INI HANYA CUPLIKAN!
versi lengkap, dapatkan di EBOOK!
don't forget to FOLLOW buat yg belum!***
Suasana hati Jennie sungguh baik. Ini masih sangat pagi, dan kini, wanita itu kembali ke ranjang, untuk bergabung dengan Taehyung, sementara testpacknya ia sembunyikan di atas nakas.
Senyumnya sama sekali tidak luntur, saat tangannya mengusap rahang Taehyung, yang kini sedikit ditumbuhi rambut tipis. Oh, ia tidak sabar membagikan kabar bahagianya! Pria di depannya, akan menjadi Papa dari dua anak!
Hati Jennie dipenuhi kupu-kupu yang berterbangan, menghangatkan hatinya. Ia merasa dipenuhi cinta, hingga kini, ia pun menyelinap masuk ke dalam pelukan sang suami, dan memberinya kecupan-kecupan kecil di dadanya.
Tentu saja, semakin lama Jennie menggoda, itu membuat Taehyung terusik. Pria itu mengerjabkan matanya beberapa kali, untuk melihat sang istri yang kini menciumi dadanya, membuat basah bagian kulitnya. Maka, pelukannya pun mengerat, ia balas kecup dahi sang istri.
Jennie mendongak, menatap sang suami yang kini sudah bangun. Pipinya pun memerah, dan jantungnya berdebar kencang. Ia merasa baru saja jatuh cinta!
"Kamu bangun?"
Taehyung mengangguk. "Apa ini masih malam? Kamu tidak bisa tidur? Atau.. kamu mau lagi?"
Taehyung jelas baru bangun, tapi, bagaimana bisa pria itu segera memberinya godaan? Jennie benar-benar terheran dengan suaminya, yang penuh dengan tenaga bercinta.
"Ini sudah pagi.." Jennie berbisik, lagi-lagi mencium leher Taehyung, membuat sang pria mengerang.
"Masih sangat pagi.." parau Taehyung, "ayo kita tidur.. mumpung hari ini libur, kita bisa menghabiskan waktu lebih lama di ranjang." Pria itu lantas memeluk tubuh Jennie, mendekapnya dalam pelukan.
"Jangan tidur.." Jennie berucap manja, "aku mau kamu bangun! Jangan tidur.."
"Aku sangat mengantuk, sayang.." keluh Taehyung, terus memejamkan matanya.
Jennie berdecak. Ia ingin memberitahu hasil yang ia dapatkan, tapi, sungguh menyebalkan melihat sang suami yang memilih tidur.
"Kamu tidak cinta aku?" maka, kata-kata andalan inilah yang keluar dari bibir, "kenapa tidak menuruti kemauanku?"
Seketika, mata Taehyung pun terbuka. Ia menatap sang istri dengan senyuman heran, bagaimana bisa pertanyaan seperti itu keluar dari bibirnya? Sudah jelas, di dunia ini, yang paling dicintai Taehyung hanyalah sang istri! Namun, melihatnya manja seperti ini, ia pun memilih mengabaikan kantuknya, dan membuka mata untuk terus menanggapi sang istri.
"Cinta.." jawab Taehyung, "ini aku sudah bangun."
Wajah Jennie pun kembali cerah, ia lantas memeluk pinggang Taehyung, lalu mengecup pipinya. Lalu, ia pun mengendus leher sang suami, sebelum berbisik pelan. "Aku punya hadiah buatmu."
"Apa itu?" Taehyung bertanya dengan sabar dan penasaran.
Jennie menatap mata Taehyung, sebelum menutupinya dengan telapak tangannya. "Tutup mata dulu."
Ia lantas mengambil 'hadiah' yang ia siapkan di atas nakas, dan membuka mata Taehyung.
Taehyung mengernyit tidak paham, mencari-cari hadiah yang dimaksud, lalu, saat melihat tangan Jennie yang mengulurkan alat yang amat ia kenal itu, matanya membulat, sangat terkejut!
Buru-buru, ia mengambil alat itu, dan melihatnya lebih dekat, dan mulai mengeja tulisan 'pregnant' yang terlihat di layar kecil yang tersaji.
"Sayang.. ini.." suara Taehyung terlihat tidak yakin.
Bibir Jennie membentuk senyuman, saat melihat kebingungan di wajah Taehyung. Ia lantas mengalungkan tangannya di lehernya, dan berbisik. "Hm, aku sudah telat dua minggu.. dan saat menggunakan testpack, begitulah hasilnya."
Taehyung pun menoleh pada Jennie, dengan mata berbinar penuh haru. "Kamu.. hamil?" lalu, tatapannya turun menuju perut sang istri yang masih rata.
"90% kemungkinan.. ya.."
"Oh.." Taehyung segera merengkuh tubuh sang istri, ia dekap dengan erat, "kamu benar-benar hamil? Di sini ada anakku?"
Melihat antusias Taehyung saat mendengar berita kehamilannya, membuat Jennie pun tidak kuasa menahan air mata. Ia merasa benar-benar bersyukur, dengan kabar yang ia dapat pagi ini. Taehyung memang tidak pernah terlihat menginginkan bayi, tentu saja pria itu menahan keinginannya, tapi, saat kabar baik benar-benar menghampiri mereka, Taehyung terlihat benar-benar bahagia!
Taehyung perlahan melepas pelukan, menatap sang istri sekejap, lantas mencium bibirnya, sebelum berbisik di tengah ciuman. "Terima kasih.."
Tangan Jennie mengusap rahang Taehyung, lantas mengangguk pelan. "Sama-sama, Papa.."
Pria itu lantas bangkit dari tidurnya, membuka selimut, dan menemukan perut Jennie, untuk ia usap dengan lembut, dan ia beri ciuman penuh cinta. "Apa di sini ada anak Papa?"
Jennie tersenyum, mengusap rambut Taehyung. Sang suami kini tengah berbincang dengan perutnya, benar-benar membayangkan di dalam sana ada bayi yang tengah mendengar kata-katanya.
"Nak, sehat-sehat, ya, sayang?"
"Iya, Papa.." Jennie menjawab, bersuara pelan layaknya balita.
Taehyung tersenyum, lantas kembali memeluk Jennie, menciumi wajahnya, menunjukkan perasaan cintanya. "Kita harus bersiap sekarang, kan? Kita harus memeriksakan keadaanmu dan bayi kita.."
Jennie mengangguk. Ia pun telah merencanakan itu.
Dua orang itu terus berpelukan, merasakan kebahagiaan atas kabar yang mereka dengar di pagi hari, sembari menunggu matahari sedikit naik untuk mereka bersiap dan memeriksakan kandungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐍𝐄𝐕𝐄𝐑 𝐂𝐇𝐀𝐍𝐆𝐄 - 𝙖 𝙨𝙚𝙧𝙞𝙚𝙨 𝙤𝙛 𝙎𝙡𝙚𝙚𝙥 𝙋𝙖𝙧𝙩𝙣𝙚𝙧
FanfictionKehidupan tidak selamanya dipenuhi kebahagiaan. Namun, di saat terendah, satu-satunya yang paling dibutuhkan adalah, keberadaan sosok tersayang, yang selalu mendukung di kala kesedihan. "Aku mencintaimu.." Taehyung berujar lembut, "satu-satunya yang...