kelahiran yang ditunggu-tunggu

26 3 2
                                    


*Happy reading semuanya, jangan lupa makan ya!:)*

Dua bulan kemudian
"Awasssssss......"Teriakan super kencang yang berasal dari dua bocah laki-laki yang tubuhnya dipenuhi oleh lumpur.Mereka berlari sambil menubruk para pelayan istana yang tengah sibuk bekerja menyiapkan pesta kelahiran pangeran ke-enam.
Sedangkan seorang bocah laki-laki berwajah tampan dan cuek tampak berjalan dengan santai dibelakang kedua bocah laki-laki tadi yang masih asik menubruk para pelayan istana dan menendangi kaki serta memporak porandakan nampan bawaan mereka.

"Hai Jay!ayo sini......!kejar kami!."
Ucap salah seorang bocah yang tadi berlari.

"Sudahlah Jake,dia mana minat bermain seperti kita."Jawab bocah laki-laki satunya.Bocah bernama Jake hanya mengiyakan ucapan bocah tadi dengan anggukan kepala.Lalu berujar pelan."Iya,kau benar Steve.Kalo begitu, ayo kita mengejar kepala pelayan Joni saja yang sedang mendorong troli makanan, lihat itu dia!."Seru Jake pada bocah bernama Steve.Keduanya lantas saling melemparkan pandangan misterius dan tersenyum penuh arti,"hehe...."
"Ayo! pasti asyik....".
"Benar,pasti asyik ayo....!".
Keduanya lantas menatap pelayan Joni jahil.Sedangkan bocah bernama Jay hanya menghela nafas malas ditempatnya menyaksikan kedua saudaranya yang sangat usil itu."Dasar bocil-bocil kurang kerjaan."Ucapnya santai.Bocil kok ngatain bocil nih bocah,siapa sih mereka.Oh..benar mereka adalah para pangeran putra raja Jun.
Sementara itu, kepala pelayan Joni merasa cemas. Bukan tanpa alasan dirinya merasakan itu, karena dari kejauhan tampak dua biang kerok tengah berlari ke arahnya."Aduh,aku harus bagaimana ini?."Keluhnya cemas karena dua bocah itu semakin mendekat kearahnya dan membuatnya seketika menjerit nyaring.
"Tidak pangeran.....!!!".

"Hiyakk............................................".

Namun urung,karena tiba-tiba sebuah suara menghentikan aksi keduanya,tampak dibelakang keduanya berdiri sosok anak lelaki yang tengah mengendong balita yang kira-kira berumur delapan bulanan sementara anak lelaki itu berumur kisaran lima tahun.Bahkan posisi kaki dua bocah itu seperti melayang diudara yang sebelumnya hendak menendang troli bawaan kepala pelayan Joni namun sekarang seolah hanya menendang angin.Huftt...!!!

"BRAKK...."Keduanya terjatuh mengenaskan.
"Mampus."Batin kedua bocah nakal itu.Lihat saja, kini kakak sulung mereka tengah menatap keduanya tajam. Sementara itu dibelakang sang kakak telah berdiri Jay dengan senyum smrick khas miliknya,"mampus...kena marah kan, sama kak Harry."Begitulah arti tatapan matanya.
"Ngapain kalian?."Tanya si sulung to the point.Tatapan Harry menghujam tepat kearah dua adik tegilnya itu.
"Ah, an-anuu,kak........"Jawab Jake gagap, sementara Steve hanya cengar-cengir tidak jelas disampingnya.Ya mampus!sesesai Saudah bila berurusan dengan sisulung.Rasanya sudah seperti interogasi maut.Ih...serammm.
"Kalian ini!kapan kapoknya sih usilin para pelayan?kalian tidak lihat kasihan mereka sedang menyiapkan pesta kelahiran adik kita."Semprot Harry dengan nada sedikit emosi.Baru kali ini ia dibuat Semarah ini oleh adik-adik kurang kerajaannya itu."Ah..."Harry benar benar frustasi sekarang.Pangeran dengan wajah tampan dan wibawa penuh kebijaksanaan itu menghela napas lalu meminta maaf kepada pelayan Joni mewakili adik adiknya.Joni menjawab maklum sebelum akhirnya menatap kepergian lima orang putra raja yang keseluruhannya berwajah good looking itu.
"Asalkan menyaksikan mereka tumbuh dewasa dan semakin tampan aku tidak masalah menghadapi kelakuan nakal mereka."Ucapnya tersenyum sumringah.

****★****
Tepat saat ini kandungan ratu memasjki bulan kesembilan.Raja yang berjalan mondar mandir didepan kamar sang ratu tampak menghela nafas panjang.Lalu saat tabib istana keluar dari kamar itu buru buru raja melontarkan pertanyaan yang sejak tadi ditahannya.
"Bagaimana kondisi istri saya?."Tanya Jun kepalang khawatir.
Bukan apa tapi sudah lebih dari empat jam ratu mengalami kontraksi namun belum ada tanda-tanda bahwa bayi itu akan segera keluar.
"Tenang yang mulia saat ini kondisi ratu baik baik saja."Jelas tabib itu,tak berselang lama datanglah Julia bersama bayinya yang kita kira memasuki usia empat bulan.Benar Julia baru saja melahirkan putra pertamanya yang bernama Akasha.
"Bagaimana bisa aku tenang, sedangkan didalam sana istri ku tengah berjuang antara hidup dan mati?."Jawab Jun menggebu ngebut.Julia yang menyaksikan itu segera menenangkan sang kakak.
"Kakak tenang!dengan sikapmu yang seperti ini tidak akan menyelesaikan apapun."Ucap Julia.
Lalu muncullah Jeno dibelakang keduanya.
"Benar yang mulia, ingatlah! inilah saat saat yang sangat dinantikan oleh seluruh wilayah town magic,kelak putramu inilah yang akan menjadi penyelamat bagi kita semua."Jeno menjelaskan dengan sangat hati-hati mengingat sifat Jun yang emosional."Iya kalian berdua benar."Jun berucap lesu.
"Ayah......" Seruan itu datang dari lima orang pangeran yang berlari kearah Jun, benar lima putranya.
Jun yang awalnya tersenyum berusaha menutupi kegelisahannya menyeritkan alis melihat dua orang anak berbadan kumal dipenuhi lumpur.
"Jake!Steve!apa yang telah terjadi pada kalian?."Tanya Jun kaget.Sementara itu dua tersangka hanya cengar-cengir menatap sang ayah.
"Mereka main lumpur ayah, sebelumnya bahkan mereka telah menjaili para pelayan."Harry yang menjawab.Jun menggeleng melihat kelakuan sang putra,heran saja mewarisi sifat siapa mereka kenapa bisa seusil itu.
"kalo begitu cepat kalian berdua ganti pakaian sana!."Perintah sang ayah yang langsung disetujui dua bocah laki-laki itu.Tapi sebelum keduanya beranjak tiba tiba Jake si paling kepo bertanya antusias.
"Ayah ayah, apakah adik sudah lahir ayah?, apa adik setampan Jake ayah?."
"Tidak mungkinlah...jelas Steve yang paling tampan,iya kan ayah?."Timpal Steve membusungkan dada.
"Cih, tidak Jake yang paling tampan!."
"Setampan Steve.....
"Tidak!setampan Jake.......
"Steve paling tampan......
"Jake.....
"Steve.....
"Jake.....
"Steve......
"Jake.....
"Se-
"Cukupppppp."Bentak Jay yang paling peka terhadap situasi.Bisa-bisanya dua bocah tengik itu bertengkar padahal kondisi sedang begini.Sementara Jun tampak menghela nafas lega ditempat.Habisnya sendari tadi disudah capek mengurus segala hal,ditambah sekarang dua putranya berdebat sengit,entah memperdebatkan hal tak berguna apa?.Yang pasti Jun semakin frustasi dibuatnya.Untung sajaa Putra keduanya Jay sangat peka."Ah..... syukurlah."

****★****

*Woke semua Mimin nepatin jaanji nih ya, update seminggu sekali Yee!*🥳
"Pokonya jangan lupa dukung terus karya Mimin makasih semua,jangan lupa syukur untuk hari ini,yaa!"
★Sehat sehat orang baik 🤍★
🤍 Love you all🤍
Sepesial pich sikembar tiga

*Woke semua Mimin nepatin jaanji nih ya, update seminggu sekali Yee!*🥳"Pokonya jangan lupa dukung terus karya Mimin makasih semua,jangan lupa syukur untuk hari ini,yaa!"★Sehat sehat orang baik 🤍★🤍 Love you all🤍Sepesial pich sikembar tiga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sayang kalian semua hehhehe dari kembara kembar tiga🤗

Tunggulah kita bertiga dewasa ya semua         love you 🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tunggulah kita bertiga dewasa ya semua
         love you 🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Magic Kingdom TownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang