Hamil

7.5K 20 0
                                    


Aca kesal dan marah, selalu saja begini, sang suami tidak pernah mau jika Aca menginginkan seorang anak. Menurut suaminya, memiliki seorang anak sangat merepotkan dan membutuhkan biaya besar. Aca menginginkan seorang buah hati tentunya, ditambah dia seorang diri di rumah besar ini, hidupnya tidak bahagia, suaminya hanya mementingkan pekerjaan, dan ia selalu ditinggal, Aca tidak pernah dimanja dan disayang, sang suami hanya akan memanggilnya ke kamar untuk menidurinya, selebihnya keduanya akan tidur di kamar yang berbeda.

Rasa sesalnya membuat ia menceritakan semuanya pada Malik, dan sang supir angkot pun menawarkan Aca agar hamil anaknya. Aca yang memang seorang anak, ditambah ia juga sayang pada Malik tentu saja setuju-setuju saja, keduanya pun memutuskan untuk melepas rindu di rumah Malik, yang tentunya keluarganya sudah ia buat pergi dengan memberikan tiket liburan, begini-begini Malik seorang juragan tanah, jadi dia tentu saja punya uang.

"Nanti kalau udah hamil gimana bang? Abang bakalan tanggung jawab kan?"

"nanti neng ikut Abang, kita nikah ya"

"terus istri sama anak Abang?"

"Abang bakalan ceraikan istri Abang, dia itu gak becus jadi ibu, anak kami tidak pernah dirawat benar-benar, makanya abang kesal. Nanti kalau misal cerai, anak Abang bakalan tetap tinggal disini, gapapa? Neng keberatan?"

"gak masalah abang, neng suka anak kecil, lagian anak Abang nanti bakalan jadi anak aku juga"

"makasih sayang"

Malik mulai mencium ranum Aca dengan lembut, menyalurkan rasa cintanya ya ding sudah semakin besar, pun Aca membalas ciuman itu tak kalah lembut, keduanya saling melumat hingga ciuman itu berubah menjadi basah dan erotis, bunyi kecipak mulai memenuhi kamar itu, keduanya sama-sama terangsang, Malik dan Aca saing melepaskan baju masing-masing, melepas ciuman itu sebentar, lalu setelah mereka sama-sama telanjang bulat, ciuman panas itu kembali mereka lanjutkan. Malik menekan kontolnya yang mulai tegang ke memek itu, mengukung si cantik dan memberikan ciuman panas dan kuat.

"cpkhhh nghhh anhhhh cpkhhh"

Ciuman itu Malik turunkan ke leher jenjang itu, memberikan banyak ruam-ruam keunguan, tidak peduli kalau misalnya nanti suami Aca menyadarinya, karena mereka memang sudah berniat hidup berdua. Aca yang merasakan si empu meminta akses pun menjenjangkan lehernya, mempersilahkan Malik menandai sepuasnya. Lenguhan di siang hari itu menambah suasana panas di kamar ber AC itu, Aca meraba tubuh kekar dan perut kotak-kotak Malik, tangannya bergerilya hingga akhirnya tiba di benda keras dan besar itu. Walau dengan susah payah, ia berusaha mengocok kontol besar itu dengan tempo cepat. Malik yang tengah menyesap dada si cantik sesekali menggeram saat merasakan tangan mungil dan hangat itu dengan sengaja memberikan rematan kecil di kontolnya.


a/n: full akses di karyakarsa yaa  

dek aca & supir angkot langganan (Karyakarsa) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang