[2] Papa - hoonsuk✓

10

...

..kilas balik 5 tahun yang lalu..
(Sebelum menikah)
.
.
.

"AKU GAK SETUJU KALO JIHOON NIKAH SAMA HYUNSUK!!"

Suara itu menggema di ruang keluarga, menggetarkan udara dan menghentikan seluruh percakapan yang ada. Jihoon tertegun, mata tajamnya langsung menatap sang kakak dengan tatapan yang tak bisa disembunyikan—pandangan penuh ketidakpercayaan dan kekecewaan. Dalam hatinya, ia bertanya-tanya, ada apa sebenarnya dengan Hyunsuk sehingga kakaknya bisa mengucapkan kalimat itu. Tidak ada yang lebih penting dari pernikahan yang sudah mereka rencanakan selama berbulan-bulan, dan semua ini terasa sangat aneh.

"Apa maksudmu, Rose? Mengapa kamu berbicara seperti itu?" Tanya mama Park, tampak terkejut dan bingung. Tak pernah dalam hidupnya ia mendengar Rose—si sulung mengatakan sesuatu yang sekeras itu tentang calon menantunya.

Rose menatap mereka dengan wajah tegas, matanya penuh keyakinan yang kuat, seakan-akan ia sudah melihat semuanya. "Hyunsuk bukan orang baik-baik, Ma! Ternyata selama ini dia selalu melayani orang di bar, tak pernah terungkap pada kalian, tapi aku tahu benar apa yang dia lakukan."

Jihoon tidak bisa menahan amarah yang mulai memuncak di dada. "JAGA BICARAMU ITU, KAK!" Suaranya nyaris pecah. "Hyunsukku tidak mungkin melakukan hal kotor seperti itu, tidak mungkin!!" Ucapannya penuh penegasan, seolah ingin meyakinkan dirinya sendiri sekaligus semua orang di ruang itu.

Namun, Rose tetap tenang. Dengan ekspresi yang tak berubah, dia mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya dan menunjukkan foto yang telah dia terima melalui email. Foto itu memperlihatkan seorang pria yang sangat mirip dengan Hyunsuk, melayani seorang pria yang jelas terlihat sedang mengonsumsi alkohol—situasi yang bisa dimaknai dengan sangat buruk. Dalam sekejap, suasana di ruang keluarga itu berubah mencekam.

Mama Park terdiam, matanya membelalak tidak percaya saat melihat foto tersebut. Ia memegang mulutnya, seakan tidak bisa mengeluarkan kata-kata. Pandangannya kosong, seolah-olah dunia sekitarnya runtuh begitu saja. "Tidak mungkin.. Hyunsuk tidak mungkin seperti itu..." ucap mama Park dengan suara bergetar, tak bisa menerima kenyataan bahwa calon mantunya, orang yang sudah dianggapnya sebagai keluarga, bisa terlibat dalam kegiatan seperti yang dituduhkan oleh Rose.

Rose mengangguk pelan, seakan sudah mempersiapkan segala kemungkinan. "Aku juga awalnya tidak percaya, Ma. Tapi setelah melihat bukti yang dikirimkan oleh anonim ini, aku harus percaya. Ini bukan hanya desas-desus atau fitnah. Aku yakin, Hyunsuk bukan orang yang baik! Kalau sebelum semuanya terlambat, lebih baik pernikahan ini dibatalkan. Aku tidak mau punya adik ipar seperti dia!"

Jihoon terdiam, mulutnya terbuka sedikit, dan kata-kata seakan terhambat oleh kebingungannya. Ia tidak bisa begitu saja menerima bukti yang ditunjukkan oleh kakaknya. Semua itu bertentangan dengan apa yang ia tahu tentang Hyunsuk, yang selama ini selalu ada untuknya. Mereka tinggal bersama di apartemen yang sama, selalu berbagi waktu bersama, dan Jihoon yakin Hyunsuk tidak bisa melakukan hal yang buruk seperti itu.

"Bagaimana kau bisa langsung menyimpulkan seperti itu, Kak?" Tanya Jihoon dengan nada rendah, namun penuh ketegasan.

Rose kembali menatapnya, mata penuh keyakinan. "Sudah ada bukti yang jelas, Jihoon. Tidak ada alasan untuk mengelak lagi. Pernikahan kalian harus dibatalkan! Hyunsuk itu... dia hanya pelacur, Jihoon! Kamu harus meninggalkannya."

"JAGA MULUTMU ITU, KAK!" Jihoon berteriak, suaranya memuncak. "HYUNSUK TIDAK MUNGKIN SEPERTI ITU, DAN AKU YANG AKAN MEMBUKTIKAN ITU JIKA ITU BUKAN HYUNSUKKU!!" Tekadnya bulat, dan matanya membara. Ia tidak bisa membiarkan semua ini merusak hubungan mereka. Hyunsuk adalah orang yang dia cintai, dan ia yakin tidak ada yang bisa mengubah itu.