun pasti sudah tau"

"Bagaimana kau begitu yakin jika temanmu mengetahui mu mencari bahan itu"

"Karena pada siang itu kami berbicara sekilas tentang pembagian tugas kami bertiga mencari kayu bakar bersama, aku bagian mencari bahan yang bisa membantu menyalakan api, Lino bagian menyiapkan makanan dan bakaran, sedangkan Yubin bagian menyiapkan peralatan"

"Setelah mencari peralatan yang kau butuhkan, apa kegiatan yang kau lakukan"

"Ehm saya setelah itu dengan waktu yang cukup malam, sekitar pukul setengah 10 malam, aku kembali ke tempat tidur ku dan bersiap tidur, tapi pada saat itu aku memasuki rumah tetapi saya tidak melihat Yubin, aku kira Yubin kekamar mandi, jadi aku langsung tertidur paman"

Mingyu berdiri dari tempat duduknya dan meninggalkan wonwoo di ruang interogasi untuk menunggu hasil.

Setelah 10 menit menunggu, wonwoo menerima telfon dari salah satu teman kantornya yang meminta untuk mengirimkan soft file tetapi wonwoo tidak bisa karena ia juga tidak membawa laptop.

"Aku benar-benar tidak bisa hyung karena aku sedang berada di kepolisian, akan aku kirimkan nanti ketika aku keluar dari tempat ini"

Tanpa wonwoo sadari, dari balik ruang interogasi Mingyu mendengar semua percakapan yang wonwoo lakukan dengan temannya, Mingyu mencurigai wonwoo sebagai pelaku atas pembunuhan Yubin.

Jawaban yang wonwoo berikan sangat menyimpang dengan apa yang diberikan temannya yaitu Lino.

"Jangan bebaskan dia 2 jam kedepan, aku akan mencocokkan kasus ini dengan Letnan Min"

"Baik Pak" Jawab serentak anggota yang dipimpin Mingyu.


















Hai-hai author ingin membunuh kebosanan dengan bikin book baru lagi, terimakasih bagi yang sudah mampirr

DESTINY (minwon) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang