Lovebird

20 4 1
                                    

Cerita di buka dengan ruang kelas yang ramai, hari itu ada hari bakat sebelum kelulusan anak TK.

Ada satu anak yang banyak digemari, dia menjadi satu satunya murid yang sangat dewasa, jenius dan aktif dalam bidang apapun, Hirota Riki. Meskipun dia barusaja melakukan perpindahan sekolah dari Korea, kembali ke Jerman, dia sangat cepat beradaptasi dengan pelajaran.

Maki sudah melakukan tiga kali pindah sekolah, awalnya di kota kelahirannya, lalu pindah karena pekerjaan orang tuanya, waktu itu membantu kepolisian Korea menuntaskan suatu kasus. Hal itu berakhir, Maki terpaksa harus kembali ke kota kelahirannya.

"Riki, dewasa nanti ingin jadi apa?" Tanya sang guru sebelum membiarkan Maki pulang bersama ibunya.

Cukup lama guru itu menerima jawabannya, "Tidak apa apa, Riki! Ibu akan mendukung cita citamu. Hati hati di jalan ya, sampai jumpa besok wisuda" Guru itu sangat ceria

Maki memasuki mobil bersama ibunya.

"Riki, karena kamu dah ngasih 5 bakat di kelas. Mama mau beliin hadiah, mau?" Cherly sudah semangat tapi punah karena putranya memilih tidur.

Keesokan harinya, kelulusan tiba. Dikala semua pada berbahagia menyaksikan momen ini. Acara juga akan segera berakhir, semua mengambil momen kebersamaan.

Maki berada di tengah, dikelilingi teman temannya, dan guru yang selalu mendampingi kelasnya Maki, Fritzi Emoria.

Maki menjadi anak didiknya yang terakhir memberikan hadiah pada gurunya, sebuah kue ulang tahun.

"Riki, bagaimana bisa kamu tau kalo hari ini ibu ulang tahun?"

"Happy birthday, Ibu Emoria. Itu saja yang ingin kusampaikan, semoga kita bertemu kembali"

Sejak itu mereka tidak pernah bertemu dan hari ini, Maki kembali ke Jerman, karena ia mendapatkan kabar bahwa Ibu Emoria telah meninggal dunia. Penyebab hal tersebut karena dosis obat yang di temukan di dalam tubuh gurunya. Maki hampir seharian berada di tempat tinggal gurunya, ia menemukan surat penceraian yang baru dua hari lalu itu telah resmi, dan hak asuh anak di ambil paksa oleh mantan suaminya.

Maki berdoa di pemakamannya. Maki mulai bercerita, "Ibu, masih ingat gak? Waktu aku tau hari ulang tahun Ibu. Sebenarnya aku belum menyelesaikan perkataanku. Aku menyesal baru mengatakannya sekarang. Jadi, Ibu masih mau dengar, nggak?"

Maki benar benar mengingat kebersamaannya dengan Ibu Emoria selama TK.

"Makasih.. " Maki seolah tidak sanggup mengatakannya tapi ia harus melakukannya. "Maaf, Riki nggak bilang itu dari awal. Riki ingat banget, mungkin selama Riki sekolah waktu itu, ada banyak yang Riki dapatkan daripada dirumah. Riki nggak bermaksud membenci Mama dan lebih menyayangi Ibu, tapi berkat kebersamaan Ibu Emoria, Riki bisa menjadi orang yang hangat. Semoga ibu tenang ya, Riki akan mendoakan Ibu dari sini. Selamat jalan, Ibu Emoria"

Maki menyelesaikan urusan pribadinya. Usai dari pemakaman, dia pulang ke rumah. Tiba tiba di rumah banyak sekali orang orang yang terhormat, karena Maki juga termasuk orang yang dipercaya oleh ayahnya, Duke. Ia bergabung dalam rapat tersebut.

Jendral Polisi Duke melaporkan kepada Irjen, Brigjen, dan Komjel Jerman yang hadir di rumah beliau, berserta putranya, Maki, bahwa bagian kota utara Jerman telah di rusuhkan oleh sekelompok mafia yang keji, yang katanya bosnya berada di Korea.

"Bukannya Maki sudah lama tinggal disana? Bagaimana informasi tentang mereka, Nak Maki?" Tanya Komjel

"Ah, iya. Sudah segala aspek cara aku mencarinya, tapi ini masih area tugasku. Ayah, kau mengerti kan?"

"Haha, begitulah kata putraku. Kalian juga sudah banyak mendengar tentangnya, bukan?" Duke terlihat membanggakan putranya di depan rekan rekannya.

"Iya, Nak Maki membuat sistem kepolisian kita meningkatkan dan masyarakat mempercayai kita. Duke, kamu bersyukur punya putra sejenius ini"

Blind Love Story : My NikkiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang