THANKS SUDAH MAMPIR JANGAN LUPA FOLLOW AKUN SAYA AGAR TIDAK KETINGGALAN HAL MENARIK LAINNYA
FOLLOW ME
IG : Author_langit1201
WP : Langit1201Come play blood with me
°HAPPY READING°
Satu kali mengusik kehidupan saya jangan harap anda masih bisa bernafas
Afgaskaa_Erlino
"Mari kita lanjut ke bab kedua," ujar guru yang tengah mengajar di salah satu kelas, dimana kelas itu terdapat Aska dan ke4 sahabatnya, terlihat mereka sudah malas mendengarkan guru yang tengah menjelaskan itu, begitupun dengan murid yang lain, sebagian dari mereka ada yang berusaha menghindari rasa bosan nya dengan menggambar di buku nya, ada yang diam diam tidur, ada yang memerhatikan guru walaupun tidak dengan pikirannya.
Kelas begitu sunyi, hanya suara jam dan guru yang tengah mengajar, Aska yang menyadari hal itu bodo amat, dia masih sibuk dengan strategi yang akan ia susun untuk hari esok, setelah lama mencoret coret bukunya dengan pensil di tangannya, Aska mengangguk mantap, dia akan menjalankan misinya. Sedangkan di waktu yang sama Arga yang sedari tadi mengawasi gerak gerik Aska. Leo yang kebetulan sebangku dengan Arga menyadari hal itu, Leo menepuk bahu Arga, hingga sang empun menyadari hal itu, Arga hanya acuh tak acuh dengan Leo, dan dia kembali lagi menatap guru yang tengah menjelaskan.
Waktu terus berganti, semua aktifitas di sekolah sudah mereka lewati, Aksa dan ke4 sahabatnya kini tengah ada di parkiran SMA cendrawasih, suasana parkiran sangat sepi, mungkin sebagian murid telah pulang dan hanya menyisakan sebagian murid yang tengah menunggu jemputan, Aksa menyenderkan tubuhnya ke mobil milik Hugo, dia sangat muak jika harus terburu-buru pulang ke rumahnya, dia sangat tidak suka suasana rumah, bahkan dia paling jarang ada di rumah ketimbang 2 saudara nya.
Aileen memecahkan hening yang ada di antara ke4 sahabatnya. "Nongkrong dulu gimana?", ajaknya sambil meminta pendapat, dia sangat tahu jika teman-teman pasti sangat muak jika harus pulang ke rumah, tidak sedikit remaja sekarang sangat tidak suka berdiam di rumah nya.
Mendengar itu semua auto mengangguk setuju dengan apa yang di katakan Aileen. Mereka berjalan ke arah alat teleportasi milik mereka, dan secara bersamaan mereka meninggalkan area sekolah dengan Aska yang memimpin dengan sepeda motornya.
Tidak memerlukan waktu yang lama, mereka sampai di parkiran warung babeh, ya tempat favorit mereka, saat mereka turun dari motor nya tidak sengaja dengan waktu yang sama babeh keluar dari warung nya, senyuman hangat menyapa mereka. Para remaja itu pun melangkahkan kaki nya ke arah bangku yang sudah tersedia disana.
"Tumben sepi beh?," tanya Aileen.
Sontak babeh melirik ke arah si pemilik suara, dengan wajah masam babeh mengangguk benar. "Iya mungkin pada boke sekarang" celetuk nya dengan sedikit candaan.
Aska tidak langsung duduk, ia menghampiri Neneng salah satu anak babeh yang sering membantu menjaga warung ayahnya. Saat Aksa mendekat otomatis gadis itu full senyum, siapa yang tidak suka di hampiri cogan? Begitu pun dengan Neneng.
"Mau apa 'a' ", tanya nya dengan logat Sunda.
Aksa masih memasang wajah datar, dia melirik Neneng yang sudah memasang wajah ramah, itu semua tidak membuat Aska merubah wajah datarnya, Neneng sudah biasa dengan hal itu, karna bukan sekali dua kali Aksa nongkrong disini. Saat sudah lama berfikir Aska mengambil cemilan kripik singkong yang ada di salah satu jejeran cemilan disana, tak lupa ia pun memesan minuman es untuk menghilangkan dahaga nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFGASKAA (Psychopath)
Teen FictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA!!! NO PLAGIAT Berteman dengan langit Ig: Author_langit1201 Langit1201_