Aku, Dia, dan Ponselnya.

5 0 0
                                    


To: Aurel Pramudita (18 yo)
From: Aurel Pramudita (38 yo)

Tulisan ini aku tujukan kepada diriku yang lebih muda, versi di mana aku menemukan orang itu.

20 tahun lalu aku membencimu, dan 20 tahun lalu aku juga mencintaimu.

Aaron Syarief, lelaki menjengkelkan yang setiap bertemu denganku dia pasti akan menggangguku. Hari-hari indah SMA yang selalu kubayangkan seindah drama-drama tontonanku, harus aku lupakan karenanya. Membenci bocah itu sudah seperti rutinitas sehari-hari tiap aki kali melihatnya. Tanpa pernah aku ketahui alasannya, dia terlihat sangat bersenang-senang saat menggangguku. Gangguan darinya sangatlaj beragam, contoh paling menjengkelkan adalah seringnya mengambil kuncir rambutku. Tidak hanya itu, gangguan lain darinya yang selalu aku ingat adalah dia yang melempariku dengan kacang-kacangan dari lantai 3 sekolah. Dia melakukannya untuk meminta contekan karena lupa adanya tugas matematika. Kali ini dia mendapatkan getahnya, keusilannya terlihat oleh seorang guru bertitel "killer" yang saat itu berasal tidak jauh dari posisiku. Karena tindakannya, hukuman membersihkan lapangan menyapanya. Terkena hukuman sekalipun, dia tidak terlihat menyesal dan justru menikmati hukumannya.
Jika diingat-ingat lagi, dia memang sangat menjengkelkan saat itu. Tapi, suatu hari, rasa jengkel itu berubah menjadi simpati.

Hari itu adalah hari di mana aku memiliki jadwal piket kebersihan kelas. Karena kemalasanku, aku lebih memilih mengambil jadwal sepulang sekolah agar bisa bersantai menggunakan speaker kelasku. Kegiatan bersih-bersih berjalan seperti biasanya, hingga tidak sengaja aku menemukan dari laci meja Aaron. Saat aku cek, itu adalah ponsel Aaron yang tertinggal pada lacinya. Kesal selalu diusili olehnya, terpikirkan olehku untuk menyembunyikan ponsel keluaran lama dengan wallpaper gadis kecil itu sebagai balasan. Awalnya wallpaper itu terlihat biasa saja, namun lama kelamaan aku menyadari suatu kemiripan. Gadis kecil wallpaper itu memiliki gaya rambut yang mirip denganku, ponytail. Dari kesamaannya, muncul dugaan cukup liar pada Arron dariku.

Sikap Aaron beberapa hari ini berubah, dia sama sekali tidak menggangguku. Memanggil atau menyapa saja tidak dia lakukan, seperti orang asing. Aku lantas penasaran, apakah gadis kecil wallpaper dan perubahan sikap Aaron memiliki keterkaitan. Untuk mengetahuinya, aku mulai membuka ponsel Aaron yang tidak dipasangkan kunci. Aku mulai membuka ponselnya dari galeri, mengingat lelaki biasanya terkenal akan kerahasiaan galerinya. Pada galeri, terdapat banyak foto gadis kecil dari wallpaper. Sekilas tidak ada yang aneh pada foto-fotonya, namun waktu pengambilan foto-foto itu menjadikannya agak aneh. Foto terakhir dipotret 8 tahun lalu, waktu yang cukup lama untuk menjadi foto teratas. Selain foto, terdapat satu video berdurasi 8 menit yang menunjukkan anak kecil itu berlarian di sebuah taman penuh bunga.

Dalam videonya, gadis kecil wallpaper berlarian kesana kemari dengan terus memanggil nama Aaron. Pada durasi selanjutnya, anak kecil itu berlari lalu bersembunyi di antara bunga-bunga. Dalam persembunyiannya, Aaron diminta untuk mencarinya. Meski terekam jelas momen-momen gadis itu mulai bersembunyi, Aaron berlagak tidak tahu dan bertanya-tanya di mana lawan mainnya bersembunyi. Tidak lama setelahnya, gadis kecil itu muncul dan mengagetkan Aaron. Suara kaget dari Aaron terdengar natural untuk hal yang dibuat-buat. Interaksi Aaron dan gadis kecil wallpaper sangat lucu untuk ditonton. Meski sangat ingin membalas Aaron, membuka ponsel seseorang tanpa persetujuan pemiliknya tidaklah etis. Spontan aku mematikan dan meletakkan ponselnya kembali dalam laci Aaron. Tapi, rasa keingintahuan besar telah mengendalikanku membuka ponsel Aaron lebih jauh.

Aku mengaktifkan kembali ponselnya dan berganti membuka catatan setelah galeri. Terkadang catatan digunakan untuk menyimpan informasi-informasi tertentu. Aku memiliki banyak informasi atau lebih tepatnya disebut rahasia yang tersimpan rapi dalam catatan ponselku. Membuka catatan, jumlah catatan ponsel Aaron ternyata sangat banyak. Karena tidak mungkin membaca semuanya, aku memilih satu catatan terbaru yang Aaron ketik sekitar 1 jam 8 menit yang lalu. Judul catatannya yang sederhana, "Untuk Amara". Di bawah judulnya, terdapat uraian ciri fisik dari gadis wallpaper. Ciri fisiknya adalah bagian yang aku ketahui mirip denganku, gaya rambut ponytail. Kini semuanya jelas, anak kecil pada wallpaper ponsel Aaron adalah adik Aaron yang bernama Amara. Karena hanya memanggilnya Aaron, aku tidak langsung menyadari bahwa dia adalah adik Aaron. Membaca kalimat "Untuk Amara" membuatku penasaran dengan isinya. Selesai membaca catatannya, air mataku menetes dan membasahi pipiku. Isi dan diksi yang Aaron sisipkan dalam catatan benar-benar menyentuh.

His Secret NoteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang