The first

137 3 0
                                    

Judul aslinya adalah 'Pemuja Rahasia Tangguh' walaupun tak setangguh alur ceritanya hahahhhhh...

Happy reading
@_@

Mengorek-ngorek isi diary yang sudah usang. Terbuka satu lembaran kisah di sana. Ah ‘Secret Admirer'. Cerita itu terkuak kembali, adegan itu satu persatu bertebaran di bayangku.
Meskipun sudah 5 tahun berlalu tapi otakku masih merekam dengan jelas. Aku mengenalnya ketika menjadi seorang maha,siswa baru di sebuah perguruan tinggi yang cukup favorit di kotaku. Dia menjadi ketua ospek yang popular di kala itu karena kebijakannya, keramahannya dibanding dengan senior lain yang sok berkuasa, sedangkan aku adalah seorang MABA pemalu yang lebih cenderung mencari titik aman untuk tidak banyak bicara, yach aku juga termasuk orang yang pelit bicara sehingga tidak sedikit temanku yang betah berlama lama dalam kesunyian yang kuhadirkan.

“Aduh…” Suaraku mengaduh terbentur sosok tinggi besar di hadapanku.

“Kamu nggak papa..” Suara itu terdengar damai sekali, yach suara yang memberikan sambutan ketika pembukaan ospek.

“Kakak ketua ospek??” Dalam hati aku mendayu dayu, pengen teriak sekeras-kerasnya, membawa poster seperti berada dalam konser musik rock, Mas Dimas membantuku untuk menjauhi lantai yang terasa tidak bersahabat di pantat.

“Kamu nggak apa apa” Ucapnya lagi, Mas Dimas memapahku berdiri.

“Iiiya…” Saltinglah diriku yang pemalu ini.

“Maaf yach!” Sahut Mas Dimas.

What??? Demi apa coba? Udah jelas aku yang salah, karena ada kuis yang mengharuskan aku berjalan tergesa-gesa tanpa melihat arah, tapi kakak ketua ospek itu yang minta maaf lebih dulu, semakin cinta diriku padamu Mas Dimas. Itu yang membuatmu bernilai lebih tinggi dibanding semua cowok di muka bumi kampus ini. Sejak saat itu kutekadkan hati ini terarah padamu.

Aku menuju kelas dengan melayang terbang menuju ke awan. Begitu ringan kaki ini melangkah, tidak seperti biasa aku yang selalu tegang menghadapi segala macam bentuk tes, hari ini begitu menikmati seperti menyatu dengan melodi kuis yang akan aku ikuti. Wuih melodi.

Sejak peristiwa kakak ketua ospek menabrakku. Strategi sebagai seorang 'Secret Admirer' pun ku lancarkan.

Dimulai dengan mencari info UKM apa yang diminatinya, tempat favoritnya di kampus, mencari tau teman-teman akrabnya, sampai mencari tau alamat kos nya pun kujalani dengan berpura pura mengantarkan laporan pratikum ketika dia menjadi asistennya. Aku tidak mau membuang kesempatan itu berlalu begitu saja, padahal ada juga asisten lain yang tempat tinggalny lebih dekat dengan kosku, dengan sedikit modus, modal dusta yang kulancarkan akhirnya aku berhasil tau dimana kakak ketua ospek itu tinggal hehehhhh….

Pada akhirnya data yang diperlukan oleh seorang 'Secret Admirer' sudah terpenuhi yess…!!!

Mas dimas hobby banget yang namanya pergi ke perpustakaan, rajin beribadah, segala kelebihan ia miliki. Tapi dalam setiap kelebihan seseorang jangan lupakan kekurangannya, semua orang pasti di anugerahi sebuah kekurangan, dan aku menemukannya ketika aku berdua dengan sahabatku Sisi..

“Mas Dimas itu cakep, pintar, baik, tapi kok bajunya dari kemarin nggak ganti ya, jorok banget!”

Masak sih kuperhatikan bajunya, sekali lagi dalam hatiku berkata nggak dech, warnanya sama tapi corak baju nya berbeda, kemarin corakny Gatot Kaca, hari ini juga wayang tapi tokohnya adalah Arjuna. Maklum sebagai pencinta kolosal Indonesia terutama pewayangan analisisku tidak bisa diragukan. Kutemukan satu lagi kegemarannya. Dia suka banget sama warna biru. Thank you sisi sahabatku.

“Tau nggak kata teman-temannya, Kak Dimas jarang mandi lo!”

“APAAaa,,!!!” Double shock sekaligus, pertama Sisi lebih tau dari aku. Apakah dia berprofesi yang sama denganku menjadi seorang 'Secret Admirer' Mas Dimas, tapi  tidak mungkin! Mas Dimas bukan tipe Sisi. Kedua seorang Vesil Adzkiyah Artanugraha yang menjunjung tinggi nilai kebersihan dan kedamaian menjadi pemuja rahasia seorang yang lebih tepatnya g pernah mandi. Mandi seminggu dua kali, sama aja nggak mandi kan!!! Menurutku mandi bersih itu sehari tiga kali, titik!

“Biasa kali Sil, cowok jarang mandi tu katanya seksih, memangnya dirimu?” Ucap Sisi yang begitu tau tentang kebiasaanku yang suka berlama lama di dalam kamar mandi, apalagi untuk ritual mandi, sampai sisi pernah menungguku mandi sampai satu film yang berdurasi  30 menit itu tak menyisakan episodnya.

“Jangan bilang kamu suka Mas Dimas?” Sisi tau aku nggak pernah seheboh ini menanggapi setiap celotehnya, dia menaruh curiga. Akupun tidak bisa berkelit lagi, akhirnya ada satu makhluk kampus yang tahu jadi diriku sebagai seorang pemuja rahasia.

Aku tidak menyesal bercerita dengan sahabatku, suatu hari aku dikasih kado special di hari ultahku. Mungkin bagi sebagian orang berbagi no telpon merupakan hal yang biasa. Tapi tidak bagiku, no telpon Mas Dimas merupakan hal yang sakral melebihi memperoleh no togel yang tembus. Aku bersuka cita sekali, tapi aku harus membayar mahal untuk itu, merelakan sebagian uang jajanku untuk mentraktir makanan kesukaan Sisi sampai seminggu ke depan. Tak apalah melihat perjuangannya yang tidak mudah memperoleh nomer kakak ketua ospek.

Menurut cerita Sisi dia memperoleh no itu tidak sengaja ketika dia membeli pulsa yang kebetulan bersamaan dengan Mas Dimas. Dengan segala usaha Sisi sahabatku melirik angka angka yang tertera di buku pembelian pulsa di counter sampai dikira Sisi main mata sama tukang pulsa yang mempunyai wajah sangat-sangat dibawah kata standart, alhasil si empu counter main mata pula pada Sisi, Aku ketawa lebar mendengar kisahnya dan pada akhirnya dengan menebalkan muka Sisi menyempurnakan nomer telpon Mas Dimas, itu semua demi aku. Love u Sisi..

Mkasih... Mkasih... Mkasih...
Bt yg nyempetin melirik, apalagi yang baca, surprise lg yg vote..

Secret AdmirorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang