41. Gelang Ajaib

288 35 4
                                    

HappyReading ☕










"Nggak nemenin Yudis?" Aiden berjalan mendekati Miguel yang duduk sendiri di taman rumah sakit.

"Ada Clara," jawab cowok itu.

"Nggak gabung sama anak-anak?"

"Siapa?"

"Mereka pada ngumpul di rumah Railey," kata Aiden, "kemarin mereka ke bioskop kita nggak ikut."

"Iya tau, Railey ngechat gue kemarin," Miguel menghembuskan nafas lelah, "males banget sama Zidan."

"Kenapa?" Aiden menoleh dengan alis terangkat sebelah.

"Kemarin duduknya sebelahan sama Railey pas nonton," lirih Miguel, "sengaja kayaknya."

"Cemburu nih?"

"Ck."

"Dia suka sama Railey."

"Gue tau."

"Terus kenapa masih diem?"

"Harus gimana lagi?"

Aiden menoyor kepala temannya itu, "gas lah, bego!"

"Emang Railey mau sama gue?" Miguel pesimis.

"Dicoba dulu lah, anjing," nih cowok sengaja bikin Aiden emosi.

"Udah, nyet."

"Kapan?"

"Waktu itu di lapangan basket pas gue berdua doang sama dia. Gue tanya, gimana rasanya jatuh cinta, terus dia bilang kalau deket pasti jantung jadi deg-degan," Miguel ngadu ke Aiden kayak anak lagi curhat ke bapaknya, "terus gue ambil tangan dia buat pegang jantung gue. Eh, si Railey malah bilang kalau itu heartbeat karena abis olahraga, bukan jatuh cinta."

Tawa Aiden meledak saat itu juga, "gila lo. Sejak kapan nonton drama cinta-cintaan?"

"Yeee, tai lu," Miguel mendorong bahu Aiden, "gue lagi belajar mikat hati cewek. Hargain kek."

"Norak, anjir."

"Bodo."

"Nyatain aja kalau lo cinta sama dia. Beres."

"Kalau cuma ngomong doang semua juga bisa," ujar Miguel.

"Yaudah. Omongin."

"Ga berani gue," ujarnya.

"Takut ditolak?"

Miguel menggeleng, "takut dia menghindar."

Aiden berdehem, "tapi gini ya, Mig. Kalau gue lihat-lihat iniii... Dia juga tertarik sama lo."

"Ngaco."

"Beneran, anjir," ucap Aiden, "dia suka merhatiin lo pas main basket. Dia juga sering banget ngeliatin lo dikelas. Dan pas di grup waktu itu yang mega add lo lagi setelah lo leave grup,  inget ngak?"

"Apaan?"

"Mega bilang; jangan keluar grup lagi. Nanti Railey galau."

Kok Miguel ge-er ya, "bercanda doang itu, mah. Lo kek nggak tau Mega aja."

"Sangkal aja terus," Aiden mengadahkan tangan, "kunci mobil sini bagi."

"Buat apaan?" Miguel menyerahkannya.

Aiden berdiri, "Gue mau ke rumah Railey. Kalau lo nggak ikut. Pulang ke rumah sana naik ojek."

Miguel tau. Dia sedang dipaksa sekarang.






Jasa Boga✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang