Curhat dikit, aku pernah nulis ini dapet 1400 kata lebih, tapi draft lebih kesel tau. Mana aku mikirnya dua Minggu lebih lagi alurnya. Emang nyebelin wkwkwk 😸.
Salam dari penyuka dua rubah, Renjun Sunoo🤍🤍
**Hobi, apa yang kamu sukai? Membaca, menulis, atau berolahraga? Nah, yang di lakukan tokoh utama memang yang dia suka, membaca. Tapi yang dia baca adalah buku Novel. Novelnya pun, novel cerita tentang remaja-remaja, percintaan dan lain-lain.
"Menye-menye banget ceweknya, di senggol sedikit langsung nangis! Ini juga antagonisnya, heran senggol bacok. Padahal kan, banyak cowok lebih dari dia. Figurannya juga, okelah," komentar sekaligus hujatan untuk novel dengan klise yang dia baca.
"Padahal figurannya baik tau, tapi kenapa si antagonis ini gak suka ya? Burem kali matanya." komentarnya lagi, karena merasa heran dengan si antagonis.
Sudah lima belas menit dia membaca buku novel yang baru dia baca tersebut.
Raylisa Maharani, hanya perempuan pemalas. Dia lebih suka membusuk di kamar, dan membaca banyak novel. Selain membaca buku novel, dia menyukai idol grup KPop enhypen.
"Hua! Jungwon ganteng banget! Ni-ki! Ya Tuhan!" histerisnya, karena tak sanggup melihat sang grup comeback dengan konsep yang membuatnya tak bisa berkata-kata.
Raylisa sama itu introvert, dia kesulitan memiliki teman karena sifatnya yang menutup diri itu. Dari dulu dia ingin sekali memiliki teman seperti yang lain, tapi dia terlalu menutup diri.
"Pengen banget ngeliat mereka langsung!" ucapnya, dirinya memang ingin melihat sang idol secara langsung. Melihat bagaimana tampannya, mereka bertujuh.
Tak lama Raylisa langsung bangun, dia ingin sekali makan. Kebetulan, dia sudah lapar. Dia memang anak tunggal, sering sekali di sindir karena tak pernah membantu ibunya dalam melakukan hal apapun. Pernah membantu tapi dirinya malah membuat kekacauan.
Di dapur Raylisa bisa melihat sang ibu yang sedang asik bermain ponselnya. Ibunya terlihat memakai kacamata, dan suara khas tertawa dari aplikasi Facebook membuat Raylisa geleng-geleng kepala.
"Apanya yang lucu coba? Cuma di tambahin suara ketawa doang. Terus, nyomot video orang," Raylisa sekali lagi mengomentari, namun yang berbeda, kali ini dirinya mengomentari sang ibu yang bermain Facebook.
Tak lama ponselnya berbunyi, hanya notifikasi tentang grup kelasnya. Menanyakan pekerjaan rumah note (PR), yang akan di kumpulkan besok, hari Senin.
"Enak yah jadi extrovert, apa-apa bisa nanya langsung, beda sama aku yang malu nanya-nanya ke temen.." ungkapnya, karena tak bisa bersosialisasi.
Apalagi dia akan naik ke kelas dua belas, dan akan segera lulus. Ia ingin sekali minimal, memiliki teman atau kenang-kenangan sebelum lulus.
"Ada gak yah yang mau jadi, temen aku?" tanyanya sembari mengambil nasi, beserta lauk-pauknya.
Raylisa sudah meletakkan ponselnya sebelumnya, dan ia makan sembari menonton televisi yang menayangkan acara kartun Spongebob Squarepants. Kartun berulang-ulang, yang ia sukai tentu saja.
Sambil makan Raylisa tak sengaja tersenyum, bukan karena kelakukan Spongebob yang lucu, tapi karena sifat salah satu karakter yang ada di buku novel. Dia menyukai salah satu second
male lead. Padahal, second male lead, benar-benar idamannya. Baik, dan pengertian. Walau pada akhirnya dia akan di tolak."Kalau aku masuk ke novel itu aku pilih Rain aja deh! Dia baik tau! Daripada si Nathaniel playboy akut.."
"Definisi Green flag sesungguhnya dia, mah! Royal, kaya, ganteng dan baik lagi! Duh, siapa yang gak tergiur coba?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Rain, I'm coming!
RandomRevisi besar-besaran. 90% Persen aku rombak semua. Kecuali, kisah cinta sang tokoh utama. Terimakasih 🙏🏻 Raylisa mengagumi buku dan idolnya, juga mengagumi seseorang yang tidak nyata. Raylisa adalah orang yang penyendiri, dan tidak memiliki banya...