Rumah pohon.

5 2 1
                                    

☄️☄️☄️

Lo adalah orang pertama yang bikin senyuman gue kembali tanpa lo minta sama sekali.

- Arvin alvakenzo.

☄️☄️☄️

Hari-hari pun sudah berjalan seperti biasa, Kini arvin dan teman-teman nya sedang mengendarai motor nya menuju sekolah, Melewati jalanan yang sangat ramai dengan berbagai pengendara motor dan mobil yang melewati lalu lintas, Mereka pun sampai di area sekolah, Banyak sekali siswa siswi yang berlalu-lalang melewati koridor sekolah.

Arvin dan juga yang lainnya pun memarkirkan motornya di parkiran yang telah di sediakan, Banyak sekali siswa yang menatap mereka dengan tatapan yang tak biasa, Banyak siswa siswi yang mengagumi mereka terutama arvin.

Arvin merupakan salah satu siswa berprestasi di sekolah, Ia merupakan ketua basket di sekolah itu, Ia juga merupakan murid kesayangan guru-guru disana karena ia merupakan sumber kebanggaan di sekolah, Ia juga merupakan ketua geng motor yang sangat bijak, Banyak perempuan yang mendekati nya tapi ia selalu menolak nya.

Kini mereka pun berjalan menuju kelas, Melewati banyak siswa siswi yang sangat kagum dengan arvin yang mempunyai kegantengan tingkat dewa, Saat hendak menaiki tangga, Ia tak sengaja berpapasan dengan perempuan yang pernah ia temui sebelumnya.

Perempuan itu tak mau menatap Arvin, Ia hanya membuang mukanya dihadapan arvin, Saat hendak melewati arvin, Tangannya di cekal oleh arvin, Seolah-olah ia tak boleh pergi dari sana. Perempuan itu pun menyadari tangannya di cekal oleh arvin, Sontak menoleh ke arah Arvin dengan perasaan malu.

"Lo perempuan yang kemarin kan?" Tanya nya pada perempuan yang berada di hadapannya sekarang.

"I-iya ini aku, A-ada apa?" Jawabnya malu-malu, Ia sangat malu karena banyak sekali tatapan tak suka dari banyaknya perempuan yang berlalu-lalang di koridor sekolah.

"Gapapa, Gue cuman mau mastiin kalau ini lo." Ia pun tersenyum dihadapan perempuan itu.

"Oh gitu ya, K-kalau gitu aku pamit ya?"

"Oke, Hati-hati ya, See you." Arvin pun melepaskan cekalan tangannya dari tangan perempuan itu.

Perempuan itu pun pergi meninggalkan mereka semua yang hanya terdiam di tangga, Sempat merasa heran sebenarnya siapa nama perempuan ini? Arvin tak sempat menanyakan siapa identitas perempuan ini.

Karena merasa heran zero pun bertanya kepada arvin "Bang, Itu siapa bang? Kok kayanya gue baru liat."

"Wih bang arvin udah mulai pdkt nih, Kok ga bilang-bilang sama zello."

"Boleh kali bang cewenya buat hazel." Goda hazel, Itu pun sontak mendapatkan tatapan tajam dari arvin.

"Berani lo nyentuh dia, Nyawa lo melayang." Ancaman maut sudah dikeluarkan oleh arvin, Tandanya perempuan itu adalah perempuan yang akan menjadi milik arvin seutuhnya.

"Ngeri amat bang." Serobot rega.

"Berarti bang arvin udah jatuh cinta ya sama perempuan itu, Semangat bang, Pepet trus sampe pelaminan."

"Hahaha." Tawa keras itu terdengar sampai ke lorong sekolah, Mereka merupakan anak-anak yang terkenal di sekolah itu.

Arvin dan yang lainnya pun pergi menuju kelas nya masing-masing, Saat jam pelajaran berlangsung, Arvin tak fokus pada pelajaran itu, Ia masih memikirkan siapa nama perempuan itu? Karena merasa terganggu, Ia pun akan mencari identitas itu melalui pihak sekolah nanti.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Arvin AlvakenzoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang