Xiao Zhan menunggu kedatangan Taotao untuk menanyakan apa yang barusan Xiao Jie laporkan. Merasa gelisah, Xiao Zhan memutuskan untuk menutup sementara tokonya.
Begitu Taotao datang dengan Cici, pria cepak yang disambut dengan wajah muram sang bos juga wajah serius Xiao Jie itu seketika panik. "Laoban, ada apa?"
"Mari bicara di ruanganku," ujar Xiao Zhan.
Cici menatap Taotao lalu menatap Xiao Zhan dengan cemas. Sepasang suami-istri itu mengikuti sang bos ke ruangannya.
Taotao meremas kedua tangannya dengan gelisah. "Laoban, apa aku melakukan kesalahan? A-apa aku akan dipecat?""Omong kosong, siapa yang mau memecat siapa?"
"Habisnya, kenapa kalian berdua tampak tegang dan serius sekali?"
Xiao Zhan menghela napas panjang. "Aku ingin menanyakan soal Xiao Wang padamu. Jie Ge bilang, semalam kalian mendengarnya mengaum."
Mendengar itu Taotao langsung mengubah ekspresi sedihnya. "Ah, Soal itu! Memang benar Xiao Wang mengaum. Tapi itu bukanlah hal besar."
Xiao Jie menukikkan alisnya. "Eiy, apa maksudmu bukan hal besar? Kau sendiri juga ketakutan, kan, mendengar suara aumannya malam itu?"
Taotao menggaruk kepalanya sambil tersenyum kering.
"Awalnya aku takut, tapi karena Cici sudah menjelaskannya padaku---""Menjelaskan apa?" tanya Xiao Zhan tak sabaran.
Cici meremas tangan Taotao sambil memberinya isyarat melalui tatapan matanya, membuat Taotao langsung menutup mulutnya.
"Ada apa ini? Apa yang sedang kalian tutup-tutupi?" protes Xiao Jie, mulai kesal.
Xiao Zhan menatap Taotao juga Cici dengan tatapan mendesak. "Katakan padaku, jangan sembunyikan apapun."
Taotao menarik napas lalu menghembuskannya. Pria cepak itu melirik Cici yang kemudian mengangguk.
"Laoban, mungkin ini akan membuatmu terkejut, tapi Xiao Wang sebenarnya bukan seekor kucing. Maksudku, ya, dia memang kucing. Tapi kucing besar. Dia adalah seekor---""Macan Kumbang hitam. Aku sudah tahu."
Taotao melotot. "Laoban sudah tahu dan masih memeliharanya?"
Giliran Xiao Zhan yang melotot. "Lalu, menurutmu aku harus melepasnya atau menyerahkannya pada pemerintah, begitu?"
Taotao meringis melihat Xiao Zhan yang nampak marah.
"Maksudku bukan begitu, Xiao Wang seekor macan kumbang, artinya dia tidak boleh datang ke toko lalu keliaran dengan bebas karena akan menjadi masalah jika ada pembeli yang melihatnya lalu melaporkannya.""Xiao Wang tidak pernah berkeliaran di toko kan? Biasanya dia hanya diam di ruanganku atau berjalan di ruang staff. Lagipula sudah lama aku tidak membawanya ke toko."
Taotao meringis lagi, "Ah, itu benar."
"Lalu, apa yang Cici jelaskan padamu? Cici menyuruhmu mengguruiku?" kesal Xiao Zhan. Dia ini bos, mengapa justru menerima nasehat dari karyawannya?
Cici mencubit lengan Taotao, membuat Taotao panik.
"Bukan, bukan. Cici menjelaskan soal Xiao Wang padaku. Jadi sebenarnya---""Apa? Jangan membuang waktuku, Tao Ge. Kau ini bertele-tele sekali. Lebih baik Cici saja yang menjelaskannya padaku," desak Xiao Zhan.
Cici menganggukkan kepalanya. Perempuan yang pendiam itu mengulas senyum tipis lalu menatap mata Xiao Zhan.
"Xiao Wang sama denganku.""Sama bagaimana? Jelas-jelas kalian beda spesies." heran Xiao Jie. Alis pria plontos itu menukik dengan lucunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Panther in My House [ YiZhan ] ✔️
FanfictionXiao Zhan menemukan seekor kucing hitam kecil yang terbaring lemah di jalan lalu membawanya pulang. Kucing hitam yang ia beri nama Xiao Wang itu tumbuh dengan sangat pesat dan ternyata dia adalah... seekor Black Panther? Apa yang terjadi saat Xiao...