Hujan mengguyur kota Bandung hari ini. Seperti biasanya suasana kota Bandung yang menyejukkan, udaranya dingin, dan angin yang berhembus pelan membuat jiwa ini ingin menikmati hujan tanpa ada batas waktu.
"I'll be here waiting you to come
And bring me right back home
I'm caught up with these memories
Just by sitting here alone"Alunan musik yang terdengar dari earphone kecil milik gadis penjaga toko bunga itu. Iya, dia Syahira Kaila Putri (Aira). Siswi SMA Pradipta yang juga bekerja sebagai penjaga toko bunga. Sebenarnya, toko bunga itu milik almarhum ibunya, karena tidak ada yang melanjutkan, sebagai anak pertama mau tidak mau ia harus menggantikan ibu nya.
Aira dan Bara memang sudah saling mengenal sejak lama, Bara yang tiap minggu nya selalu membeli bunga untuk kekasihnya Lea. Terkadang, itu membuat Aira iri melihat perempuan yang begitu dicintai hebat oleh laki-lakinya. Bahkan Bara pernah meminta Aira untuk tidak saling mengenal di sekolah, tak lain karena tak ingin Lea cemburu oleh perempuan manapun. Lea memang mempunyai sifat pecemburu yang besar, tapi Bara tak masalah akan hal itu.
"Ini mawar putihnya masih bagus kan?"
"Masih kok"
"Sekalian ya ra kayak biasanya"
"Tulis surat sendiri lah bar, masa harus gue terus!" Aira protes
"Lo tau kan gue gabisa ngerangkai kata-kata" Bara memelas
"Iya, tapi nambah ceban yak!"
"Iya santai, Syahira Kaila Putri"
Untuk Azalea Anindyta tercinta,
Ini bunga mawar putih kesukaan kamu sayang, maaf ya minggu ini agak terlambat kasih kamu bunga.
Aku harap kamu selalu suka pemberian sederhana ini. Selalu bahagia ya sayangku, aku selalu suka mata kamu saat tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALBARA [ON GOING]
Teen Fiction"Pada akhirnya, luka ini abadi" -Syahira Kaila Putri Fano Albara Mahendra, salah satu siswa unggulan di SMA Pradipta. Selain pintar, siswa yang kerap dipanggil Bara juga aktif dalam berbagai organisasi. Saat ini ia menjabat sebagai Ketua OSIS di SM...