awal

5 0 0
                                    

POV zela

Zela: apapun untuk mu kalo itu membuat mu bahagia

Setelah mengucapkan itu aku pergi dari pesta dan pergi ke luar kemudian duduk di kursi yang berada di air mancur sambil merenung kan apa yang aku lihat tadi

Zela: sudah lah zela kalau pun kau berusaha..dia akan tetap menyukai mantan nya yang lebih cantik dari kau

Ucapku mengatakan diri sendiri saat melihat pantulan diriku di air mancur

Zela:ha~

Zela: sudahlah..biarlah dia bahagia bersama mantannya dari pada bersamaku

Ucapku tersenyum palsu

Zela: sepertinya aku harus kembali ke aula

Ucapku kemudian beranjak pergi dari air mancur ke aula

Di aula

Zela:ini seperti nya sudah mau lagu ke 4

Zela:hmm aku berdansa dengan siapa ya?

Ucapku memikirkan ingin berdansa dengan siapa.. sebenarnya aku ingin berdansa dengan kahel cuma dia sekarang lebih sibuk dengan mantan nya
Ya walaupun dia ga sibuk dengan mantan nya pasti dia bakal tetap menolak ajakanku
Karna dia lebih mementingkan mantan kekasih nya yang lebih cantik itu

Zela:hah aku ga tau harus berdansa dengan siapa

Ucapku yang sudah pusing memikirkan nya

Dan tiba tiba muncul tangan didepan ku..dan aku mengangkat kepala ku dan melihat seorang pria yang lumayan tampan dan kekar ingin mengajak ku berdansa

Aku yang sangat bosan pun menerima ajakan nya
Lalu kami pun berdansa di lagu keempat

Zela:ehem.. boleh kah saya mengetahui nama anda?

Xeven:oh tidak perlu formal lady.namaku xeven dejna.kalo begitu bolehkah juga aku mengetahui nama mu lady?

Zela:oh anak dari duke dejna ya. baiklah.. perkenalkan namaku zela kilfe

Xeven:eh? Bukan nya kamu sudah mempunyai tunangan bernama kahel anak dari duke fillhe?

Xeven: kenapa anda tidak berdansa dengan tunangan anda?

Zela:e-eh itu-

Xeven:oh aku mengerti

Ucap xeven saat melihat kahel dengan mantan kekasih nya yang bernama Viana Delo sedang bermesraan

Xeven: yang sabar ya!..aku tahu kamu sangat sakit hati

Zela:iya makasih..aku memang sangat sakit hati tapi kalo dia bahagia..aku juga bahagia

Ucapku tersenyum palsu

Xeven:kamu terlalu baik.. terkadang aku heran kenapa kahel tak menyukai mu

Zela:ya aku tak peduli dia menyukai ku atau tidak..aku hanya ingin melihat nya bahagia saja

Ucapku tersenyum palsu lagi

Xeven:hadeh yasudah

Ucap xeven pasrah dengan tingkah laku ku yang Terlalu baik

Kami pun melanjutkan dansa tanpa menyadari bahwa dari tadi ada yang menatap kearah mereka berdansa

Ya siapa lagi kalo bukan kahel

Kahel POV

Aku melihat zela sedang berdansa dengan xeven

Ntah mengapa ada sesuatu dalam diriku yang membuat ku sedikit marah dan cemburu?

If it makes you happy, I'll accept itTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang