Bagaikan dunia dongeng yang ada di dalam buku cerita. Semuanya selalu berakhir indah. Kehidupan manis, cinta yang terbalas, juga waktu yang terasa seperti selamanya. Kisah indah itu bagaikan sebuah waktu yang tak ada akhir dari sebuah kebahagiaan.
Raja dan ratu yang saling mengasihi dan mencintai satu sama lain. Hidup di antara rakyat yang selalu memuja mereka. Kemewahan yang abadi tanpa cela juga keindahan tiada tara. Semuanya terasa begitu nyata.
Hingga, kehidupan indah itu berakhir dengan kematian ratu yang begitu ia cintai.
"Baginda, saya tak mampu menahannya. Sesak. Saya mohon, lepaskan saya. Anda harus menemukan ratu yang lebih baik dari saya, tentu saja dia harus menjadi ratu yang sempurna untuk bisa mengimbangi baginda."
Darah segar yang mengalir diikuti oleh nafas terengah yang mampu membuat semua orang yang mendengarnya merasa pilu. Air mata tak mampu tertahan. Situasi yang mencekik seluruh tubuh.
"Baginda, saya hanya ingin para putri hidup bahagia. Saya tidak mau mereka berakhir seperti saya. Jangan pernah tinggalkan mereka. Baginda, maafkan saya"
"Baginda, saya tak menyesal telah menjadi ratu"
"Saya bahagia bisa mengenal anda,"
"Saya mengerti perasaan baginda yang selalu menghindar,"
"Baginda"
"Bahkan, sampai akhir hidup saya,"
"Saya tetap mencintai baginda."
Bibir indah yang selama ini selalu mengulum senyuman, sirna dalam sekejap. Tak ada lagi ratu. Kehidupan bak dongeng yang diinginkan oleh semua orang sirna seketika.
Ini bukanlah dongeng karena dongeng tak pernah berakhir dengan air mata seseorang.
👑👑👑
Sebuah kerajaan besar yang penuh kuasa sudah berada berabad-abad berlalu. Keturunan dan kekuasaannya tetap abadi sekalipun perang besar selalu berusaha melanda. Tak sekalipun ada kerajaan yang berani menaklukkan justru kerajaan yang ingin menjatuhkan berakhir takluk di bawah kekuasaannya.
Kerajaan Frenzenden yang berada di negeri Frenzenden Zenith yang kini berada di keturunan XII— Raja Jonathan Frenzenden.
Pada umurnya yang baru menginjak 25 tahun, ia memegang tahta sebagai Raja Frenzenden XII. Ia menikahi seorang wanita untuk dijadikannya Ratu Frenzenden hingga mengaruniakan 4 putri bak seorang karya indah.
Putri Katarina Frenzenden.
Putri Gisellia Frenzenden.
Putri Winteria Frenzenden.
Putri Ningning Frenzenden.Sayangnya, tak ada yang sungguh-sungguh abadi di dunia ini.
Ratu Frenzenden meninggal dunia dengan sebuah kehormatan besar sebagai Ratu Frenzenden pertama yang mengorbankan diri untuk Negeri Frenzenden di medan perang. Kepergiannya meninggalkan kesedihan yang terdalam bagi negeri Frenzenden, terlebih Raja Frenzenden XII.
👑👑👑
7 tahun berlalu
Bagaimana bila seorang putri mahkota tak bisa menahan kelemahannya?
Rakyat akan melemparkan hinaan pada dirinya yang lemah. Itu tak bisa terjadi. Bila seseorang ditakdirkan untuk menjadi seorang pemimpin, maka satu cara untuk bisa memimpin adalah menjadi kuat.
"Putri Katarina Frenzenden, apakah anda akan terus menangis bila seseorang merendahkan anda? Seorang ratu di masa depan tak boleh menunjukkan air matanya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Freedom {æspa}
RomanceKerajaan Frenzenden yang memiliki keindahan dengan keempat putri Raja Frenzenden XII. Putri Mahkota Katarina Frenzenden Putri Gisellia Putri Winteria Putri Ningning Sekalipun tak ada Ratu Frenzenden yang mampu membimbing keempatnya, mereka tumb...