4.

29 6 0
                                    

BRAKKKK...

'buju busrak'

'anak babi...!!'

'setan kramat..!!'

'entog terbang..!!'

Begitulah hujatan estetik dari teman teman Vergas dan Gilang.

Gilang hanya menatap Devan datar, sedangkan Devan menatapnya marah

"Anak sialan emang!! Sopan Lo kaya gitu sama Abang Lo sendiri?!"

Devan berucap ngegas

"Emang ada lo nganggep gue adek? ngaku lo jadi Abang gue?"

Gilang membalas lagi,wajahnya masih tetap terdiam dan datar

Skakmat!!!...devan terdiam saat mendengar apa yang gilang katakan.gevan juga mendadak menjeda gerakan tangannya yang masih menyendok makanan

"Bang Gilang jangan kaya gitu..ga sopan loh.." Juna menimbrung menatap Gilang dengan wajah fake cute nya itu yang minta banget pengen di tampol..

"Siapa lo ngatur hidup gue?"

Gilang menjawab dingin,bahkan auranya sudah mulai suram.

Melihat itu membuat Juna secara mendadak menangis sesenggukan,Vergas dan teman teman nya termasuk Abi dan zildan juga melongo menatap itu..

"Bang...hiks..Galang..hiks..kenapa jahat...hiks banget..Juna hiks kan cuma..hiks mau nasehatin aja...hiks..hiks"

Juna menangis semakin kuat ,membuat Vergas akhirnya turun tangan dan membawa Juna ke pangkuannya

"Shh..baby,jangan nangis sayang "

"Huwweeeee!!..geli gue dengernya njir"

Ucap Abi ,sambil mempergakan posisi muntah.melihat itu membuat Vergas dkk nya,termasuk si kembar menatap Abi tajam dan dingin

"Jangan sampe lo pada seujung jari pun nyentuh temen temen gue..atau..Lo liat gemana ending nya"

Gilang menjawab lagi,kali ini aura nya semakin dingin,hey..Galang itu sabuk hitam taekwondo ya,bahkan dia itu master loh..

Abi yang melihat pembelaan itu tertawa senang dan menjulurkan lidahnya keluar mengejek si kembar,Juna,Vergas dkk nya

"Lo bisa ga sih ga nyari masalah..pembawa sial kaya Lo itu juga bahkan ga pantes hidup!!"

Gertak Devan yang mana suaranya itu dia perbesar dan shibalnya sampai membuat seisi kantin menjadi hening

"Lo itu ya,minimal bersyukur masih bisa tinggal di rumah bokap gue...!!! Bersyukur karena gara gara nyokap gue Lo itu masih hidup!!"

Devan masih terus menggertak Gilang, gevan sebenarnya sudah menaruh tangannya di bahu sang adik,mencoba menenangkan nya

Gilang juga masih diam,wajahnya hanya datar bersandar di bahu bagus.menatap mereka semua dingin

"Gue juga aslinya pengen nyusul bunda..tapi?you see..ga berhasil sama sekali..harus pake cara apa lagi?penggal kepala sendiri git?minum racun?nembak kepala sendiri?atau gantung diri?atau bahkan harus terjun dari gedung?"

Gilang menjawab santai,tapi itu membuat semua perkataannya menyentil hati si kembar

"Gilang..!omongan lo!!"

Gevan memperingati,pandangannya tajam menatap Gilang

"Iya elah!!lo kalo ngomong ga di filter dulu apa gemana!"ucap zildan menyahut

"Shh..no darling..aku ga suka kamu ngomong gitu,kenapa hm?"

Bagus membalas,dia mengangkat kepala Gilang dan menangkup kedua pipi chubby nya dengan tangan besarnya

Gilang pun hanya hum aja,dia gamau jawab dan hanya sekedar mendusel di leher bagus

"Ke kelas sekarang??"

Kata si bagus lagi,dia hanya mengecup dan menjilat leher Gilang yang seputih susu itu

Gilang kembali hum cutely,dia akhirnya berdiri sebelum dia berlari menjauh dari kantin meninggalkan bagus,Abi dan zildan

"Woeeee bocah tengik!!! Ngapain lari lo babi!!!"

Zildan berteriak saat akhirnya dia juga mengejar Gilang dan diikuti oleh Abi

Dan btw,keadaan kantin sudah kembali aman seperti semula ya..karena siswa lain itu di pelototi Vergas mereka kan takut kalo si maung udah ngamok

Melihat kelakuan ketiga curut nya itu,bagus hanya menggelengkan kepalanya dan dia pun menatap kearah si kembar

Wajahnya bagus sekarang menjadi sangat dingin saat terlihat bola matanya juga menjadi merah

"Sampe lo berdua bikin ulah yang bikin Gilang kena dampak nya sama keluarga lo itu..gue pastiin lo ga pernah bisa ketemu sama dia lagi!"

Bagus menekan kata katanya tajam,menatap dingin dengan aura membunuh ke arah di kembar

Dari jarak dekat, terlihat jika aura yang di keluarkan bagus sangat kental membuat mereka terasa sangat tercekik dan menahan nafas

"Hah...hah..se..sak..hah"ucap Juna saat nafasnya terlihat terengah engah

Bagus pun menatap juga dengan tatapan tajam,sangat tajam

"Termasuk lo!bitch sialan!!
...sampe lo fitnah apapun itu buat gilang..satu gue ngeliat air matanya netes...lo habis di tangan gue!"

Ucap bagus menekan seluruh kata katanya.si kembar,Vergas dkk juga masih diam dengan saling melempar berbagai pandangan

Sampai akhirya bagus melangkah pergi dari kantin, terlihat akan menghampiri kelas membuat mereka akhirnya bisa bernafas lagi.

Hello reader.. author up nieh..pada bosen kah?

Sekian dulu ya bab di cerita ini dari author

Dan..masih inget di note prolog di cerita ini? author masih nunggu loh alur yang ada di fikiran kalian

See you next time ya gaes ya..

Jan lupa makan dan istirahat buat kalian semua..

Karena kata Gilang itu..

"hidup itu bahkan perlu tenaga hanya untuk sedekar memberi senyum 😌"

See you next chapter ya gaesss...bubay....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Galang or Gilang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang