01. Competition

4 1 0
                                    

10 November 2011

"Papa m-masih lama e-engga?" tanya Sosok gadis kecil berambut pendek di bangku belakang. Ia bertanya, dengan wajah polos nya yang lucu.

Seseorang yang duduk di depan sambil menyetir mobilnya pun tersenyum. "Sebentar lagi sayang, Anak kesayangan nya papa ga sabar buat ikut lomba ya?" ucap Hendra berbalik bertanya sambil tersenyum.

Anak kecil itu mengangguk dengan semangat "I-Iya papa. Senja ga sabar buat ikut lombaa biar jadi juaraa."

Wanita cantik yang duduk di sebelah Hendra sang suaminya, pun tertawa kecil."Hebat anak mama. Memangnya, mau jadi juara berapaa, sayang?" ucap Annetha sambil tersenyum.

"JUARA SATUUUU !!" Ucap Senja dengan lantang dan percaya diri. "Biar mama sama papa, bangga dong."

Hendra dan Annetha pun tertawa mendengar jawaban polos anaknya. Mereka tertawa lepas, dan terdengar merdu di telinga Senja yang kecil layaknya keluarga yang bahagia, dan harmonis. Seperti keluarga yang tidak akan pernah berpecah bela.

"Kalau anak kesayangan nya papa, menjadi juara satu. Mau hadiah apa nih? biar Papa belikan." tanya Hendra sambil melirik anaknya melalui kaca spion depan.

Senja nampak berfikir. "iPadddd, bolehh kann Papa?" Tanyanya dengan riang dan sangat antusias.

Hendra tersenyum "Bolehhh dongg anak kesayangan nya papa. Tapi, harus jadi juara dulu okee?" Ucapnya sambil fokus menyetir mobilnya.

"HOREEEEEEE, IPADDD BARUU" ucap Senja dengan heboh dan tersenyum membuat matanya terlihat sipit dengan pipi gembul nya.

"Terimakasih papaaa, senja
sayanggg sama papaaa."

***

Hari ini tanggal 10 November tahun 2011. Senja sedang melaksanakan lomba membaca dan menulis di Gelora Bung Karno yang dilaksanakan dan diselenggarakan oleh Panitia Bimba AIUEO. Tempat di mana ia belajar sekolah, sama seperti TK.

Anak kecil yang masih menginjak di usianya 4 tahun itu sedang duduk anteng di tengah dan di sebelah nya ada mama dan papa nya. Senja sedang menunggu namanya dipanggil untuk lombaa yang kedua yaitu lomba membaca. Senja berkeringat, Gugup.

"Mama, Senja haus mau minum" pinta Senja kepada mamanya.

Annetha memberikan botol minum yang sudah di buka oleh dirinya "Ini sayang, di minum dulu yaa" ucapnya.

"Terimakasih, Mama." ucap Senja sambil tersenyum dengan manis.

"Sama-sama sayangg, Kamu berkeringat banget. Sini, Mama lap dulu keringat nyaa" ucap Annetha mengambil tisu. Lalu, dirinya mulai mengelap keringat di wajah Senja.

"Kamu gugup ya, sayang?"

Senja mengangguk "Iya mama, Senja gugup bangettt. Makanya, keringat Senja banyak deh." Ucapnya sambil menyengir dan menampilkan deretan gigi nya yang rapih.

Hendra terus memperhatikan interaksi antara istrinya, dengan anak terakhirnya. Sesekali, dirinya ikut tersenyum dan tertawa. Saat Senja bercerita, dan memberikan lelucon.

"Cieee, anaknya papa ceritanya lagi Gugup nih? Kenapa gugup sayang? papa yakin, Senja pasti menang. Anak papa kan hebat." ujar Hendra mengelus kepala Senja dengan gemas, dan memberikan semangat kepada anaknya yang sedang Gugup.

Senja mengangguk "Iya papa, Senja pasti bisa. Soalnya kan, udah di semangatin sama mama dan papa." ucap Senja sambil mengambil tangan kedua orangtua nya untuk bertumpukan dan mengenggam tangannya yang kecil.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SEE YOU AGAIN, KEYVORA SENJA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang