1. Kamar 222

3.6K 184 28
                                    

Jam sudah menunjukan pukul 9 malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam sudah menunjukan pukul 9 malam. Kepala Est sangat berat, ia sedikit mabuk. Merasa menyesal karena mengiyakan ajakan kelima sahabatnya yakni Joss, Force, Dou, pawat dan Joong untuk pergi ke club langganan mereka. Dari awal ia memang terpaksa karena ini bukan akhir pekan dan besok pagi ia harus meeting. Sungguh sial memiliki sahabat pemaksa seperti mereka. Lebih menyesakkan lagi adalah semua temannya membawa pasangan, hanya dirinya yang  datang seorang diri.  Jika tahu seperti ini, ia benar-benar akan memilih berolahraga atau memeriksa beberapa berkas yang belum ia tanda tangani.

"Aku ketoilet dulu." Izin Est pada sahabatnya yang di jawab anggukan oleh mereka yang asik merangkul pasangan masing-masing. Sialan!

Est berjalan ke arah toilet tanpa menyadari jika seseorang mengikutinya. Antara bodoh dan tidak peka memang beda tipis. Yang ia rasakan saat ini adalah dia sudah tidak tahan untuk mengeluarkan air kencing dalam tubuhnya.

Setelah berjalan beberapa menit melewati beberapa orang yang asik menari dan berlalu lalang kesana kemari, akhirnya dia sampai toilet. Ia langsung menuju kloset berdiri. Membuka resletingnya dan mengeluarkan air kencingnya. Est mendesah lega. Setelah selesai ia menutup sleting celananya dan mencuci tangan.

Ia berniat untuk kembali, namun saat di pintu toilet, ia tertahan karena ada seseorang yang menghalanginya. Est menatap datar seseorang di depannya. Sangat tampan dengan rambut tipis di wajahnya serta rapi dan Jas formal semakin menambah daya tariknya.

"Datanglah kesini, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan" Est melihat secarik kertas dari tangan pria asing di depannya. Lalu mengambilnya dengan bingung.

"Aku tunggu" Katanya yang langsung di balas anggukan olehnya. Dia ingin bertanya ada apa tapi pria tersebut sudah pergi.

'Kamar 222' tertulis di atas kertas tersebut. Lalu est menyimpan di saku.

Sekitar pukul 10 Est izin kepada sahabatnya untuk pergi ke suatu tempat. Joss bertanya akan kemana namun Est menjawab jika dirinya merasa bosan dan ingin mencari udara segar. Setelah sahabatnya paham lantas berjalan menuju pintu keluar. Ia berjalan beberapa langkah ke hotel bintang tiga samping club malam yang ia datangi.

Est tersenyum saat penjaga pintu meminta untuk memperlihatkan undangan. Saat berada di luar ia bingung harus kemana untuk menuju kamar tersebut.

Setelah lama diam dalam kebingungan, Est bergumam. "Kenapa bodoh sekali, tanyakan saja pada satpam tadi" Est berjalan menuju pegawai hotel itu.

"Permisi" ucap est dengan sopan

"Iya tuan ada apa?"

Est mengeluarkan kertas dalam sakunya. "Maaf Kamar 222 dimana ya ?"

"Oh, anda bisa naik ke lantai 10 lalu berjalan ke kiri nanti anda akan menemukannya" jelas pegawai tersebut

BABY'S HOME || WILLESTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang