Be My Plus One

144 14 2
                                    

Chen Yi POV

Plik...

"Shit... Aku terlambat!" rutukku begitu membuka mata dan menyadari sinar matahari telah membanjiri kamar itu,

Unh...

"Ada apa?" gumamnya pelan sembari mengeratkan pelukannya di pinggangku,

"Aku terlambat..." bisikku sembari melepaskan pelukannya, "Aku lupa hari ini ada rapat pagi..."

"Ouw..."

Sebelum kembali ke kamarku, aku tak lupa mengecup kening Ai Di.

"Tidurlah lagi! Maaf, aku membuatmu terjaga sampai larut, semalam..."

"Uhn..."

"Aku akan mengabarimu nanti..." bisikku lagi,

Cklek...

Tep...

Aku sudah terbiasa mengendap-endap untuk kembali ke kamarku di pagi hari. Tapi biasanya aku kembali saat hari masih sedikit gelap.

Kali ini aku terlambat. Matahari telah terbit beberapa saat yang lalu dan takutnya aku akan terlihat oleh seseorang. Namun untungnya tak ada satupun yang ada di lorong kamar kami.

Aku bersiap dengan cepat dan meraih tas kerjaku.

Tak ada waktu untuk mandi. Aku akan bercukur di kantor.

"Tuan Muda... Tuan Rui tadi mencoba membangunkan Anda, tapi nampaknya Anda sangat sulit dibangunkan hari ini..."

"Ah iya maaf... Semalam aku tak terlalu bisa tidur, Bibi!" dalihku,

"Seperti itu..."

"Aku akan pergi sekarang!" pamitku sembari menepuk bahunya pelan,

"Sarapan!" ingatnya,

"Tak sempat!"

Aku bisa mendengar bagaimana wanita itu bergegas untuk mengejarku ke carport.

"Tuan Muda, saya sudah mengemasnya untuk Anda!"

"Xie xie!"

Di saat seperti ini aku sedikit menyesali keputusanku untuk tinggal di mansion. Meski ada begitu banyak kemudahan, tapi tinggal di mansion berarti butuh lebih banyak waktu untuk ke kantor.

'Kampus Ai Di juga cukup jauh...' pikirku,

Huft...

'Apa aku beli condo saja di kota? Aku mungkin bisa membujuk Ai Di untuk tinggal bersamaku...' batinku.

Pemikiran itu membuat moodku terasa ringan. Segala pemikiran tentang kekasih kecilku itu bisa membuatku senang dan bersemangat sepanjang hari.

Tak kusangka aku akan begini mencintainya. Tapi itulah yang terjadi.

'Wo men de Ai Di...

Ta zhen de heng ke ai...'

Kadang dia suka bermanja, tapi juga kadang sedikit galak. Persis seperti seekor kucing.

Ai Di suka berciuman. Saat dia badmood aku hanya butuh menciumnya hingga dia luluh sepenuhnya.

Kami juga memiliki tingkat hasrat yang sama. Rasanya, kami selalu ingin menyentuh satu sama lain, jika ada di ruangan hanya berdua.

Aku tak bisa menahan tanganku untuk tak menyentuhnya. Dan saat kami bersentuhan, percikan api dimana-mana.

Beberapa saat lalu, kami berempat nonton film bersama di ruang theater. Aku bisa melihat bagaimana Ayah dan Papa terkikik geli di bangku depan seperti anak muda yang berpacaran, selagi aku meremas tangan Ai Di sembari berharap aku bisa menciumnya di tengah ruangan yang gelap.

My Little Man (ChenYixAiDi Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang