2. Pengenalan

86 51 5
                                    

Dimohonkan bagi para pembaca untuk tidak meniru hal yang tidak baik di cerita ini

HAPPY READING!!

"Pergi dari sini?" gumamnya melihat kode yang ada di pesan tersebut, "orang iseng kali ini," meletakkan kembali ponsel di meja.

Aliesha mengabaikan pesan tersebut dan memutuskan untuk kembali tidur. Belum sempat baginya menutup mata sekarang pengumuman terdengar dari speaker yang entah mana munculnya suara itu, "bagi student gold segera menuju ke aula."


Hah..., baru aja pengen istirahat, batin Aliesha dan dengan malas berdiri berjalan ke aula. Di depan kamar Aliesha bertemu dengan Cahay, "eh? Alie? gua kira lo udah perdi duluan, hmm, bareng yuk?" ajak Cahaya dengan penuh semangat.

Aliesha mengangguk dan membiarkan dirinya di seret oleh Cahaya. Sesampainya dia aula mereka segera berbaris karena cuma tinggal mereka berdua doang yang baru datang, 3 guru juga sudah ada di aula, 7 cewe, 8 cowo berarti student gold ada 15 orang kalau termasuk gue jadi 16, apa gua bisa lulus melawan mereka? batin Aliesha.

"Baiklah, karena semuanya sudah hadir saya akan menyampaikan sedikit pidato dan aturan-aturan khusus untuk student gold, kalian semua adalah para murid yang beruntung seperti itulah yang dikatakan orang-orang bukan? Penggunaan fasilitas seperti mall, restoran, swalayan dan yang lainnya bukan menggunakan uang melainkan poin yang kalian dapatkan." Ujar guru dengan lantang.

"Sekarang peraturan yang harus kalian patuhi selama kalian menjadi student gold, pertama kalian akan dilarang berhubungan dengan dunia luar dan ponsel kalian juga sudah dibatasi agar tidak bisa berhubungan dengan siapapun kecuali antar kalian saja, soal point, sudah dikirim ke ponsel masing-masing," lanjut guru yang membuat para siswa reflek melihat ponsel mereka dan benar, poin di kirim sebanyak 2000.

"Kedua, kalian harus mengikuti semua pembelajaran, permainan dan tantangan yang ada, kalau kalian menolak kalian akan mendapatkan konsekuensinya dan yang melanggar aturan juga akan mendapatkan hukuman," sambung guru, lantas membuat Aliesha merasa bingung dan aneh, permainan? tantangan? pikirnya.

"Cukup sekian pidato dari saya, kalau ada yang ingin bertanya silakan kalau tidak kita akan lanjut ke sesi kenal mengenal antar sesama student gold," tidak ada yang mengangkat tangan atau menggubris pertanyaan guru, mereka hanya natap menatap satu sama lain mendengar peraturan tersebut.

Karena tidak ada yang bertanya guru mengarahkan para siswa untuk hadap menghadap, seketika sebuah meja keluar dari lantai aula di depan para murid dan di atas meja tersebut terdapat pistol?

Melihat para murid kebingungan guru kembali menjelaskan, "kalian hanya perlu menembakkan pistol ke arah siswa yang ada di depan kalian, kalian akan menyebutkan nama dan door, selesai."

Tentu saja tidak ada yang berani melakukannya, apa-apaan ini? apa mereka ingin para murid mati di awal sekolah? siapa juga yang akan melakukan ini? dan juga pistol itu nampak asli, pikir Aliesha. Namun, dugaan Aliesha salah total, salah satu siswa mengangkat pistolnya dan mengarahkan ke siswi yang ada di depannya.

"Aditya Delvani," setelah menyebut namanya siswa itu menarik trigger dan door. Tapi, beruntungnya tembakkan itu melesat tepat di samping kepala gadis itu yang membuatnya jatuh lemas ke lantai. Asli? pikir Aliesha kaget tidak percaya.

Setelah penembakan itu para siswa lainnya tidak ada yang berani untuk melakukan itu karena sudah tahu bahwa pistol di depan mereka asli.

Apa-apaan ini? apa mereka mau kami semua mati hanya untuk pengenalan?

←----------→

Siapa yang mau jadi student gold? awal pengenalannya aja udah gitu, hihhh serem.
Pengenalan dan perpisahan sekaligus dalam waktu satu menit atau mungkin kurang dari semenit?

Oh ya, jangan lupa tinggalin jejak seperti vote atau komen.

see you in the next chapter

Published : 15 Juni 2024

Class of MurdersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang