Prolog

2 1 0
                                    

Dia Cana, Garishta Racana Yealin. Gadis cantik berbalut cardigan biru muda itu mengeratkan pelukannya, saat motor hitam yang di kendarai Bumi melaju kencang, membelah jalanan ibu kota yang ramai.

Waktu sudah menunjukkan pukul 22:25 namun Bumi masih enggan untuk mengantarkan gadis nya pulang.

"kita muter-muter dulu ya By" ucap Bumi.

Ya, Baby adalah panggilan sayang Bumi untuk Cana, begitupun sebalik nya.

Gestara Bumi Rajash, pacar dari Cana, Bumi mengusap tangan gadis yang memeluknya erat.

"boleh, kita ngga usah pulang yuk" ucap Cana yang di iringi dengan tawa geli.

Cana tiba-tiba terdiam, dia ingat sesuatu hal yang sangat menyakitkan, seharusnya ini hari bahagia Cana dan Bumi kan? Lalu kenapa moment bahagia ini menjadi moment yang tidak ingin Cana ingat selamanya.

Cana menahan gemuruh di dada nya, sebisa mungkin Cana menahan air matanya, namun nihil usahanya sia sia, Cana mengusap air mata nya yang tiba-tiba saja luruh.

Air mata yang selama ini dia tahan luruh juga, hancur sudah pertahanan Cana, Cana semakin mengeratkan pelukan nya kepada Bumi, Cana tau kalau ini adalah pelukan terakhir nya untuk Bumi.

Bumi, lelaki itu menyadari gadis nya menangis, Bumi merasa bersalah atas semuanya, namun inilah yang terbaik untuk nya dan juga untuk Cana.

"i will always love you my Racana" gumam Bumi.

Bumi menarik tangan Cana dan mencium nya dalam.

•••

Hallow...
ini cerita baru aku, sebenernya aku buat cerita ini hanya untuk aku sendiri, aku berniat untuk mengabadikan tulisan aku di sini, cerita ini aku persembahkan untuk seseorang yang mungkin nanti nya dia juga akan membaca tulisan aku.

thanks for everything my Bumi. I will always love you.

Fait Avec AmourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang