"Ayolah kakkk!!"rewel ni-ki pada Jay.
"Tidak."jawab Jay dengan singkat.
"Mengapa tidak sihh!??"tanya ni-ki.
"Kau pasti tidak bisa merawatnya, lagi pula aku juga sibuk dan tidak bisa merawatnya."jelas Jay pada ni-ki.
"Kalau aku tidak bisa merawatnya..."ni-ki berkata sambil berpikir sejenak. "Kalau aku tidak bisa merawatnya kau boleh menggunting kuping ku!"ucap ni-ki meski agak sadis tapi dia rela kupingnya di gunting oleh kakaknya.
"Memangnya tidak ada hewan lain selain itu?"tanya jay.
"Aku sangat ingin, aku melihatnya di acara tv sangat lucuu"jawab ni-ki.
"Mengapa tidak kucing, hamster atau kelinci?, Itu sudah normal"ucap Jay pada ni-ki karna tidak yakin bahwa adik bungsunya bisa merawat rubah dengan baik.
"Memangnya kau tahu tempat orang menjual rubah?"tanya jay karena tidak pernah melihat orang menjual rubah sebelumnya.
"Aku tahu, ada kakek2 yang tinggal sendirian di dekat rumah kita, dia bilang dia menjual rubah, tapi katanya rubahnya agak Lain sih bang"jelas ni-ki panjang lebar.
"Oke besok beli"ucap Jay pasrah meski permintaannya agak Laen.
"Kok besok sih bang? Sekarang Napa, ga sabar nih ketemunya!!"protes ni-ki karena dia sudah meminta rubah dari 3 hari yang lalu saat ia dirayakan ulang tahunnya.
"Yasudah2 ayo"ajak Jay meski agak pasrah.
"Yeeyy!"seru ni-ki
Tok tok tok
Cklek
"Eoh?, ada apa ya nak?"tanya kakek tua yang memiliki rumah itu.
"Apakah kakek menjual rubah?"tanya jay.
"Oh, iya2, ada apa rupanya? Mau dibeli?"tanya kakek tersebut.
"Oh, tentu saja kek"kali ini ni-ki yang menjawab pertanyaan kakek tersebut agak blak-blakan.
"Oh, sebentar ya,, saya akan mengambilnya"ucap kakek tersebut lalu kedalam untuk mengambil rubah yang ia miliki.
"Ini dia..."ucap kakek tersebut sambil menggendong rubahnya.
"Wahh!! Lucu sekalii!!"seru ni-ki.
"Saya akan membelinya kek"ucap ni-ki.
"Tidak perlu. Ini ambil saja"ucap kakek tersebut.
"Kakek serius?"tanya ni-ki karena tidak mungkin seseorang memberikan seekor rubah dengan cuma2.
"Iya. Ambil saja, kakek mungkin sudah tidak bisa merawat rubah kesayangan kakek karena kakek sudah tua.."ucap kakek tersebut.
"Baiklah, terimakasih ya kek.."ucap Jay berterimakasih pada kakek itu.
Jay dan ni-ki pun berpamitan kepada kakek itu dan bergegas untuk pulang kerumahnya
*Dirumah..
"Ni-ki..."panggil Jay agak lirih. Sedikit mengganggu ni-ki yang sedang bermain dengan rubah baru nya.
"Apa bang?"tanya ni-ki.
"Kau harus menjaga rubah baru mu dengan baik, jangan sampai kau tidak merawatnya."ucap Jay pada ni-ki.
"Tentu saja, aku akan merawat rubah ini dengan sepenuh hati"ucap ni-ki dengan PD nya. "Memangnya kenapa bang? Abang ga yakin klo aku bisa ngerawat rubah ini dengan baik?"tanya ni-ki pada Jay.
"Bukan seperti itu... Sepertinya kakek itu sangat menyayangi rubahnya, dan kita harus merawatnya dengan baik, karena dia juga memberi rubah itu dengan cuma2"ucap Jay panjang lebar.
"Oke aman mah kalo itu, waktu itu juga kan ni-ki ngerawat anak ayam warna-warni sampe gede tuh"ucap ni-ki agak sombong padahal yang merawat anak ayamnya bukan hanya ni-ki,dia lebih suka bermain dengan anak ayamnya sementara yang merawat dan membersihkan kandang ayamnya itu 5 kakak laki-laki nya.
"Yaudah klo gitu Abang ke kamar dulu ya"pamit Jay pada ni-ki.
"Yah, rubahnya udah tidur ya?"ucap ni-ki "yaudah deh gua mau kekamar aja, mau turu"ucap ni-ki.
Ni-ki menggendong rubah kecilnya lalu membawanya ke kamarnya.
Hlo semuanya 👋 👋 gimana chap kali ini? Maaf ya klo ga seru soalnya ini juga lagi kehabisan ide buat bikin alur, maaf juga ya klo ada kesamaan adegan,alur, judul
Tbc