capter 1. Sekolah baru

4 0 0
                                    

   Mentari pagi menyibak kesibukan makhluk hidup, memulai hari baru bersama dengan hal-hal baru, tersenyum seperti hangatnya mentari pagi,

sebagian dari mereka mungkin  ingin melupakan masa lalu mereka, dan ada sebagian dari mereka yang larut dalam masa lalunya, ya seperti itulah hidup, harus terus beriringan dengan semua hal yang pada dasarnya membuat kita lemah.

Seorang gadis berpakaian putih Abu-Abu sedang berjalan di trotoar, sambil menyandang tas sekolahnya, tersenyum ke arah seorang petugas sapu jalanan. Gadis itu berjalan sendiri, di antara banyaknya siswa yang berjalan padahal menuju tempat yang sama. Dengan canggung, gadis itu berjalan sendirian.

"Pagi Rasya,,"

Seseorang mengagetkan gadis itu dari belakang, dengan ekspresi kaget dia melirik ke belakang.

"Hai, pagi juga lea" Rasya tersenyum ke arah lea, berjalan beriringan menuju gerbang sekolah yang mulai terlihat

"Akhirnya, lo pindah juga ke sini" Lea menyamai langkah kakinya dengan rasya

"Ya gitulah lea, di sekolah lama membuatku sedikit ragu" Rasya tersenyum kecut.

"Gue tau,
but,,sekarang lo udah pindah ke sini, jadi congratulations, lupakan apa yang sudah terjadi di sana, sekarang lo buka lembaran baru" Lea merangkul bahu rasya, tersenyum sambil berjalan masuk ke dalam pekarangan sekolah.

Bel berbaris pun berbunyi nyaring di seluruh penjuru sekolah, semua siswa berhamburan ke lapangan untuk mengikuti upacara bendera.

Saat berjalan menuju lapangan, tak jarang rasya menjadi pusat perhatian para kaum adam, bagaimana tidak, gadis cantik dengan mata sipit, bibir kecil dan pipi chubby itu membuat semua laki-laki yang baru saja melihatnya langsung terpanah, di tambah rambut lurus panjang terurai di sapu angin sepoi-sepoi.

Upacara bendera pun di laksanakan. Semua berjalan dengan lancar dan aman. Hingga akhirnya pidato singkat dari kepala sekolah mengakhiri upacara pagi itu. Kini semua bubar dari lapangan, ada yang sebagian dari mereka berlari menuju kantin dan sebagian berjalan masuk ke dalam kelas.

Rasya dan Lea berjalan beriringan menuju kelas, tak jarang ada yang menggoda rasya dengan tatapan centilnya.

"Woy le, siapa tuch?" Laki-laki itu merangkul pundak lea sambil menaikan satu alisnya, Lea menepis tangan Glen sinis.

"Ini teman SMP gue, dia baru pindah ke sini, jangan lu ganggu dia paham" Lea mengepalkan tangannya ke arah Glen.

Glen mengangkat kedu tangannya ke atas, "santai dong bro, kalau dia mau gue ganggu gimana?"

Rasya membulatkan matanya
"Apa sih" Rasya merasa tidak nyaman.

"Santai-santai gue bisa jadi teman lo kok, kenalin nama gue Glen" Glen mengacungkan tangannya ke arah rasya, rasya menjabat tangan Glen dan tersenyum kik-kuk.

Mereka bertiga pun masuk ke dalam kelas, semua mata menyoroti kedatangan mereka, dengan canggung rasya tersenyum ke arah wajah-wajah baru teman-temannya.

"Lu duduk di sini aja dulu sya, nanti guru masuk" Ucap lea,

Rasya mengangguk paham.

Selang beberapa menit seorang laki-laki paruh baya dengan perut buncinya berjalan ke dalam kelas.

Pagi!!

Pagi juga pak!!

Semua serempak menjawab.

"Baik, saya ambil absen kalian dulu" Pak moy memperbaiki kacamatanya

Pak!!

Sebuah tangan mengacung ke langit.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tentang kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang