001

65 6 0
                                    

suara burung berkicau terdengar di telinga jihoon, pemuda yang berasal dari Busan yang memiliki postur tubuh yang besar dan berkesan tegas.

jihoon tengah duduk di balkon depan kamarnya, ia menikmati pemandangan yang berada di depan kamarnya.

ia menghela nafas, seakan-akan ia baru saja melakukan kegiatan yang sangat melelahkan. "sampai kapan kau akan di sini??" tanya sang bunda tepat di belakangnya. "kau sudah 2 hari tidak makan, keluar lah dan makan. jika kau tak makan makan ayah mu akan memarahi mu seperti 2 hari yang lalu" omel bunda jihoon. jihoon hanya melirik sang bunda sekilas, ia bangkit dari duduknya dan berjalan mendahului sang bunda untuk keluar dari kamar.

ia berjalan ke arah meja makan dan mulai duduk, tatapan tak suka dari sang ayah dapat jihoon rasakan. jihoon melihat sang adik, junkyu . ia tampak terdiam, dan banyak luka luka lebam. wajah jihoon tampak bingung, ia bertanya-tanya kenapa sang adik kecilnya itu bisa sampai bisa luka?? siapa yang membuat nya seperti itu?.

tapi jihoon mengabaikan pertanyaan-pertanyaan yang berada di kepalanya, ia mulai mengambil lauk pauk yang ada di meja makan tersebut dan mulai memakannya. "huh, kenapa kau keluar?? apakah kau mengingat jika kau ternyata memiliki keluarga atau kau keluar hanya untuk makan?!. memalukan" jihoon memberhentikan kegiatan makan nya itu, ia melirik ke arah sang ayah. nafsu makannya hilang seketika, "haduh.. jangan memulai perdebatan di sini. ini waktunya makan! dan ayah berhenti untuk memarahi jihoon" omel bunda jihoon lagi dan lagi.

jihoon berdiri, ia pergi menuju pintu keluar "mau kemana kau !?" tanya ayah jihoon tegas, "pergi, sesuai permintaan mu. dan aku akan mencari pekerjaan, kata mu aku sudah dewasa? dan aku harus mencari pekerjaan sendiri. aku tidak boleh selalu bergantung kepada mu, kan?" ucap jihoon semena-mena. sang ayah menatap jihoon nyalang. "oh, maaf jika tidak sopan. jangan harap aku akan kembali ke rumah ini" ucapnya dan jihoon melihat ke arah sang adik. wajah junkyu terlihat seperti memohon untuk sang kakak untuk tidak meninggalkan rumah ini. jihoon menggeleng, menandakan bahwa itu tidak bisa, ia harus meninggalkan rumah terkutuk ini.

jihoon menutup pintu rumah itu dan mulai berjalan ke arah mobilnya, ia mulai menjalankan mobilnya untuk pergi ke rumah sang teman. sunwoo. sesampainya di rumah sunwoo. jihoon menekan tombol bell pada rumah sunwoo dengan tidak bersahabat.

ia menekan tombol bell tersebut secara terus menerus sehingga membuat bell tersebut rusak. "hey! hey! hey! apa maksud mu ini??" ucap sunwoo tidak terima dari dalam rumah. "kau sudah merusak bell rumah ku sebanyak 5 kali ya bodoh!" omel sunwoo, "habisnya kau lama sekali!" balas jihoon, "aku tidak lama! kau saja yang memang tidak sabaran!!" jihoon hanya tersenyum.

sunwoo memasang wajah kesalnya itu, "ada apa kau kesini??" tanya sunwoo, "aku boleh menginap di rumah mu untuk sehari saja?? aku akan pergi ke Seoul besok" balas jihoon, sunwoo mengangguk. "tentu! tentu ajaa boleh, kau temanku jadi kenapa tidak boleh?. emm untuk apa kau ke Seoul?!" tanya penasaran sunwoo, "aku ingin mencari pekerjaan di sana. ayah ku selalu mengengkang ku untuk mencari pekerjaan. aku tidak boleh bergantung terus kepada nya." jelas jihoon, "astaga. padahal kau baru saja dewasa 1 bulan yang lalu!!. ayah mu benar benar tidak baik" kaget sunwoo, bahkan ia menepuk jidatnya sendiri.

"kalo begitu sini masuk" ajak sunwoo, jihoon mengangguk. ia melepas sepatu miliknya dan mulai memasuki rumah sunwoo, ia duduk di sofa milik sunwoo itu. "kau kesana menggunakan uang siapa?" tanya sunwoo, "hey bodoh, kau kira aku tidak memiliki uang?" sunwoo hanya tertawa. "berapa lama kau akan di sana?? dan berapa lama perjalanan kau nanti?" pertanyaan sunwoo yang membuat jihoon jengkel. kepo sekali, batin jihoon.

"kau ini banyak sekali bertanya, aku tidak tau pasti sampai kapan aku akan di sana. tapi yang jelas akan lama. aku menaiki kereta api jadi akan membutuh kan waktu sekitar 2 jam 47 menit." jawab jihoon, sunwoo memasang wajah sedih. "berarti kita akan jarang untuk bertemu??" sedih sunwoo. "sekarang zaman sudah maju dan modern, kau bisa menggunakan handphone milik mu itu untuk me-nelfon ku bodoh. kau juga bisa langsung datang ke Seoul, kau kan kaya" balas jihoon, "ah iya benar juga." jihoon tidak meresponnya, "sudah, sekarang sudah hampir siang, aku akan pergi ke kamar mu" ucap jihoon, "lalu?" "aku akan tidur".

"Ya!! bisa tidak kau berhenti untuk tidur?? hidup mu hanya tidur dan tidur" kesal sunwoo, "ya, aku harus bagaimana??" tanya jihoon, "bermain game?" tawar sunwoo, "baiiklah, ayo" setuju jihoon. sunwoo pun bersorak gembira dan bangga karena berhasil menunda acara tidur jihoon.

berjam-jam telah mereka lewati hanya untuk bermain game online, "haha!! kau kalah lagi wahai park jihoon" ejek sunwoo. "ish apalah! kau tahu kan jika aku tak bisa bermain game seperti ini" kesal jihoon, "huu payah sekali!!" "biarkan, lagi pula kau bukan diriku".

"sekarang sudah sore, aku akan menyiapkan beberapa barang untuk pergi ke Seoul besok. kau mau ikut aku ke mini market?" tawar jihoon, sunwoo mengangguk. "baiklah ayo, tutuplah pintu rumah mu itu." sunwoo membalas jihoon dengan mengacungkan jari jempolnya.

setelah itu mereka berdua pun pergi ke mini market dekat rumah sunwoo. "kau ingin membeli apa?" tanya sunwoo, "eee tidak terlalu banyak, mungkin hanya Snack? dan minuman. untuk peralatan di sana tak usah cemas aku sudah memiliki arpat di sana." balas jihoon, sunwoo mengangguk-angguk. sunwoo mulai tersenyum jahil, "hari ini tolong terakhir aku!!" pitanya, "buat apa?" "yaa, kan kau akan berpisah dengan ku jadi yaa traktir saja!" jawab sunwoo semangat, jihoon menatap sunwoo malas.

"yaa baiklah, ambil barang dengan harga yang wajar" oke jihoon, sunwoo tampak gembira dan mulai mengambil Snack Snack kesukaan nya. jihoon juga mengambil beberapa barang atau Snack yang akan ia bawa nantinya.

"sudah atau belum? aku akan pergi ke kasir" tanya jihoon, "tentu saja sudah" akhirnya mereka berdua berjalan ke arah kasir dan mulai membayar nya.

"ow shit, semua barang ini 2 juta??" kaget sunwoo, "hey bodoh yang membuat harga nya mahal ini gara gara Snack mu itu sialan" kesal jihoon, sunwoo hanya tersenyum kaku.


hari berikutnya telah tiba, akhirnya jihoon akan pergi ke Seoul. sunwoo tadi pagi sempat membuat drama nya, ia menangis karena akan di tinggal oleh jihoon dan dia akan merasakan kesepian. jihoon hanya menanggapinya dengan maki-makian.

"dada, kamu jangan merindukan ku ya!!" ucap sunwoo sambil melambaikan tangan nya. "tentu, aku tidak akan merindukan mu" balas jihoon, "what!!? harusnya kamu tidak membalas ucapan ku dengan seperti itu!".

"kau ini membuang buang waktu ku saja!! pulang lah dan aku akan pergi!" omel jihoon mulai memasuki ke kereta api. "cih, dasar orang tua. bisa nya hanya marah marah" gerutu sunwoo sambil berjalan ke arah parkiran mobilnya.

jihoon pun celingak-celinguk mencari tempat duduk miliknya, ia berjalan lurus terus dan sampai menemukan laki laki tinggi berwajah jejepangan itu duduk di sebelah kursi nya. jihoon pun duduk di kursinya dan mulai membuka handphone nya. kosong, tidak ada pesan masuk sama sekali.

saat jihoon mengotak-atik handphone nya, laki² tepat di samping jihoon pun menepuk pundak jihoon, "hey!! lo mau kemana?" tanya nya, "kereta api ini berjalan ke mana?" tanya balik jihoon, "Seoul" balas laki² itu. "nah kau sendiri sudah tau kenapa masih bertanya?" ucap jihoon sinis. "iyuh, baku banget cara ngomong lo. darimana sih lo??" tanya laki² itu, "aku dari Busan, kau?" "oh, Fukuoka Jepang" balasnya. "pantas saja, nama mu siapa?" "haruto, lo?".

"jihoon, senang bisa kenal dengan mu" ucap jihoon diiringi dengan eye smile miliknya. "kau ke Seoul untuk apa?" tanya jihoon, "gue ke Seoul buat ke rumah kakak sepupu gue, orang nya cantik. tapi gue ga bisa macarin tu orang. Lo sendiri?" "kau tak  perlu tau" balas jihoon yang membuat haruto merasa kesal.














tbc




sumpa ga tauu, ini pertama kalinya bikin cerita kaya ginii plcc :qqqq, aku harap kalian sukaa jangan lupa buat vote ya!!

2/6/24


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

5 days with u • hoonsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang