~selamat membaca~
*.
.
.
Pagi yang cerah dengan disuguhi burung yang berkicau di luar jendela kamar,menyanyikan lagu suasana pagi dengan gembira.Lain dengan seorang pemuda yang masih tertidur pulas di atas ranjang yang sederhana.
Kriingg!_kriingg!_
Suara alarm berbunyi begitu nyaring hingga membuat sang pemilik setengah bangun dengan tangan meraba nakas,mencari barang yang membuatnya terbangun.
Setelah mendapatkannya,ia membanting benda tersebut ke lantai tanpa sengaja.Ya,...tanpa sengaja.
Zeyna beranjak duduk untuk mengumpulkan nyawanya yang setengahnya masih di alam mimpi.Mengucek matanya yang masih mengantuk dan menguap kecil.
Tak lama ia menyadari bahwa ada noda merah di bantalnya.Seketika rasa sakit menjalar di keningnya,mengakibatkan dirinya mendesah rasa sakit yang dialaminya.
"Ssshh....kepalaku..."
-lirihnya dengan tangan menutupi luka tersebutIa beranjak berdiri dengan gontai,berjalan kearah kamar mandi untuk membersihkan diri.
15menit berlalu,Zeyna keluar dari kamar mandi dan langsung mengambil seragam sekolah untuk dipakainya.Setelahnya ia berjalan kearah meja belajar,mengambil beberapa Buku tulis dan memasukkannya kedalam tas.
Sebelum Zeyna pergi,pandangannya tak sengaja melihat foto yang berada di samping meja belajarnya.Zeyna mendekat,...mengusap permukaan foto dengan senyuman kecil.
"Bunda,Zeyna berangkat dulu.Assalamu'alaikum..."
Ia menarik tangannya untuk menyentuh kening.Setelahnya berbalik untuk pergi keluar kamar.
Zeyna pergi kesekolah dengan menaiki sepeda,tidak seperti kakaknya yang setiap harinya di antar jemput dengan supir mobil pribadi.
Zeyna sudah terbiasa dengan hal itu.Masih beruntung ia di sekolahkan oleh ayahnya walaupun dengan cara memohon.
[Sampai di sekolah]
.
Zeyna memarkirkan sepedanya dan masuk ke gedung sekolah.Pertama yang ia lihat hanyalah tatapan jijik murid lain yang tak sengaja menatapnya.Zeyna hanya menunduk,walaupun ia sudah terbiasa,tetap saja hal itu begitu menyakiti perasaannya.Padahal wajahnya sangat tampan.Mereka saja yang buta.
Sampainya di kelas Zeyna langsung duduk di kursinya.Terlihat jelas banyak sekali coretan di mejanya,bahkan pada laci terdapat banyak sampah dan lem disana.Hal biasa akibat pembullyan.
Zeyna duduk.Menenggelamkan wajahnya kedalam lengan yang ditekuk.
Suara langkah kaki mendekatinya,tidak hanya satu,tetapi cukup banyak.
Tok__tok_
Sebuah ketukan terdengar di pendengaran Zeyna,ia sudah tau siapa itu.
"Oi,lo udah ngerjain pr nggak?"
"..."
"Kalo orang ngomong di jawab bangsat!"
Bukh!
Satu bogeman mendarat di kepala Zeyna,diikuti jambakan yang menarik rambutnya membuat sang empu mendongak paksa.
"Raju...tolong buat hari ini... Pliss"
-lirih Zeyna menahan sakit di kepalanya"Enak aja!"
-nyolot Alif"Gimana,ketemu nggak?"
-Tanya Raju menoleh ke arah AlifAlif kini membongkar isi tas Zeyna tanpa persetujuan sang pemilik.Hal yang sudah biasa bagi Zeyna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menata Ulang
Teen FictionSeorang pemuda yang memiliki depresi berat akibat perlakuan kasar dari keluarganya sendiri.Tak hanya itu,di rumah ataupun di sekolah,ia tetap mendapatkan cacian bahkan makian sebagai makanannya sehari-hari.Hidupnya menjadi kacau setelah ditinggal ol...