DESTINY (wonkai) svt x exo

11'

Pagi harinya, wonwoo terbangun, ia menolehkan kepalanya dan melihat mingyu yang tertidur dengan masih memeluk tab nya

"Aku akan berusaha menerima pernikahan ini, tapi aku berharap penjahat itu segera tertangkap" lirih wonwoo menatap mingyu

Sesaat gumaman wonwoo berhenti mingyu terbangun dan mendapati wajah wonwoo di hadapan nya,

"Hyung sudah bangun?" Tanya wonwoo

"Hem, aku akan ke kantor pendaftaran sipil dan mendaftarkan pernikahan kita, kau tidak perlu ikut agar semuanya bisa lebih mudah, aku mengatakan ini karena statusmu masih tersangka wonwoo"

"I iya hyung"

Mingyu bangkit dan pergi ke kamar mandi membersihkan dirinya, sedangkan wonwoo pergi ke dapur untuk memasak, sebelum itu dia membasuh muka dengan air dan kumur kemudian ia langsung mulai mengambil bahan untuk memasak sarapan pagi.

----

Saat mingyu menuju meja makan, ia melihat wonwoo menyajikan sarapan, Mingyu mendekat dan meminta wonwoo untuk duduk di sebelah nya, dan wonwoo pun seketika menyelesaikan acara memasaknya.

"Kau tau pernikahan kita ini sangat mendadak, hari ini aku akan mendaftarkan pernikahan kita dan kuharap kau bisa bekerja sama agar kau bisa lepas dari tuduhan sialan itu"

"Iya hyung aku akan mengikuti apapun keputusan mu"

"mulai hari ini kau akan menyiapkan pakaian kerjaku, mencuci dan lakukan tugas sebagai seorang istri sebagaimana mestinya, aku yang akan bekerja, kau hanya perlu diam dirumah"

Wonwoo hanya mengangguk mendengarkan ucapan mingyu.

"Aku berangkat" Pamit mingyu yang di iyakan oleh wonwoo

----

Mingyu melajukan mobilnya ke kantor pencatatan sipil untuk mendaftarkan pernikahan mereka dan mengajukan berkas pembebasan wonwoo sebagai tersangka, semoga saja bisa dilakukan dengan cepat, itu adalah harapan mingyu.

-----

Waktu berlalu begitu cepat hingga sudah sore hari, Mingyu memasuki rumah dan tidak menemukan wonwoo, akhirnya ia pun memasuki kamar dan melihat wonwoo tertidur dalam keadaan membaca buku

"Wonwoo bangun" -bangun Mingyu pelan

"Eunghhhh ah Hyung"

melihat wajah wonwoo yang terkesan polos saat bangun tidur membuat mingyu memiliki pikiran liar seketika, pria dewasa mana yang tidak tergoda dengan tubuh istrinya? Tidur seranjang, siapa yang tidak ingin menyentuh dan melakukan hal dewasa

Mingyu meneguk ludahnya kasar dan mengalihkan pandangannya, wonwoo mengucek mata dan mengambil kacamatanya

"Hyung sudah pulang?" tanya wonwoo dengan nada khas bangun tidur yang membuat Mingyu semakin meneguk ludahnya kasar, tapi harus ia ingat sekalipun wonwoo adalah istrinya, dia tidak akan menyentuh karena ia tidak mencintai pria itu

"Hem, siapkan makanan, aku lapar" perintah Mingyu yang di iyakan oleh wonwoo.

-----

8 bulan berlalu sudah dan pelaku dari kejahatan semakin memberi petunjuk namun belum tertangkap karena ia sangat pandai menyembunyikan diri, sedangkan Lino sebagai tersangka palsu yang mengikuti cara pembunuhan yang dilakukan oleh orang lain mendapatkan hukuman penjara seumur hidup.

Sedangkan wonwoo masih seringkali mendapat kilasan pembunuhan dari orang-orang yang telah meninggal melalui dirinya.

"Apa hyung nanti akan pulang malam lagi?" tanya wonwoo melihat Mingyu yang bersiap berangkat.

"Hm" jawab Mingyu cuek sembari merapikan mantelnya

"Apa nanti siang tidak bisa pulang? aku ingin berbelanja bahan makanan, semua persediaan di kulkas sudah habis"

"Apa kau tidak bisa menggunakan kakimu untuk berangkat kesana sendiri?"

"Emm aku ingin ditemani olehmu" cicit wonwoo

"Aku sibuk mengurus pembunuh yang belum tertangkap itu"

"Tapi hyung"

"Aku sibuk wonwoo!" tekan Mingyu

"Ah baiklah aku bisa pergi sendiri" jawab wonwoo berusaha tersenyum

Selama usia pernikahan itu hanya ada sikap Mingyu yang dingin pada wonwoo, bahkan Mingyu menahan hasratnya untuk menyentuh wonwoo karena dia tidak mencintai pria itu meskipun dari awal Mingyu sudah mengatakan akan menjalani pernikahan dengan sebisanya.

Pernah sekali wonwoo bertanya pada Mingyu mengenai nafsu yang Mingyu tahan karena ingin menyentuhnya namun hanya kalimat hinaan dan sangat tajam untuk didengar

"Aku tidak mencintaimu, sekalipun aku sangat menginginkan nya aku tidak akan melakukan denganmu, aku akan melakukan sendiri, aku tidak sudi menyentuh tubuhmu yang ringkih itu!"

Sejak saat itu wonwoo tidak berani lagi bertanya kepada Mingyu, dan wonwoo bertekad akan keluar dari rumah serta bercerai dengan Mingyu setelah pembunuh aslinya terungkap.

"Ya, mungkin aku hanya tinggal menunggu sebentar lagi" gumam wonwoo

-----

"Selamat pagi timjangnim" Sapa Chanyeol yang hanya dibalas dengusan oleh Mingyu

"Entah kenapa sangat sulit menemukan pembunuh busuk ini!" Kesal tae melemparkan berkas yang ia pegang ke meja

"Bagaimana kabar istri mu? Apakah kau sudah melewati malam pertama mu?" goda chanyeol

"Jangankan melewati malam pertama, bahkan sampai sekarang aku tidak pernah menyentuhnya" jawab Mingyu santai yang terkesan meremehkan wonwoo membuat Tae dan yang lain tercengang

"Apa?!! Kau mengabaikan istrimu?!"

"Hm" Mingyu mengendikkan bahunya sambil membaca berkas

"Setidaknya jika tidak mencintai nya kau menghormati nya!" Kesal chanyeol

Mingyu hanya diam dan tidak menjawab karena menurut nya itu tidak penting

"Timjangnim, jika suatu saat nanti kau menyesal jangan salahkan wonwoo, cukup salahkan dirimu sendiri"

"Aku tidak" Balas Mingyu

"Selamat pagi semuanya"

Sapa Junmyeon memasuki ruangan tim Miy, Junmyeon adalah teman Chanyeol yang berada di beda divisi namun memiliki pangkat yang cukup disegani.

"Pagi pak Junmyeon"

"Kulihat kalian semua begitu sibuk" Ucap junmyeon sembari menatap Mingyu

"Sangat sulit menangkap pelaku yang seperti belut, sangat mudah lepas dan menghilang"

"Yaaa seperti itulah, baiklah aku akan kembali Mingyu dan semua"

Junmyeon pamit keluar dari ruangan Mingyu dan langsung pergi dan tersenyum manis

----

Mingyu tidak menelfon wonwoo bahkan tidak mengabari bahwa dia tidak pulang, di sisi lain wonwoo sangat menanti kepulangan Mingyu dirumah dan menatap masakannya dengan tatapan berbinar.

"Kenapa Mingyu belum pulang juga" Jam menunjukkan pukul 11 malam dan Mingyu masih belum pulang, itu berarti tidak akan pulang.

Dengan tatapan yang menyiratkan kekecewaan wonwoo melihat ponselnya ynag tidak menampilkan notif dari Mingyu dan menatap masakannya nanar.

Wonwoo menghapus air mata nya dan pergi ke kamar tamu untuk tidur, dia tidak ingin tidur di kamar utama agar tidak terlalu merasakan sakit.

Tbccccc yyyyy
Agak gimana gituuuu huhu feelnya nulis mulai lost guys