9. Hah

2.5K 65 3
                                    

⚠ ini cerita LGBT
↩ sorry for typo

Yg udah read bantu vote sama komentya dong, biar ke up ceritanya 😠

.
.
.
.

Selama sebulan ini Devian hanya fokus untuk datang ke kampusnya dan benar-benar tak diusik oleh Jason yang menghilang entah kemana. Membuatnya merasa kosong dan kesepian namun Ia menghapus semua pikiran anehnya itu. "Sial.. apa-apaan." Ia menggelengkan kepalanya ribut.

"Ah, aku bosan banget... balik lagi aja apa ya ke sana. Tapi takut ada paman... haaah.." Ia menghela nafasnya panjang.

Namun bukan Devian namanya, Ia kembali berbohong kepada papanya bahwa Ia akan menginap dirumah salah satu temannya. Tetapi papanya kini benar-benar ketat dalam perijinan Devian. Carl dan teman Dev saling berhubungan lewat telepon dan meyakinkan Carl bahwa Devian bersama dengan dirinya.

Dan Carl pun percaya begitu saja. "Yes, thank youuu beb! Muah.." bunyi kecupan di bibir saja Ia berikan kepada temannya yang merasa geli.

"Awas loh ya, kalau lu ada masalah, bawa bawa gue." Ucap Darwin, temannya yang membantu Dev berbohong.

"Iya beb, tenang aja, gue gak bakalan bawa bawa lo kok. Dah byeee. Nanti uang lu gue gantii" ujar Dev dengan senang sambil menaiki taksi dan menuju Gay bar milik Jason.

.
.
.
.

Setibanya disana, para sekuriti memberikan jalan untuk Dev karena mereka sudah cukup saling mengenal. "Weh bocil, kemana aja lu, terakhir dibawa bos besar gak balik-balik lagi lu. Pingsan lu abis makan pisang raksasanya?" Ucap si bartender yang memang kurang akrab dengan Dev.

"Cih... mana ada pingsan. Yang ada paman itu yang pingsan karena ketagihan sama bibir bawahku!" Ucap Dev heboh membuat si bartender merotasikan bola matanya. Kemudian Dev segera meninggalkan meja bar dan menuju ruang manager yang pernah Ia masuki.

Oh ya, Jason sebelumnya sudah mengingatkan kepada manager yang menghandle para host untuk tidak memakai jasa Dev untuk orang lain, kecuali dirinya sendiri.

Namun dikarenakan Manager lama sedang cuti dan manager baru tidak mengetahui hal itu, Ia malah mengiklankan Dev karen anak itu tiba-tiba merengek bahwa dia salah satu staff dari bar tersebut.

Karena wajahnya yang imut membuat salah satu pelanggan tertarik untuk meng-hire Dev dengan harga yang sangat tinggi. Namun orang tersebut meminta Dev melayani 3 orang sekaligus.

Awalnya Dev menolak dengan keras dan tidak mau melayani 3 orang sekaligus namun karena manager berucap bayarannya sangat tinggi dari biasanya dan Devian memiliki 70% dari bayaran tersebut membuat dirinya bimbang dan akhirnya menerimanya.

"Nih kamu disuruh kenakan pakaian ini sebelum memasuki kamar." Ucap si manager baru.

"Haa?? Orang gila mana lagi ini...." desahnya saat melihat pakaian kelinci dengan bagian bawah area hole yg bolong.

"Dah cepat sana." Si manager baru melipat kedua tangannya.

Dev langsung membuka pakaiannya di ruangan itu membuat si manager terkejut. Ia menepuk keningnya sendiri dengan tingkah anak ajaib itu.

"Gini benar??" Tanyanya saat dirinya sudah mengenakan pakaian hitam itu dengan benar.

Gluk.

Tiba tiba si manager baru meneguk ludahnya dan menggelengkan kepalanya untuk mengembalikan kewarasannya. "Y-ya benar.."

"Lalu ini untuk apa??" Dev menunjukkan dildo kecil dengan bentuk ekor kelinci. "Kenapa bentuknya seperti penisssss???" Ia memainkan benda tumpul itu.

"Haah.." si manager baru menghela nafasnya. "Kemari.." ucapnya dan dituruti oleh Dev. "Menungging di sisi meja.."

Hire a Host 🔞 ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang