1. hutang

222 17 2
                                    

"tolong jangan obrak abrik rumah kami, kami janji akan melunasinya segera. saat ini kami tidak punya aung untuk melunasi hutangnya" seorang wanita paruh baya memohon mohon pada orang berjas di depan mereka, ia bersujud didepan sambil menangis meraung raung.

salah satu pria berjas yang memakai kacamata berjongkok, sepertinya pemimpin mereka adalah dia.

"kau sudah berjanji untuk melunasinya segera Ma'am, kau selalu menunda nunda" pria berjas itu kembali berdiri, memerintah bawahannya untuk memaksa wanita tersebut berdiri.

"kumohon, ini! ini dia! aku akan memberikan anakku padamu, dan anggap saja hutangku lunas" wanita itu berbicara seperti orang gila, lalu mencengkram anak muda yang tubuhnya bergetar disebelahnya.

yang di cengkeram membelalakkan matanya lebar masih dengan menundukkan kepalanya, tubuhnya bergetar. ia berpikir ibunya akan mengorbankan demi kebahagiaannya sendiri.

pria berjas tersebut mengerutkan alisnya, tangannya menyentuh dagu anak tersebut memintanya untuk mendongak menatapnya.

"baiklah, hutangmu ku anggap lunas. aku bawa putramu ini, kau ibu yang egois mengerti" pria itu memyeringai, jijik dengan perilaku wanita beranak satu di depannya.

"ibu kumohon jangan aku! aku bisa mencari uang untuk melunasinya, jangan aku. aku tidak mau" anak itu menangis, memohon kepada wanita yang sudah melahirkannya. badannya bergetar hebat, ia menggelengkan kepalanya ribut, air mata membasahi pipi gembilnya.

"diamlah! kau hanya harus mengikuti mereka" wanita yang disebut 'ibu' itu membentaknya, ia membentak anaknya sendiri.

anak itu diam membisu, tidak dapat menerima kenyataan yang baru saja terjadi. ia tidak pernah memikirkan bahwa ibunya akan membuangnya.

pria berjas bernama richard knight terkekeh melihat pemandangan itu, langsung saja memerintah anak buahnya untuk menyeret anak wanita licik itu.

anak itu terus saja berusaha memberontak saat ia dibawa memasuki mobil, ia menatap ibunya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. antara kesedihan, amarah, dan kekecewaan.

"siapa namamu nak" richard bertanya saat sudah memasuki mobil.

anak itu yang tadinya mengedarkan pandangannya dan menghadap jendela mobil sepenuhnya menatap pria tua yang terlihat sangat muda di sebelahnya "jay jo" anak itu sedikit terbata saat menyebut namanya.

ricard mengangguk, lalu kembali fokus pada laptop dipangkuannya. menghiraukan jay yang sepertinya berusaha keras menahan tangisannya.

"apa kau membenci ibumu?" richard kembali bertanya dengan jay, kini sedikit berminat dengan jawaban yang akan diberikan jay.

"tidak akan tuan, walau begitu ibuku tetap orang yang telah melahirkanku" jay menjawab tanpa ragu.

'anak yang malang, sepertinya anak ini sanggup menghadapi anakku yang seperti bajingan itu' richard membatin dengan tawa puas di batinnya, menyeringai licik.

charming haze || owenjayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang