Suasana malam yang sepi karena suara hujan yang turun membuat orang orang tidak keluar rumah ataupun berada di tempat yang bisa meneduhkan diri hingga hujan berhenti.
Barusan saja, terdengar suara kereta api, aku, Kisaragi Kaizumi, aku baru selesai keluar dari bank, membuka payung dan berjalan di bawah hujan turun.
Aku berjalan, memandangi kota ketika malam, begitu sangat indah, cahaya berwarna warni yang indah, suara kucing menghapus kenikmatanku, seekor kucing berwarna coklat sedang kelaparan, aku tidak punya apa apa. Tiba tiba seekor kucing putih membawakan tulang ikan untuknya, aku tersenyum melihat kedua kucing itu saling berbagi makanan.
Dalam keadaan diriku yang cengar-cengir melihat dua kucing begitu akrab, suasana itu berubah ketika aku mendengarkan seseorang, memakai jas hujan, memanggil namaku.
"Kisaragi san!!! Dompetmu!"
Awalnya aku jongkok, lalu berdiri sembari memeriksa isi tas, pria itu menghampiri ku, "Aaa, syukurlah. Bagaimana bisa kamu menemukannya, Kikuchi kun?"
Suaranya masih tidak teratur, tapi ia tetap berbicara, "Petugas informasi menyebut namamu, dan ku pikir, kamu masih belum jauh dari sekitar bank. Jadi.. "
Aku mengerti. "Oh~ terima kasih, Kikuchi kun. Untung, aku masih disini ka-" Aku tidak melanjutkannya seketika kedua kucing itu hilang, sejak aku berbicara dengan Kikuchi. Aku menukar topik, "K-Kalo gitu, aku pamit deh mau pulang. Makasih ya"
"Sama sama.. " Pria itu tidak melepaskan pandangannya sampai ia tidak bisa melihat punggungku berjalan membelakangi dirinya.
Begitu aku tiba di rumah, menaruh payung dan sepatu di depan. Melewati lorong, aku melihat adikku memasang wajah cemberut.
"Kakak, darimana saja, hah? Kau lupa mau ngajari aku matematika hari ini? Aku juga ada PR tau, dan.. " Perut Momiji berbunyi. "Aku lapar lagi"
"Eh? Lapar? Apa lauknya dah habis, Momiji? Sebentar akan kakak buatin sesuatu, sambil nunggu, kau mengerjakan PRmu dulu ya? Nanti kakak cek!"
Suara melas membalasku, "Iya, iya, asalkan masak gak lewat jam 10 aja sih, oke oke"
Sikap periang menuntunku, "Tenang! Kakak mu ini dah ahli soal masak! Omurice spesial buat adikku akan segera datang!! Hehe"
Momiji menghela nafas, terdengar pasrah, "Haa~ kau ini sama sekali gak pande berbohong ya? Menyebalkan"
"Eh? Momiji, kamu ada bilang sesuatu?" Sungguh aku tidak mendengarnya. Dan adikku juga tidak membalas tutur kata ku, dia mulai fokus mengerjakan tugas sekolahnya.
...
Membuka bahan masak, dikulkas membuatku frustasi, karena aku takut melihat stok yang tersisa, tidak akan bisa menyelamatkan kami berdua ke depannya. Momiji juga makan sangat banyak, dan aku tidak bisa membatasi makannya, karena dia harus tumbuh dengan baik.
"Yosh! Aku akan bekerja lebih giat lagi!" Kataku pada diriku sendiri. Aku membuat omurice untuknya.
"Bahkan saos juga udah mau habis" Keluhanku pada diriku sendiri. Aku menepuk kedua pipiku, "Bukan masalah besar! Aku masih ada sisa uang buat beli saos buat Momiji. Aku gak mau menyulitkannya"
Suasana aku sedang memasak, Momiji juga fokus akan tugasnya, tiba tiba ada suara yang tidak asing lagi. Seorang anak laki laki yang sudah lama akrab dengan kami dari kecil.
"Yaahoo~! Aku tau ada makanan lezat lewat disini" Pria itu masuk dari depan dengan wajah konyol, muncul di depan Momiji.
"Haaaah?! Kenapa kau suka sekali masuk sembarangan?!! Kakak! Apa kau tidak mengunci pintunya?!" Momiji sangat terganggu dengan kedatangan, Dohyun Lex.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blind Love Story : My Nikki
RomanceKisah ini adalah cerita yang jauh terjadinya series "A Blind Love Story". Menceritakan kisah seorang gadis SMP, tinggal bersama saudaranya, dan harus bekerja keras untuk kebutuhan ekonomi. Selain itu, gadis bernama Kisaragi Kaizumi, yang menjadi sal...