1| Ru, you were betrothed

2.1K 170 24
                                    

Kehidupan Ruka tidak pernah lepas dari tradisi kental keluarga Damanik. Tidak bisa dipungkiri, tersematnya marga Damanik di namanya, membuat tindak tanduk Ruka tak terlepas dari diktean sang kakek, Damanik Prakoso, pemilik Grup Damanik---salah satu perusahaan besar se-Asia Tenggara yang paling disegani---bahwa memilih jalan hidup itu harus penuh kebijaksanaan. Tentu bagi manusia yang sudah banyak makan garam itu, ia ingin keturunannya tidak memiliki kesusahan seperti yang sudah-sudah.

Terutama dalam hal; mencari jodoh.

Korban-korban sebelumnya, tentu sang sulung dan putra kedua dari seorang Zeniwar Putra Damanik, Irene dan Jisu.

Akibat tradisi perjodohan bodoh yang terus dilakukan dalam keluarganya, bukannya membuat mereka menemukan belahan hati, justru mengukir peristiwa kelam yang tidak diinginkan. Terutama bagi si sulung, putri cantik mereka pergi tanpa bisa kembali lagi demi menghindari perjodohan yang dilakukan. Mungkin akan diceritakan di lain waktu untuk kisah pilu sang bidadari cucu Damanik itu.

Sementara Kimure Jisu Damanik, putra tampan mereka memiliki pilihan sendiri. Namun sang kakek menentang keras atas pilihannya, Jisu tak mau mengalah dan terus mempertahankan cinta sejatinya, mutlak. Alhasil, Jisu melakukan pemberontakan dan memilih pergi dari rumah, menjauh dari lingkungan Damanik, memilih menjalani hidup sendiri di sebuah apartemen tanpa diktean orang lain.

Kekelaman yang dialami Irene dan pemberontakan yang dilakukan oleh Jisu benar-benar melukai hati Zeniwar dan Hana selaku orangtua.

Maka dari itu, dengan gagalnya program perjodohan anak pertama dan kedua mereka, Damanik Prakoso sepakat untuk segera melakukan perjodohan kepada cucu lainnya yang baru duduk di bangku kuliah. Namun untuk perjodohan anak ketiga Zeniwar dan Hana kali ini, bisa dilakukan dengan satu syarat; kandidatnya dipilih oleh Zeniwar sendiri, bukan dipilih oleh sang kakek ataupun anggota Damanik lainnya dan harus dibawah kendali Zeniwar dan Hana. Dan syarat itupun terkabul.

Ruka sebagai salah satu cucu termuda di Damanik hanya pasrah saat mendapat kabar tersebut yang langsung disampaikan sang kakek ketika menjemputnya di Jepang. Tak bisa menolak apalagi mengelak, Ruka memilih patuh agar tidak menimbulkan kesedihan lain untuk orangtuanya. Toh Ruka percaya, segala keputusan yang orangtuanya ambil, tentu sudah melewati banyak pertimbangan. Termasuk pilihan untuk kandidat calon pendamping hidupnya kelak.

Hingga hari itu pun tiba, ketika Ruka baru semester dua perkuliahan.

“Dia satu kampus sama kamu, Kak.” Ujar Hana hampir membuat Ruka berhenti menyendok nasi. “Seangkatan juga sama kamu. Tapi kayaknya kamu belum kenal sama dia mengingat kalian berbeda fakultas.”

Ruka mengerjap.

Seangkatan? Siapa? Apakah Ruka pernah tidak sengaja berpapasan dengan calonnya itu?

Ruka tidak memiliki bayangan siapapun. Sebab selama ini, boro-boro memikirkan cewek, kehidupannya hanya berputar antara di kampus ataupun di rumah, itu-itu saja, mengingat Ruka tumbuh besar di Negara Sakura sana.

“Ibun udah pernah ketemu orangnya langsung?”

“Beberapa kali, udah sering.” Ibunya menjawab singkat lalu melanjutkan suapannya. Kemudian, sudah. Pembicaraan berhenti. Hana tidak lagi bercerita tentang calon tunangannya ketika mereka makan.

Ruka menyelesaikan makan malamnya sampai bersih. Dari tadi, sebenarnya dia sudah gatal sekali untuk bertanya. Ruka pun melirik sang ayah yang masih bungkam, terlihat sedang menikmati hidangan penutup malam ini.

Ruka cukup penasaran dengan calon tunangannya yang pada akhirnya dipilih oleh sang orangtua.

Seperti apa sosok gadis itu? Kandidat macam apa yang lolos seleksi?

ToGetHer | RuPha [ABANDONED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang