41-60

129 8 0
                                    

Babak 41: Dihajar, Seratus Ribu, Tanpa Batasan


Beriklan di sini

Di suite bintang lima.

Dua pelayan laki-laki sedang bergosip satu sama lain.

"Biar kuberitahu, di kamar presidensial di lantai paling atas, seorang pria dan dua wanita telah masuk selama tiga hari dan belum keluar."

"Kamu belum pernah melihat dua wanita itu, yang satu memiliki tubuh yang meledak-ledak, dan yang lainnya memiliki temperamen dingin dan tubuh langsing. Kuncinya adalah mereka cantik."

"Itulah kehidupan orang kaya."

"Saya tidak tahu apakah ada peluang seperti itu di masa depan."

Manajer itu datang dan wajahnya tenggelam.

Dia langsung memarahi: "Jika kamu ingin mati, keluar dari sini dan mati. Aku terdengar, dan besok akan ada dua mayat di jalan."

Kedua pelayan itu segera tutup mulut.

Sungguh.

Orang yang bisa tinggal di suite teratas yang biayanya lebih dari 300.000 dolar AS per malam.

Membunuh mereka seperti mencubit seekor semut.

Mereka membicarakan tentang Qin Tian, ​​​​Lorna, dan Sonia.

larut malam.

Lorna mandi.

Berbaring di tempat tidur besar yang empuk dan berwarna putih.

Ekspresinya sedikit bingung.

Dia sudah lama tidak menikmati kehidupan yang nyaman.

Sejak identitas Mutan terungkap.

Saya telah hidup di bawah diskriminasi dan berbagai pengejaran.

Berakhir di Dapur Neraka.

Sonia dua tahun lebih tua darinya.

Sayangnya, karakternya lembut.

Pada usia enam belas tahun, dia mengertakkan gigi dan bertahan sendirian.

Dalam kehidupan seperti ini, hatinya diam-diam berubah.

Ini juga merupakan pengalaman-pengalaman ini.

Hanya dengan begitu dia dapat membunuh seseorang tanpa mengubah wajahnya atau berdebar-debar.

"Lorna, kata Qin Tian, ​​​​bawa kami ke tempat tinggal Mutan besok. Benarkah?" Lagipula Sonia tidak bisa tidur, menjulurkan kepalanya dan bertanya.

Jangan lihat dia lebih tua.

Dalam hubungan keduanya, dialah yang harus dilindungi.

Saat menghadapi sesuatu di hari kerja, Lorna-lah yang memutuskan.

"Aku tidak tahu." Lorna menjawab singkat.

Sonia juga tidak marah.

Dia tahu bahwa karakter yang terakhir adalah seperti ini.

"Jika itu benar, maka aku sangat senang." Mata indah Sonia berbinar bintang.

Tempat yang digambarkan Qin Tian terlalu sempurna.

Ada halaman rumput hijau.

Terdapat juga taman bermain.

Jangan khawatir tentang krisis yang datang kapan saja.

Tidak perlu meletakkan pisau di bawah bantal saat Anda tidur.

Di bawah bimbingan sekelompok guru yang kuat.

American Comics: More Children, more Blessings, Raising kids At Xavier's SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang