" Tidak ada lagi pertanyaan? "
"....................."
" Oke. Kelas di bubarkan. "
Segera suara gemuruh datang dari kaki kursi yang bergesekan dengan lantai terdengar, para mahasiswa/i satu persatu mulai keluar kelas dengan wajah yang beberapa diliputi dengan ketegangan dan ada juga yang seperti baru saja menghela nafas lega.
" Prof- "
" Tunggu sebentar. "
Yang di panggil masih sibuk merapikan barang-barang bawaannya seperti laptop serta beberapa hasil kerja ilmiah anak didiknya. Seorang mahasiswi di temani tiga kawanannya menghadap ke seorang pria yang dia panggil profesor tersebut.
" Oke. Ada apa? "
Satu diantara mereka yang berdiri paling depan- dengan berani menatap sepasang manik kembar hitam legam, menyodorkan sebuah tiket tertera dengan logo tertentu disana- tiket bioskop.
" Prof- apakah akhir pekan ini ada waktu? Ada sebuah film baru saja rilis, kami berniat mengundang prof untuk ikut bergabung? "
Yang di sebutkan menatap wajah anak didiknya sejenak sebelum menjawabnya dengan suaranya yang lembut.
" Maaf anak-anak, sepertinya tidak bisa, saya kebetulan akhir pekan ini memiliki jadwal sendiri. "
Jelas sekali raut wajah kekecewaan terpancar dari anak anak tersebut, terutama kepada si gadis cantik yang baru saja berbicara padanya. Namun dia tetap mencoba mempertahankan senyuman manisnya kepada sang profesor tersebut.
" Baiklah, semoga harimu menyenangkan prof-!! "
Setelah keempat gadis itu pergi, barulah sang profesor memberanikan diri untuk membuka ponselnya yang sedari tadi dalam mode silent. Alisnya sedikit terangkat karena kenyataannya tidak ada satupun notifikasi yang dia inginkan muncul disana selain beberapa pesan dari rekan kerja juga anak didiknya yang bertanya seputar deadline tugasnya.
Menghela nafas, kembali menyimpan ponselnya ke dalam saku celana bahannya lantas keluar dengan laptop di tangannya.
Di sepanjang jalannya menuju ruangan pribadinya, ada begitu banyak mahasiswa maupun sesama dosen yang saling menyapanya, dan dia hanya membalasnya dengan senyum tampannya seperti biasa.
" Profesor Jeon-? "
" Oh, Miss Park? "
Seorang wanita cantik- dengan sopan melangkah masuk, lalu meletakkan sekotak bento merah muda di atas meja kerja Profesor Jeon- tersenyum semanis mungkin yang dia bisa.
" Hari ini saya kebetulan membuat kue brownies panggang sedikit lebih banyak dan siapa tahu Profesor Jeon- ingin mencobanya? "
" Tidak perlu repot-repot, tapi karena sudah terlanjur membawanya kemari, saya terima? "
Wanita itu tentu saja merasa yang paling bahagia, jadi dia dengan penuh semangat mengangguk. " Semoga profesor Jeon- menyukainya? "
Profesor Jeon- tidak lagi menanggapi, membiarkan dosen wanita muda itu berlalu pergi dari ruangannya lantas menghela nafas sejenak, menyingkirkan kotak bento pemberian Dosen wanita tadi ke tepi lalu lanjut mengerjakan pekerjaannya.
Begitu seterusnya sampai jam kerjanya habis ketika langit senja mulai terlihat indah di langit. Sang profesor Jeon- akhirnya dapat menghela nafas lega, sedikit mempercepat langkahnya menuju lapangan parkir mobil,-
Melihat kepergian mobil si profesor idaman telah menghilang, gosip dari para wanita ataupun pria muda centil mulai menguap panas di udara-
" Profesor Jeon- apakah benar dia sudah menikah? "
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sexi Profesor
FanfictionMy Sexi Profesor By @DiazOktaFiqi Cerpen BL Romance University Description_ [] []~>Siapa bilang setiap orang yang sudah memiliki gelar profesor di depan namanya akan di gambarkan sebagai sosok yang tua, kaku dan tentunya kolot? Contohnya saja di sal...