"Turun" perintah Sarada kala mobil nya sudah sampai di depan lobby apartemen mewah berlantai 30, gadis itu mengabaikan ekspresi kaget Boruto dan lebih memilih turun dari mobil nya dan melempar kunci mobil nya ke penjaga apartemen untuk memarkirkan mobilnya dengan benar .
"Kau menguntitku?" Pertanyaan Boruto yang baru saja turun dari mobilnya membuat Sarada menyeringai sambil menatap pria itu remeh.
"Aku seorang Uchiha kalau kau lupa boy" sombong gadis itu mulai melangkah ke arah lift dan memasuki nya.
"Sampai kapan kau berdiri di situ terus boy?" Sindiran Sarada langsung membuat Boruto tersadar dan ikut masuk ke dalam lift, ketika Sarada menyentuh tombol yang tertulis angka 28 lagi lagi Boruto di buat bingung, namun pria itu hanya diam saja mengabaikan isi kepala nya yang ingin sekali melayangkan pertanyaan-pertanyaan pada gadis Uchiha di sebelahnya.
"Kalau kau ingin menanyakan sesuatu katakan saja boy" Boruto yang mendengar perkataan Sarada hanya diam tidak ingin membuka suara dan tentunya hal itu membuat Sarada sedikit kesal karena merasa di acuhkan oleh pria itu.
"Hei Boruto, lihat aku" Boruto menurut dan tepat ketika dia menolehkan kepala ke arah gadis Uchiha itu hidung nya langsung bersentuhan dengan hidung Sarada yang saat ini tengah berjinjit sambil menatap nya intens.
Hembusan nafas keduanya membuat suasana lift yang hanya di isi oleh mereka berdua menjadi panas secara tiba-tiba, apa lagi ketika Sarada mengalungkan lengannya di leher Boruto membuat kedua tangannya dengan refleks melingkar di pinggang ramping Sarada.
"Uh, aku suka dengan reaksi spontan mu boy" gumam Sarada tepat di depan bibir Boruto.
"Jadi ini maumu?" Tanya Boruto dengan suara beratnya sambil menatap Sarada dengan pandangan berkabut, menurutnya kelakuan Sarada saat ini benar-benar memancing sisi liar nya.
"Memangnya aku mau apa?" Balas Sarada menantang, ketika gadis itu akan melepaskan lengan nya pada leher Boruto maka dengan cepat pria itu menahannya dan semakin mempererat dekapan nya dengan wajahnya yang sengaja di tenggelamkan di perpotongan leher Sarada yang terbuka, dengan sesekali menjilat leher putih gadis Uchiha itu.
"Eh... kau mulai nakal ya Boruto" tanpa Boruto sadari Sarada saat ini tengah tersenyum miring di balik punggung lebar nya.
"Itu semua karena ulah mu, kau harus bertanggung jawab dengan itu" gumam Boruto tepat di telinga Sarada, lidah nakal nya masih setia menjilati leher dan kuping nya sehingga membuat Sarada harus menggigit bibir nya, ketika sebelah tangan Boruto ingin memegang payudara Sarada tiba-tiba Saja pintu lift terbuka, dan hal itu tentu saja membuat Sarada segera melepaskan dirinya dari dekapan Boruto, membuat pria itu mendesah kecewa.
"Jangan membuat wajah seperti itu, sekarang ayo kita keluar" Sarada berjalan keluar dari lift terlebih dahulu dan Boruto di belakangnya pun menyusul, sampai langkah kaki gadis itu berhenti di depan pintu apartemen nomor 101 dan menekan pin apartemen tersebut untuk membuka pintu apartemen di depan nya.
"Masuklah" Boruto diam tidak bergerak sama sekali dari depan pintu, otaknya saat ini banyak memikirkan sesuatu, Sarada yang melihat pria itu hanya terdiam di depan pintu hanya bisa memutar bola matanya malas.
"Masuklah boy, apa kau tidak ingin melanjutkan yang tadi?" Mendengar itu membuat Boruto seketika tersadar dari lamunannya dan tanpa sadar langsung memasuki apartemen Sarada, tak lupa juga dia langsung menutup pintu apartemen sampai berbunyi yang artinya pintu tersebut sudah terkunci otomatis.
"Apartemen di sampingmu it-"
"Ya aku tahu, itu apartemen mu kan?"
"Ba-bagaimana kau tahu?" Kini Boruto bisa melihat Sarada yang tengah berjalan ke arah sofa ruang tamu tiba-tiba saja menghentikan langkah kaki nya, dan hal itu juga membuat nya mengernyit kan alisnya bingung sambil bertanya-tanya dalam hati, apakah ada yang salah dengan pertanyaan nya barusan?.
"Aku lebih dulu mempunyai apartemen ini di banding kau Boruto" Boruto diam di tempat nya kala mendapat jawaban dari pertanyaan nya itu, sementara Sarada sendiri sudah terduduk di sofa.
"Kemarilah boy, jangan hanya diam saja" Boruto menurut, dia mendekati gadis itu lalu duduk tepat di sampingnya.
"Kau ingin minum apa?, biar aku buatkan"
"Apa saja"
"Baiklah kalau begitu akan kubuatkan minuman spesial untuk mu, ah ya ngomong-ngomong anggap lah apartemen ku seperti apartemen mu boy" setelah mengatakan itu Sarada bangkit dari duduknya dan menghilang di balik pintu yang pasti terhubung ke dapur.
Boruto sendiri saat ini masih pada posisi duduk nya, namun manik biru nya saat ini tengah mengamati setiap sudut apartemen mewah milik Sarada, menurutnya Sarada mempunyai selera desain Interior yang sangat keren, apartemen gadis itu benar-benar elegan, mewah dan juga misterius sama seperti pemiliknya.
Matanya kini tertuju pada empat bingkai foto yang terletak di atas meja, itu foto Sarada bersama kedua orang tuanya serta terdapat foto Sarada sedang di peluk mesra oleh pria tampan dan itu cukup membuatnya bertanya-tanya tentang siapa pria itu, namun dari pada itu dia lebih penasaran dengan dua bingkai foto lainnya yang sepertinya sengaja di tidur kan oleh gadis itu."Nah, ini minuman mu boy" Sarada tiba dengan membawa 2 cangkir Hot Green Tea Latte dan meletakan nya di atas meja, kemudian gadis itu langsung duduk di samping Boruto kemudian mengambil secangkir minuman buatannya itu untuk diseruput nya.
"Ahh ini nikmat sekali, minumlah Boruto" mendapatkan perintah itu Boruto langsung menurut, pria itu pun menikmati minuman yang di buatkan oleh Sarada, dan Boruto akui rasanya sungguh nikmat, bahkan saking nikmat nya minuman di gelasnya langsung habis.
"Ini enak" puji Boruto pelan, dan rupanya gumaman nya itu masih bisa di dengar oleh Sarada yang jelas-jelas ada di sampingnya.
"Aku tahu, minuman ini juga menjadi favorit seseorang" mendengar kata seseorang keluar dari mulut Sarada mampu membuat Boruto mengernyitkan alisnya, siapa yang di maksud oleh gadis itu, batin nya.
Sarada meletakan gelas nya kembali di atas meja, kemudian mata hitam nya menatap Boruto dengan pandangan yang sulit di artikan.
"Ah lupakan ucapan ku, Kau ingin ku buatkan lagi boy?""Terimakasih, ini saja sudah cukup" gelas yang sudah habis isinya itu segera Boruto letakan kembali di atas meja, dan kini suasana hening kembali menyelimuti kedua nya, mereka berdua yang notabene nya tidak banyak bicara benar-benar menikmati suasana seperti ini, ah dan jangan lupakan juga alunan musik slow mengalun di antara mereka, dan bodoh nya Boruto baru menyadari itu, sepertinya sekembalinya Sarada dari dapur gadis itu menyempatkan diri untuk memutar musik.
"Hei Boy, kemarilah" Sarada merentangkan kedua tangan nya, meminta Boruto untuk datang ke pelukan nya, namun bukannya datang ke pelukan Sarada, pria itu malah masih terdiam di posisinya, dan Sarada yang melihat itu menjadi gemas sendiri, maka dengan cepat dia menarik kedua tangan Boruto untuk melingkar di sekitar pinggang rampingnya dan membawa kepala pria itu tepat di atas dadanya, sehingga posisinya saat ini terlihat seperti Boruto sedang memeluknya dengan manja.
"Sa-Sarada" Boruto bergumam canggung pasalnya kini dada gadis itu benar-benar menempel di wajahnya, apa lagi wangi tubuh Sarada benar-benar membuatnya sangat nyaman, dan yang lebih membuat Boruto kaget adalah ketika kedua tangan Sarada memeluk dan mengusap rambutnya dan itu benar-benar membuat wajahnya menekan dada gadis itu.
"Lakukan sesukamu Boruto, malam ini aku milikmu"
***
TBC...
Hallo maaf menunggu lama 🙏🏻 aku beberapa minggu ini sibuk UAS, Pameran sama ngurus kerjaan 😬
KAMU SEDANG MEMBACA
The Conqueror
RomanceUzumaki Boruto si dingin yang polos dengan segudang ego nya dipertemukan dengan Uchiha Sarada siswi cerdas penakluk segalanya. 📌Nama dan karakter milik Masashi kishimoto ⚠️ tidak pandai membuat deskripsi, silahkan langsung baca, terimakasih. ‼️ vom...