Hidup tak melulu tentang kita,tak semua apa yang kita inginkan tercapai. Ada kalanya kita harus mengikhlaskan suatu impian demi kesejahteraan bersama. Tapi balik lagi ke diri masing-masing, jika dari awal kita tak nyaman dengan apa yang kita jalani maka bukan kesejahteraan yang di dapat tapi kesengsaraan yang kau buat.
Itu yang sedang Dara renungi saat ini. Tertlentang diatas kasur memandang langit-langit kamar yang mulai menghitam akibat tetesan hujan yang kerap kali menerobos melewati genteng dibalik kalsibot. Berpikir apa yang dia bisa buat untuk saat ini, agar ekonomi keluarganya tak menurun.
"Huufft...gini amat ya hidup,hidup enggan matipun segan." Otak udangnya berpikir keras sampai matanya terasa panas mengakibatkan timbulnya rasa kantuk. "Tidur dulu aja lah,itu mah masih ada tuhan yang atur."
Cih,tak ada usaha yang di usahakan. Lalu mau bagaimana dia sukses jika tak dia percayakan pada tuhan. Tuhan,maafkan dia yang tak berguna itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Batu
Teen FictionDia tak seindah langit,tak pula seperti bulan bersama kerlipan bintang. Tak usainya cobaan datang silih berganti. Namanya Andara Bayu Putri Hafazida,panggilannya dara. Cerita klasik dibalik si independen women. Masa lalu yang menurutku tak terlalu...
