🧩

630 59 28
                                    

Rabu, 7 September 2016

06.03

Irrad menatap kalender kecil di atas meja belajarnya, kalender terbuka di bulan September. Lingkaran merah menghiasi angka 9, Irrad tersenyum kecil. Irrad sudah menyiapkan kejutan untuk kekasihnya, besok adalah hari jadi mereka yang pertama.

"Irrad?" Suara seorang wanita membuyarkan Irrad dari pikirannya. Pintu kamar terbuka, seorang wanita paruh baya memasuki kamar sambil tersenyum.

"Skylar sudah menunggu di luar, Rad." Lanjut wanita itu sebelum keluar dari kamar Irrad.

Irrad berjalan ke arah jendela kamarnya yang langsung mengarah ke depan rumah, kamarnya yang berada di lantai dua memudahkan nya melihat kondisi di luar pagar rumahnya. Irrad tersenyum melihat seseorang dengan tinggi menjulang berdiri di dekat motornya. Irrad segera mengambil tasnya dan berjalan keluar kamarnya, meuruni tangga dan menghampiri sang ibu yang sedang membereskan dapur.

"Ma, aku berangkat ya." Irrad memeluk ibunya, usapan lembut ibunya terasa di rambutnya.

"Iya, hati-hati ya."

Mereka berdua berjalan ke depan rumah, menghampiri Skylar yang tengah memainkan ponselnya.

"Pagi kak." Irrad berjalan mendekat, senyumnya semakin lebar ketika Skylar mengalihkan pandangannya dari ponsel.

"Hai, pagi Rad." Skylar mengusap rambut Irrad gemas menyebabkan rambut yang suda tertata rapi itu sedikit berantakan.

"Ih, apa sih kak?! Berantakan tahu." Irrad melangkah mundur Menjauh dari Skylar, tangannya mencoba menata rambutnya kembali.

Skylar hanya tertawa melihat wajah cemberut kekasih kecilnya itu. Skylar menghampiri ibu Irrad yang tersenyum melihat interaksi mereka sedari tadi.

"Ma, kita berangkat sekolah dulu ya." Skylar menunduk untuk mencium tangan ibu Irrad.

"Hati-hati ya, jangan ngebut kamu bawa motornya ya." Ibu Irrad mengusap kecil rambut Skylar.

"Nggak ma, nggak janji maksudnya." Skylar tertawa, berjalan ke arah motornya dan menyalakan mesinnya.

"Dasar anak nakal." Ibu Irrad hanya mendengus geli.

"Ma, aku berangkat ya." Irrad mencium tangan ibunya, sang ibu mengecup keningnya.

"Hati-hati ya."

Irrad berjalan ke arah Skylar yang sudah mengenakan helm di samping motornya, ia menerima helm yang disodorkan Skylar untuk dikenakan. Setelah semua siap Skylar melajukan motornya.

"Kak, tanggal 9 nanti kakak nggak ada pertandingan atau janji kan?" Irrad membuka percakapan ketika mereka terhenti oleh lampu merah.

"Nggak ada kayaknya."

"Nanti pergi sama aku ya."

"Boleh, pergi kemana tuh?"

Irrad sedikit kaget, Skylar ini lupa? Irrad mencoba menepis pikiran buruknya itu. Mungkin Skylar sengaja bertanya seperti itu untuk memancing Irrad mengatakan kejutan yang Irrad siapkan.

"Nanti aja hari H."

"Okay."

Lampu sudah berganti warna menjadi hijau, satu per satu barisan kendaraan mulai kembali bergerak, tak terkecuali motor Skylar. Dua puluh menit mereka tempuh untuk sampai ke parkiran motor di samping sekolah mereka. Sekolah tidak menyiapkan parkiran kendaraan untuk para siswa karena di usia mereka ini belum legal mengendarai motor ataupun mobil. Irrad turun dari motor, tangannya mencoba membuka pengait tali helm tetapi sudah satu menit belum membuahkan hasil. Skylar sudah memarkirkan motornya dengan rapi, melepas helmnya dan menggantungnya di motor. Terkekeh kecil melihat Irrad yang masih berjuang melepas helmnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aku Yang Egois | SKYRAD [ SKYLAR X IRRAD ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang