Secret love

214 17 12
                                    

Request from
@zhiekun


Happy reading ^^

"Xavier!"

Shane sedari tadi memanggil temannya nya namun sang safir tidak mengindahkan nya sama sekali, membuat Shane menjadi agak geram, apalagi ini adalah waktu libur nya yang begitu berharga dan dia ingin menghabiskan waktunya dengan sahabat nya namun sahabatnya begitu pendiam hari ini.

Ya walaupun memang sahabat nya itu pendiam... Tapi biasanya tidak se pendiam ini.

"Ada apa dengan mu? Seminggu ini kamu mengabaikan sahabat mu yang tampan ini huh?"

Shane berkata narsis seperti biasa, Xavier mendengus kesal mendengar nya, jengah dengan kenarsistik kan teman nya itu.

Shane pun merajuk, mencoba untuk mencuri perhatian si netra safir, tapi lagi-lagi dia di abaikan, Xavier hanya melamun mengabaikan nya, menatap pemandangan luar jendela yang memperlihatkan kesibukan kota Lumina.

"Mereka hanyalah orang-orang munafik, Shane"

Shane terdiam mendengar itu, dia jelas tahu apa yang Xavier maksud, setelah Xavier berangkat untuk misi pemberantasan 'ilmu gelap' black smith Terizla, Xavier selalu di penuhi oleh rasa penyesalan karena ternyata mereka kebanyakan adalah anak-anak, wanita dan lansia.

Pandangan Xavier pada biara cahaya langsung berbalik 180 derajat, yang awalnya dia kira adalah tempat yang membela orang-orang benar dan melindungi yang lemah menjadi tempat pembela orang-orang elite dan tempat untuk mencari harta dan kekuasaan.

"Aku... Sangat menyesal..."

Air mata menetes dari netranya yang sejernih safir, rasa frustasinya yang menumpuk keluar begitu saja.

Shane memeluk sahabatnya, menghibur nya.

"Ini bukan kesalahan mu, ini kesalahan mereka"

Xavier balas memeluknya, jantungnya berdetak kencang saat dia di peluk teman baiknya, rasanya begitu aneh, dia selalu begini saat di peluk oleh Shane.

"Shane kenapa jantungku berdetak kencang saat kau peluk?" Inner Xavier dalam hati.

Sementara itu Shane mati-matian menahan agar dirinya tidak ereksi, pikirannya menerawang kala tubuh Xavier balas mendekapnya, Xavier jarang sekali membalas pelukannya, karena dia sedingin es batu.

Ini adalah rahasia nya, dia menyukai Xavier, bukan sebagai teman tapi lebih dari itu. Dia menyimpan perasaan nya sendiri karena takut akan penolakan dan menjadi canggung.

Tubuh Xavier begitu hangat di dekapan nya, wangi tubuhnya halus dan lembut, tapi itu sama sekali tidak feminim, itu menenangkan nya, perlahan dia bisa merasakan panas mengumpul di bawah perutnya, reflek dia agak mundur agar Xavier tidak sadar.

"Ekhem a-aku mau ke kamar mandi dulu"

Shane mundur dan langsung ke kamar mandi di rumah Xavier, dia melihat tenda di celana nya dengan frustasi.

Padahal dia rasa dia itu bukan orang cabul tapi melihat tenda di celananya membuat dia merasa bersalah karena memikirkan hal yang tidak-tidak pada si surai biru.

Shane mengocok kejantanan nya yang berukuran monster itu dengan frustasi, tapi kejantanannya itu masih saja berdiri membuat nya begitu frustasi.

secret dirty storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang