gubuk kosong

43.9K 89 0
                                    


Aca adalah seorang ibu rumah tangga, ia menikah sudah lebih dari dua tahun namun belum dikaruniai seorang anak, walau dia menikah karena perjodohan, ia tidak menyesal atau senang, intinya perasaannya biasa saja. Setiap dua minggu sekali ia akan ke pasar untuk berbelanja, Aca sudah memiliki angkot langganan yang akan menjemputnya.

"udah lama bang nungguin aca?"

"belum neng, baru aja nyampe, ini langsung berangkat kan?"

"iya bang, oh ya tumben mang aji gak ikut narik?"

"lagi izin dia, jadi hari ini abang sendirian"

Mereka mengobrol dengan santai, laju angkot itu memang tidak terlalu cepat karena memang ini masih pagi, sekitar jam setengah 5, karena pasar terletak agak jauh, jadi memang membutuhkan sedikit waktu. Aca memang sudah terbiasa duduk di depan dengan bang Malik. Di tengah perjalanan, Aca sadar kalau ini bukan arah menuju pasar seperti biasa, kawasan ini lumayan sepi, hanya ada sawah-sawah yang padinya mulai menguning. Sadar bahwa ini bukan area yang biasa mereka lewatin, Aca pun menoleh dan bertanya.

"abang, ini mau kemana? Kok lewat sini?"

"abang ada urusan bentar neng, gapapa kan?"

"oh iya, gapapa bang"

Tanpa rasa curiga Aca menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya, tidak sadar kalau sejak tadi, Malik menatapnya penuh nafsu, terlihat si sopir angkot mengelus kontolnya yang terlihat menggembung. Angkot itu berhenti di depan sebuah gubuk bersih di tepi sawah, Malik keluar dan masuk ke dalam, lama sekali tidak kunjung keluar, Aca ikut turun dan menunggu di samping angkot.

"neng, bisa sini gak, bantuin abang bawa ini, mau dibawa ke pasar"

Teriakan bang Malik dari dalam gubuk bikin Aca kesentak kaget dan bergegas menuju supir langganannya itu. Saat ia masuk ke dalam gubuk, Aca tidak dapat menemukan Malik di manapun, si cantik melangkah masuk dan memanggil Malik berkali-kali. Saat dirinya hendak berbalik, tubuh mungilnya tiba-tiba di dorong ke sebuah ranjang tua dan Malik yang mengukungnya, Aca ketautan karena Malik terlihat menyeringai jahat, pun pintu gubuk tertutup rapat.

"a-abang ngapain, lepasin aca bang"

"abang udah gak tahan neng, abang sange terus liat kamu, abang pengen nyicip memek neng"

"nghh gak abanghh aca udah nikah ahh"

Kedua tangan Aca ditahan Malik di atas kepala bikin si cantik gak bisa gerak karena kakinya pun di tahan oleh Malik. Sedangkan sang sopir malah asyik menghirup rakus aroma si cantik, kepalanya udah tenggelam di tengah-tengah toket montok aca.

"gak bisa neng, maaf, tapi abang udah gak kuat pengen ngentotin neng ampe kencing"

"anghh abanghh lepashh"

Baju kaos Aca di robek Malik, bikin push up bra brokat warna merah cabe itu keliatan jelas, ditambah toket Aca beleber kemana-mana karena besar, Malik neguk ludah kasar, udah darilama dia pengen remes sama nyusu di dada montok Aca, tidak peduli bahwa keduanya sudah sama-sama menikah, toh tidak ada yang tau, kawasan ini punya Malik, jadi tidak akan ada yang bakalan mergokin mereka nanti. Aca yang ditatap mesum begitu memerah, entah kenapa memeknya kerasa basah, apalagi waktu Aca ngelirik kebawah, kayanya kontol Malik ukurannya lebih besar dari suaminya, berusaha mempertahankan akal sehat Aca berusaha berontak walau hasilnya sama aja.

"a-abang inget istri sama anak abang di rumah, ini dosa bang"

"kalau neng gak bocor, kita gak bakalan ketahuan"

"abang, neng mohon jangan"

"abang gak bisa neng, setiap hari abang harus coli pake foto neng, sekarang abang udah sampe batas"

Kedua tangan Aca diikat pakai tali tambang yang kayaknya emang udah disipain Malik dari kemarin-kemarin, dengan penuh nafsu, Malik pegang rahang si cantik dan melumat habis bibir merah muda dan tebal itu, Aca ngerasa Malik kayak orang kesetanna, bibirnya dihisap bergantian, digigit, mulutnya di obrak-abrik oleh lidah si sopir, bahkan keduanya berperang lidah sampai bikin saliva berceceran kemana-mana, ciuman panas itu terus berlanjut, Malik hanya akan memberikan si cantik bernafas sebentar lalu mencium ganas lagi, Aca gak bisa apa-apa selain berusaha melawan pas bibirnya dihisap kencang, sebagian dirinya menikmati ini karena ternyata Malik jago sekali berciuman, gak kayak suami Aca yang gampang capek, kayaknya si sopir angkot ini punya stamina gede.

"mpmphhh cpkhh abwanghhh nghh..."

Puas makan bibir Aca, Malik beralih bikin tanda di leher jenjang si cantik, bahkan hingga ke belakang telinga Aca sekarang sudah penuh bekas gigitan dan kemerahan, lehernya basah karena liur bang Malik, tidak ada setitikpun kulit mulus tersisa, semuanya keunguan bikin Aca ngerasa sedikit perih di lehernya. Sekarang Malik beralih ke tokt montok yang sejak tadi membusung karena ternyata leher itu area sensitif si cantik, Aca dapat melihat dengan jelas gimana bang Malik natap toketnya penuh nafsu. Tangan kekar dan besar itu meraba gundukan besar itu dan mulai meremas perlahan.

"anghh abanghh gelihh ahh udahhh"


a/n: cerita ini sempet di banned wp jadi aku up lagi, yang ini karyakarsa/ gform only yaa.. linknya ada di bio, semoga sukaa

dek aca & supir angkot langganan (Karyakarsa) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang