08

247 18 1
                                    

Disini sekarang, ketiga orang pemuda berbaring lemah tak berdaya. Dengan dua orang laki laki yang sedang dalam masa sekarat, sedangkan satu lagi sudah baikan, namun sayangnya belum bangun dari pingsannya karena kehabisan chakra.

Saat ini, Kakashi, Shisui, dan juga Aoba sedang berada dalam salah satu rumah seorang warga Iwagakure dengan jutsu ninja medis terbaik di desa tersebut. Terlihat, seorang wanita berusia sekitaran 40 tahun tersebut sedang berusaha melakukan apapun untuk menyembuhkan ketiganya.

Tadi, saat mereka bertiga dalam kondisi sekarat, ada seorang warga yang tak sengaja melintas. Berteriak langsung memanggil semua warga untuk membantu. Dan beruntungnya lagi, warga desa disana cukup baik dan ramah.

Berselang beberapa detik, netra milik Aoba terbuka perlahan, mengerjap ngerjap. Otaknya berusaha mengulang kejadian tadi dan menganalisis dimana ia sekarang.

"Aku.. Ada dimana?" pertanyaan itu terlontar seketika dari mulutnya dengan pelan.

Mata itu melirik kesana kemari. Memakai kembali kacamata hitamnya itu, lantas melirik ke arah Kakashi dan Shisui berada.

"Kakashi-san! Shisui-san! Astaga, kalian.. Kalian.. Kenapa bisa separah itu?" ia bertanya panik. Berjalan mendekat tertatih tatih ke ranjang Shisui.

"Mereka dalam kondisi kritis. Yang rambut perak, mengalami banyak sekali kekurangan darah.. Namun, aku sudah berhasil mengatasinya. Hanya tinggal menunggunya sembuh. Sedangkan pria berambut hitam itu..." wanita itu menghentikan sejenak kalimatnya.

Aoba menoleh cepat, "Shisui-san baik baik saja kan? Lukanya itu.. Tidak serius kan?" tanyanya mencoba optimis. Meski, dalam hati sangat ragu ragu.

"Kondisinya yang paling parah diantara kalian, banyak organ dalam tubuh yang terluka saat tertimpa batu tadi, beruntung badannya tidak remuk. Aku saja kaget, karena dia masih bisa bertahan dengan kondisi tubuh selemah itu..".

"Aku baru bisa menghentikan pendarahannya dan memperbaiki beberapa organ yang terluka tersebut. Tak pulih seluruhnya, namun setidaknya ia masih bisa bertahan beberapa hari... Chakra ku tidak cukup untuk menyembuhkan seluruh lukanya.. " lanjutnya.

Aoba menjadi sangat panik tak karuan, bagaimanalah ini? Ia harus mengirimkan surat secepatnya ke Konoha dan meminta bantuan dari tim lain. Ia tidak mungkin pulang membawa dua lelaki ini sendirian.

Dengan bergegas, Aoba menulis sebuah pesan SOS kepada Konoha. Ia langsung mengirimkannya menggunakan jutsu gagaknya. Dalam hati berharap, kalau Tsunade cepat cepat membacanya dan mengirimkan bantuan kepada mereka.

_____•|•_____

Ruang Hokage sekarang ini. Tsunade sedang berteriak dengan keras. Memanggil Shizune dengan sangat tidak sabarnya. Beberapa menit lalu, ia sudah menerima pesan tersebut. Tentang bagaimana kondisi ketiga pemuda malang tersebut.

"Shizune! Cepat kemari!" teriakan itu menggema di seluruh rungan Hokage hingga keluarnya.

Yang dipanggil, buru buru menghadap. "Ya-yaa.. Nona Tsunade memanggilku untuk apa?" tanya Shizune dengan napas yang memburu. Habis berlari.

"Bergegas memanggil beberapa ninja untuk ke Iwagakure sekarang!" Tsunade meletakkan sebuah surat pesan dari Aoba ke atas meja dan menyodorkannya ke arah Shizune.

Dengan cepat, Shizune membuka surat tersebut dan mulai membacanya dengan saksama. Seketika Shizune membulatkan mulutnya terkejut, "Aku akan segera membawa ninja Konoha yang bisa menjemput mereka bertiga."

Tsunade hanya melihat Shizune yang berlari Keluar ruangan dengan cepat. Menghela napasnya dan menggigit ibu jarinya dengan panik. Itu kebiasaannya. Dan Tsunade memutar kursi Hokage nya menatap ke arah jendela luar.

A PROMISE ACROSS TIME (SHISUI X ITACHI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang