**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ 𝑃𝑟𝑜𝑙𝑜𝑔 ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*

6 0 0
                                    

𝐍𝐨𝐰 𝐏𝐥𝐚𝐲𝐢𝐧𝐠 (𝐀𝐫𝐦𝐚𝐝𝐚 - 𝐀𝐬𝐚𝐥𝐤𝐚𝐧 𝐊𝐚𝐮 𝐁𝐚𝐡𝐚𝐠𝐢𝐚)

─────────ೋღ 🌺 ღೋ─────────
.
.
.


Malam itu terasa lebih dingin dari biasanya. Suara angin yang berhembus di luar jendela seakan membawa bisikan-bisikan hati yang tak terucapkan. Asty duduk di sudut kamarnya, memandang ke luar jendela anpa benar-benar melihat apapun. Pikirannya melayang jauh, kembali ke momen singkat namun penuh makna bersama Arby.

Sejak awal, Asty tahu bahwa perasaannya pada Arby tidaklah murni. Ada banyak alasan mengapa ia memilih untuk bersama Arby, tapi cinta sejati bukanlah salah satunya. Arby, dengan segala kesederhanaannya, memberikan rasa aman dan stabilitas yang Asty cari. Namun, di balik semua itu, Asty menyimpan rahasia kelam bahwa hatinya tidak pernah benar-benar terpaut pada Arby.

Hari-hari berlalu dengan rutinitas yang sama, namun setelah percakapan itu, semuanya terasa berbeda. Setiap kali Asty melihat Arby, ada rasa bersalah yang semakin dalam. Arby tidak berubah, masih dengan senyumnya yang tulus dan perhatian yang tiada henti. Namun, di mata Asty, semua itu kini dibalut oleh rasa penyesalan yang semakin membebani.

.
.
.
.

Suatu malam, Asty tak bisa lagi menahan gejolak hatinya. Ia tahu bahwa ia harus mengambil keputusan, meski itu berarti menghadapi kenyataan yang menyakitkan. Dengan hati yang berat, ia mengajak Arby berbicara.

"Arby, kita perlu bicara," kata Asty dengan suara bergetar.

Arby menatapnya dengan mata penuh tanya, namun tetap tenang. "Apa yang ingin kamu bicarakan, Asty?"

Asty menarik napas dalam-dalam, mencoba mencari kata-kata yang tepat. "Selama ini aku tahu ada sesuatu yang salah. Aku... Aku merasa tidak adil padamu, dan pada diriku sendiri. Aku telah membohongi diriku sendiri tentang perasaan ini."

Arby terdiam, namun tetap mendengarkan dengan seksama. "Asty, aku tahu hubungan kita tidak sempurna, tapi aku selalu berharap kita bisa memperbaikinya bersama."

"Tapi bagaimana kalau perasaanku padamu tidak pernah benar-benar ada?" Asty berkata, matanya mulai berkaca-kaca. "Aku merasa bersalah karena kamu layak mendapatkan seseorang yang benar-benar mencintaimu, bukan seseorang yang hanya mencari rasa aman."

Arby menatap Asty dengan penuh pengertian. "Asty, aku mencintaimu dengan segala kekurangan dan kebingunganmu. Tapi jika kamu merasa ini bukan yang terbaik untuk kita, aku akan mengerti."

Keputusan itu akhirnya diambil dengan hati yang berat. Mereka memutuskan untuk berpisah, bukan karena kebencian, tapi karena cinta yang terlalu berbeda. Asty tahu bahwa perjalanan ini tidak akan mudah, namun ia harus jujur pada dirinya sendiri.

Di balik perpisahan itu, ada harapan baru bagi keduanya. Arby mungkin akan menemukan cinta sejati yang ia pantas dapatkan, dan Asty akan belajar untuk tidak lagi hidup dalam bayang-bayang kemunafikan. Ini adalah kisah tentang kejujuran yang pahit, tapi juga tentang peluang untuk memulai kembali.

**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ 𝑃𝑟𝑜𝑙𝑜𝑔 𝐸𝑛𝑑 ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Not youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang