bertemu dengan mu adalah takdir yang menyenangkan..
*************
'huffttt gini banget hidup sekolah aja masuknya dua kali dalam seminggu bayangin dua kali wehh'..dengan mangkat dua jari nya dihadapan wajah seseorang. 'kamu kira cuma kamu? aku juga sama pusing tugas ditumpuk tanpa dijelaskan, mau jadi apa anak jaman sekarang disuruh belajar tanpa penjelasan materi haduhhh capek deh'..dengan wajah yang dibuat semenyedihkan mungkin. 'gimana negara ini mau maju praktek aja online bayangin praktek aja online dimana sejarah nya praktek itu online tapasyahh'..seolah olah ingin pingsan. 'kalian lebay banget tinggal belajar aja apa susahnya jaman sekarang udah canggih gak tau cari di mbah google ribet banget jangan mempersulit hidup'..ucapnya dengan wajah datar. 'apasih gak asik banget kamu, hidup itu jangan dibawa serius kalau terlalu serius nanti cepet tuaa, mau cepet tua?'..ucap nya bersidekap dada.'bener tu hidup kan bercanda nya enggak kira kira makanya kita sebagai makhluk yang waras harus ketawa'..sambungnya.'terserah kalau kalian ngeluh kapan selesainya ini, ingat tugas enggak akan bergerak sendiri kalau enggak dikerjakan'..dengan nada tegasnya.'ck iya bawel banget cowok bukan cerewet banget sihh..'akhirnya mereka mengerjakan tugas praktek yang diberikan guru mereka.
'huaaaa akhirnya nafass juga bestiehhh' ucap nya dengan rasa bangga sambil menepuk dadanya. 'iyaa aku terharu banget lohh ternyata aku pinter bisa ngerjain tugas nyaa mama pasti bangga punya anak kaya aku udah cantik pinter lagi' sambil melap matanya seolah olah sedang menangis. 'setau ku aku yang paling banyak kerja kenapa kalian yang heboh' ucap nya sambil menghela nafas 'udah selesaikan bagus langsung pulang bisa gila aku bareng kalian terus' dengan nada yang datar. 'apaan cih harus nya you senang yaa karna kita mau kerja bareng you' tunjuknya dengan nada yang tidak santai. 'iya nih si Al bukannya bersyukur malah marah marah' yaa cowo yang tadi kerja bersama mereka adalah Alvino yang biasa dipanggil Al..'mau sampai kapan ngebacot nya? mau pulang nih laper orang yang punya rumah pelit gak ngasih makan' ucapnya dengan nada sinis. 'iyaa nih si tata pelit banget beliin jajan juga enggak dibeliin huuuu' ikut meledek 'cih ini yang namanya enggak tau diri minimal kalau udah dikasih tempat sama minum itu bersyukur yaa jingan untung aku kalem jadi enggak bilang anjing langsung' dengan wajah watudos nya 'cih untung Rara cantik jadi enggak merasa kalau dibilang anjing biar Al aja yang jadi anjing nya' ,'bacot bagus pulang babi' dengan menarik tangan Rara keluar dari rumah.
Diperjalanan mau pulang mereka melihat seorang pria yang duduk sendirian yang memandang jalanan, dengan buku dan pulpen yang digenggam nya, dengan cepat Rara berlari menuju pria tersebut 'woyy ngapain tuhh' ucap nya saat sampai didepan pria tersebut. Pria itu hanya menatap Rara dengan lekat dia menulis dibukunya 'kamu siapa apa kita saling kenal?' kening Rara mengerut ada yang aneh dengan pria ini 'aaa maaf aku tidak bisa mendengar' Rara mangut mangut menandakan bahwa dia mengerti, kemudian Rara mengambil buku serta alat tulis yang dia bawa kemudian Rara menulis dibukunya 'hey kau tau, kau pria yang tampan jadi pacar aku mau xixi' lalu ditunjukkan nya pada pria tersebut, 'aku tidak mengenal mu maaf aku tidak bisa' jawab pria tersebut 'apa ini pertanda kalau aku ditolak?' sambung Rara 'aku tidak bermaksud seperti itu aku memang tidak mengenalmu' balasnya dengan wajah yang panik, Rara hanya terkekeh melihat wajah panik pria tersebut lucu sekali pria ini 'kau lucu sekali baiklah untuk perkenalan awal boleh aku tau siapa nama mu?' tulis Rara 'namaku Kenzo' tulisnya lagi 'kalau kau siapa nama mu?' dengan raut wajah yang bertanya 'karna kau spesial panggil aku Eca saja' dengan senyum manisnya 'kalau begitu sekarang kita teman oh yaa aku pamit dulu lihat singa yang disaja akan mengamuk karna aku lama disini' sambil menunjuk pria yang sudah berjalan mendahului tempat mereka bercengkrama 'nanti kalau kita ketemu lagi tandanya kita jodoh paham, sampai jumpa tampan' Rara langsung berlari menjauh dari Ken dan mendekati Al yang sudah memasang wajah masam karena lelah menunggu mereka tadi, dan Ken hanya bisa melambaikan tangan dan berdo'a semoga mereka bertemu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
HE IS a FIRST LOVE
Romancebukan ilusi tapi nyata, aku mengabadikan kisah kita disini.. raga mu memang hilang, tapi kisah kita abadi tuan.