09

36 10 21
                                        

PERINGATAN: CERITA INI HANYA DAPAT DINIKMATI UNTUK USIA 17 TAHUN KE ATAS. BEBERAPA ALUR, KATA-KATA KASAR DAN TIDAK PANTAS AKAN HADIR DI CERITA INI. DIHARAPKAN PEMBACA BISA BIJAK DALAM MENERIMA INFORMASI.

CERITA INI HANYA FIKSI BELAKA.

Jangan lupa untuk follow, vote, komen, dan simpan book ini di perpustakaan favorit kalian yaaw❤️❤️❤️💙💙💙

Jangan lupa untuk follow, vote, komen, dan simpan book ini di perpustakaan favorit kalian yaaw❤️❤️❤️💙💙💙

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

09
||• MENGHABISKAN WAKTU BERSAMA •||
.

.

.

"Nah Sayang, kamu mau belanja apa?" 

Tibalah mereka berdua di tempat tujuan, sebuah Mall yang berusia cukup tua. Tak terlalu besar tapi cukup layak untuk dijadikan sebagai tempat favorit sebagian orang. Isi yang diperjual belikan oleh para pedagang di dalam juga terbilang cukup lengkap.

Memiliki lima lantai termasuk basement, tempat untuk terparkirnya beberapa kendaraan yang berkunjung. Lantai kedua adalah lantai dasar, berisikan stand-stand untuk berbelanja bahan makanan pokok seperti sayuran, buah-buahan, cemilan ringan, dan sebagainya. 

Jika naik ke lantai tiga, maka terdapat banyak stand yang menjual perlengkapan sandang, seperti pakaian, sepatu, dan peralatan lainnya. Sedangkan lantai yang keempat adalah tempat untuk membeli barang tersier, seperti perlengkapan make up, jam tangan, beberapa mainan anak juga tersedia di lantai itu.

Lantai yang terakhir berisikan stand-stand makanan jadi, beberapa restoran yang menghidangkan makanan siap saji, dan beberapa playground yang dikhususkan untuk bermain anak. 

Semuanya tersedia begitu lengkap. Mall tersebut adalah tempat kesukaan Maya dalam menghibur dirinya. Maya menyukai keramaian, dia suka berbelanja dan menghabiskan waktu di kerumunan banyak orang. Yeah, selera Maya memang terbilang cukup unik untuk segelintiran orang. 

Mereka berjalan mendekati lift, memasukinya. Maya menoleh setelah mendapatkan pertanyaan dari Zayyan. Tampaknya dia berpikir sejenak, bisa terlihat di saat permukaan keningnya perlahan tertekuk. 

"Aku mau beli dress baru, boleh ya?" pinta Maya yang sedikit membujuk. Dia membutuhkan banyak baju untuk mempercantik dirinya karena kecantikan adalah hal yang utama bagi Maya. Hal itu sangatlah penting. 

"Dress? Boleh, boleh aja. Ayo, kita cari yang bagus buat kamu." Setelah mengangguk setuju, Zayyan pun tersenyum sebagai tanda bahwa dia menerima permintaan Maya. Dengan segera, Zayyan menekan tombol lift agar mereka berdua bisa mengunjungi lantai ketiga. 

Tak kurang dari lima menit, pintu lift akhirnya terbuka. Memperlihatkan aktivitas pengunjung lain. Betapa ramainya tempat ini. Beberapa ada yang sibuk memilih baju, melihat-lihat, atau bahkan mencoba sepatu. Ada segelintiran anak-anak yang berlarian ke sana dan ke mari. Benar-benar pemandangan yang menyenangkan, Maya menyukainya. 

Malam yang Gemerlap [ SEGERA TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang