Kazoku no imeeji o mamoru [2]

71 9 0
                                    

San mendekam di perpustakaan, menenangkan diri dari insiden di taman kampus.

Suasana hening di sana memberikan ketenangan yang dibutuhkannya. Ia mencoba kembali fokus pada buku ensiklopedianya, tapi pikirannya terus melayang pada Mingi dan Jongho. Kenapa reaksi Mingi begitu keras terhadap Jongho? Pertanyaan itu mengganggu pikirannya, namun ia berusaha menyingkirkan perasaan itu dan kembali fokus pada buku di depannya.

San tidak bisa menahan rasa kesal dan kecewa. Dia tahu bahwa Mingi selalu iseng padanya, tapi kali ini ada sesuatu yang berbeda. San merasa bahwa tindakan Mingi tadi lebih dari sekedar iseng biasa. Ada sesuatu di balik kata-kata dan tindakannya.

Tak lama kemudian, San merasakan ada yang menarik kursi di sampingnya. Ia menoleh dan melihat Mingi duduk di sana dengan wajah yang masih menyimpan bekas pukulan tadi.

"Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya San dengan nada datar, meski dalam hatinya ada perasaan bersalah karena telah memukul tunangannya sendiri.

"Aku ingin bicara," kata Mingi pelan.

San menghela napas panjang. "Bicara apa lagi? Kamu sudah cukup menggangguku hari ini."

Mingi menatap San dengan serius. "Aku minta maaf, San. Aku tahu aku keterlaluan. Tapi aku tidak suka ketika Jongho menyentuhmu."

San menatap balik Mingi, mencoba memahami. "Kenapa kamu begitu peduli? Kamu selalu menggangguku, tapi ketika orang lain melakukannya, kamu malah marah."

Mingi terdiam sejenak, lalu berkata pelan, "Karena kamu tunanganku, San. Aku tidak bisa menahan perasaan cemburu. Dan kita harus menyembunyikan hubungan kita demi citra keluarga. Itu membuatku frustrasi."

San merasakan dadanya sesak. Ia tahu betapa sulitnya situasi mereka. Mereka dijodohkan oleh keluarga demi menjaga hubungan bisnis dan reputasi keluarga mereka. Tidak ada yang tahu tentang pertunangan mereka kecuali keluarga dekat. Mereka harus menjaga citra keluarga mereka dengan baik, dan itu berarti menyembunyikan perasaan mereka dari semua orang, termasuk teman-teman dekat mereka.

"Aku juga merasa frustrasi, Mingi," kata San akhirnya. "Tapi kamu harus belajar menahan diri. Kita tidak bisa membiarkan orang lain tahu."

Mingi mengangguk, menundukkan kepala. "Aku tahu. Aku hanya... tidak bisa menahan diri kadang-kadang. Maafkan aku."

San merasakan simpati dan kelembutan di hatinya. Ia mengulurkan tangan dan menggenggam tangan Mingi. "Aku memaafkanmu. Tapi kita harus lebih berhati-hati. Jika ada yang tahu, itu bisa menghancurkan segalanya."

Mingi meremas tangan San dengan lembut. "Aku berjanji akan lebih berhati-hati. Aku hanya tidak ingin kehilanganmu."

San tersenyum tipis, meski hatinya terasa berat. "Kita akan melalui ini bersama. Tapi untuk sekarang, kamu harus pergi. Kita tidak bisa terlalu lama bersama di tempat umum."

Mingi mengangguk dan bangkit dari kursinya. "Baiklah. Aku akan pergi. Tapi ingat, San, aku mencintaimu."

San merasa hatinya meleleh. "Aku juga mencintaimu, Mingi."

Mingi pergi dengan cepat, meninggalkan San sendirian di perpustakaan. San menghela napas panjang dan mencoba kembali fokus pada bukunya. Tapi kali ini, ada sedikit kelegaan di hatinya. Meskipun situasi mereka sulit, setidaknya mereka masih memiliki satu sama lain.

Dan itu cukup untuk saat ini.

Sanzzy Episode • All × SanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang