di pagi yang cerah ini terdapat 3 saudara yang hanya bermalas-malasan di kamar nya masing masing tapi berbeda dengan anak bungsunya ini
"mami mami mami mami" panggil zee
"kenapa sih dek? diem ih mami mau nonton sebentar" ucap sang mami
"ihh orang adek cuma manggil mami doang, marah marah muluu" cemberut zee
"ya kamu ganggu mami terus, mau apa zee?" tanya mami tanpa melihat anaknya
"kata papi kalo lagi ngomong sama orang tuh harus ngeliat orang nya mami" jelas zee
"iya iya maaf, anak mami yang cerewet ini mau apa?" tanya sang mami sambil mengelus rambut anak nya
"nanti zee ada jadwal les renang mami" ucap zee
"terus?" ucap mami
"ihhh mami mah gituu" ucap zee sambil melipat tangannya
"kenapa sih? mau di anterin sama mami? jangan ngambek dulu sayang" ucap sang mami
"harusnya tuh mami peka" ucap zee
"iya iya maaf ya sayang yaaa"
"ummm"
"zee mau ke kamar nya cici ya mii" ucap zee
"jangan di gangguin cici nya, nanti di marahin baru nangis" ucap mami
"mana ada zee nangis, orang sekeren ini nangis" bangga zee
"helehh awas aja mami denger kamu teriak teriak" ucap sang mami
"heemmmm"
.........
"Garcia's room" itulah yang ada di gantungan pintu kamar anak kedua
"CIGEEE ZEE MASUK YAA" teriak zee dari luar
"ck ganggu aja ni bocah cengeng" ucap gracia dalam hati
"hay ci gee nya zee" ucap zee tersenyum
"mau apa sih dek? cici mau menikmati hari libur" ucap gracia
"kenapa sih ci? orang adek cuma mau ke kamar cici, adek tuh kangen sama cici" jelas zee
"halah pasti ada mau nya kan? mau apa?" tanya gracia
"pitnah bae ya mbk nya"
"ya biasanya kamu gitu" ucap gracia
"kali ini adek beneran cuma mau ke kamar cici mau ketemu cici" ucap zee
"tumben banget, nggak lagi sakit kan?" tanya gracia sambil menempelkan tangannya ke pipi sang adik
"nggak panas"
"ya emag nggak!!" ucap zee ngegas
"wesss sabar ae lahh marah marah mulu" ucap gracia
"ya abis nyaa cici" ucap zee cemberut
"ku aduin ci cani"
"HEH ZEE!!!"
............
"kenapa sih dek?" ucap shani
"itu ci ge nya ngeselin, kita buang aja ya ci" ucap zee
"ya nggak bisa dong dek, masa ci gee ny di buang sih" ucap shani
"APA? SIAPA YANG MAU BUANG AKU?"
"hayo lo zee" ucap shani menakut-nakuti zee
"umm nggak!!!" ucap zee takut
"sini kamu zee" ucap gracia
"nggak mauu cici" ucap zee yang hampir menangis itu
"awas aja ya kamu"
"HUAAAAAAAAA MAMIIIIIIIIIIIIIIIIII" tangis zee
"eh eh kok malah nangis sih?" tanya shani
"kamu tuh gre" ucap shani
"lah? kok gre sih ci?" bingung gracia
"udah zee diem nanti biar ci gre nya di marahin sama papi, cup cup cup" ucap shani nenangin adik nya itu
"seterah lah seterah" ucap gracia prustasi
"udah diem nanti di marahin sama mami lo" ucap shani yang senantiasa menenangkan adiknya
"kenapa lagi?" tanya sang mami
"udah di bilangin jangan kemana-mana, diem aja di kamar sama mami eh masih aja keluar"
"ci gee nya marahin" ucap zee sesegukan
"kenapa sih? nggak bisa gitu akur sebentar sama cici nya?" ucap sang mami
"aku diem aja masih di bawa bawa" ucap gracia sesedih mungkin
"tuh ci gee nya jadi sedih" ucap shani
"ci gee sedih? zee say sowrry" ucap zee yang berjalan ke arah sofa yang di duduki gracia
"jangan cengeng, udah gede" ucap gracia
"ihh zee nggak cengeng ya!!!" marah zee
"mulai mulai"
1
2
3
dannn brummmmm
.......
"ayo cepetan sama mami les nya" ucap mami
"papi?" tanya zee
"nanti papi yang jemput" ucap mami sambil menyisir rambut anak bungsunya itu
"cici nya nggak ikut ya mii?" tanya zee
"cici nya mau pergi juga, kenapa sih? kok semuanya di ajakin" tanya mami
"ya ndak papa cuma mau nanya aja mii" jelas zee
"nah udah selesai semua, yuk keluar" ucap mami sambil menggandeng tangan zee
"mami nanti yang jemput papi kan?" tanya zee
"iya papi nanti yang jemput kita, kenapa sayang?" ucap mami sambil membenarkan rambut anaknya
"gapapa"
"yaudah sana gih, mami tunggu di situ ya, semangat anak nya mamiii!!" seru sang mami
"ayy ayy captain" ucap zee sambil ber hormat
"lucu banget"
--------
"MAMIIIIIIIIII"
"jangan teriak zee" ucap mami
"hehe maaff"
"udah selesai semua?" tanya sang mami
"udah kok mami" ucap zee
"yaudah yuk keluar, udah di tungguin papi tuh di mobil" ucap mami smbil menggandeng tangan zee
"woahh jadi di jemput papi?" tanya zee
"ya jadi lah"
KAMU SEDANG MEMBACA
"kenapa zee selalu salah ci?"
Teen Fictionmenjadi anak terakhir ketika semuanya sudah berubah adalah hal yang sangat menyakitkan