2: Awal Pertemuan

29 4 0
                                    

Malam yang dingin, bahkan lebih dingin dari malam² sebelumnya, itulah yang di rasakan oleh Karasu Tabito sekarang

Dia sedang berjalan² di hutan untuk berpatroli karena memang sudah jadwalnya.

Hutan itu benar² gelap, hanya ada pohon dan suara² serangga saja.

Walaupun lumayan takut, tapi Tabito tetap menlanjutkan patrolinya, karna memang sudah kewajibannya menjaga keselamatan rakyat²nya.

Tapi, tanpa Tabito sadari, ada Vampire yang mengawasinya dari atas pohon.

"Wah², berani²nya dia masuk ke hutan ini, padahal ini sudah malam. Tapi aku kagum dengannya, dia punya keberanian yang sangat tebal, ku rasa aku bisa mengajaknya berbicara" Ujar Vampire tersebut sambil terus memperhatikan Tabito.

Yang awalnya hanya sunyi, sekarang suasana di sekitar Tabito sangat mencekam, seperti ada yang mengawasinya dari kejauhan.

"A-apa ini!!? K-kenapa tiba² jadi mencekam gini suasana nya? Perasaan cuma sunyi doang."

Karna penasaran, Tabito pun melihat sekeliling untuk memastikan firasatnya.

Saat dia melihat sekelilingannya, dia salfok ke satu pohon yang lumayan besar, tempat dimana Vampire tadi mengawasinya.

Tabito merasakan hawa yang tidak enak dari pohon tersebut, seperti ada seseorang yang duduk di dahannya.

"Itu siapa ya? Kok duduk dipohon malam² gini? Gak takut diculik kah? Coba ku panggil."

Tabtio pun menarik nafas, dan mulai memanggil seseorang yang ada di atas pohon.

"Hei kau! Turun lah, apa yang kau lakukan malam² begini hah? Kenapa gak pulang?"

"Haha, kau benar² ingin tau siapa aku?"

"Kalau ku bilang turun ya turun, gak usah ngelawan."

"Iya², galak amat sih bang~."

Vampire itu turun dari pohon setelah di ancam oleh Tabito.

Setelah Vampire itu turun dari pohon, Tabito di bikin terkejut dengan penampilannya.

Bagaimana tidak? Matanya cantik, kulitnya seputih salju, dan poni di tengah dahi yang membuat Tabito hampir mimisan.

'Apaan sih anjir!!? Kok cantik banget sih? Padahal dia cowo lohh anj!!'-Tabito

Setelah 5 detik dia salting, dia pun kembali setelan awal dan kembali menanyakan tujuan Vampire tersebut.

"Kenapa kau disini? Disini berbahaya, harusnya kau dirumah saja, bukannya malah keluyuran."

"Hah, asalkan kau tau ya, harusnya kau yang berhati²."

"Kenapa malah kau yang mensehatiku? Harusnya aku yang-"

"Heh! Hutan ini terlalu berbahaya untung manusia sepertimu, harusnya kau yang dirumah, bukan aku."

"Kau memang benar, tapi aku ke hutan ini karena hari ini jadwalku patroli, jadinya aku harus datang untuk memeriksa hutan ini aman atau tidak."

"Begitu ya? I see²."

"Tapi sekarang beritahu aku, kau ini VAMPIRE ATAU MANUSIA? Cepat, beritau aku.... Sebelum pedang ini melukai lehermu."

Vampire itu pun langsung keringet dingin, dia bisa melihat pedang itu sangat dekat dengan lehernya, apalagi pengguna nya adalah seorang Assassin yang sangat berpengalaman saat berburu Vampire.

"Beritahu aku identitasmu, atau kepalamu akan terpisah dari badanmu."-Tabito

"I-iya, a-a-aku bakal kasih tau identitas asliku, tapi jauhkan dulu pedangmu ini, aku takut."-Eita

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Assassin and The Vampire (Tabieita)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang