"Alam semesta berada dibawah kendaliku, kekuatan agung ini adalah simbol kebesaran ku, tundukkan kepalamu kepada sang suci ibu dari seluruh kehidupan, yaitu aku. " -Aqiel'Leardo Kaidan
Tinggalkan jejak vote and comment
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-Tandai jika ada typo- . . Happy reading . .
Kini semua yang Aidan butuhkan telah tersedia, Aidan menatap kembali barang barang yang ia akan gunakan, kali ini ia akan menggunakan teknik 1001 jarum, teknik pengobatan akupunktur dengan level tersusah namun tidak bagi Aidan.
Sebenarnya hanya membutuhkan 500 jarum perak, namun karena hampir menutupi semua tubuh pasien dengan jarum akupunktur, maka namanya disebut sebagai akupunktur 1001 jarum.
"Lucas bantu aku untuk membuka semua pakaian nya dan jangan ada yang tersisa, ah kecuali area sensitifnya saja." ucap Aidan sembari menatap jarum perak yang akan ia gunakan.
Lucas yang mendengar perintah Aidan, dengan cepat melakukannya.
"Darell tahan posisi nya untuk duduk dan letakkan wadah tersebut didepan ya." Darell dengan cepat melakukan perintah Aidan, menahan tubuh putra mahkota agar berada diposisi duduk.
Aidan kembali menatap alat alatnya yang telah ia bersihkan terlebih dahulu, menatap keduanya yang sepertinya telah siap akhirnya Aidan mulai melakukan pengobatan.
Hal pertama yang Aidan lakukan adalah dengan menyebarkan seluruh jarum perak ditubuh putra mahkota menyeluruh tanpa ada satupun yang terlewat dan setelahnya barulah ia akan menggunakan element alamnya untuk mencoba mengeluarkan racun yang bersarang.
Proses tersebut memakan waktu yang sama lama dan itu dikarenakan keadaan putra mahkota yang tidak sadar membuat prosesnya sedikit lambat.
4 jam sudah lamanya proses tersebut terus berlanjut tanpa ada tanda tanda selesai, keringat terus keluar dari tubuh Aidan bahkan ia juga beberapa kali memuntahkan darah, Darell ingin membantu namun Aidan melarang mereka sehingga ia hanya dapat membantu mengelap keringat yang keluar dari kening Aidan.
Tak lama benjolan hitam pekat muncul ditubuh putra mahkota, bahkan putra mahkota sempat mengeluarkan darah hitam yang beraroma tak sedap, untungnya darah tersebut tidak mengenai kasur tersebut karena sudah ada wadah yang telah diletakkan Darell.
Darell dan Lucas yang melihatnya cukup shock apalagi darah yang berwarna hitam pekat dan beraroma tidak sedap keluar dari mulut putra mahkota mereka.
Aidan menghentikan penyaluran mana nya, menatap wadah yang sudah berisi darah hitam tersebut, mengambil sedikit dan meletakkan didalam wadah kecil untuk ia simpan.
Lalu Aidan mulai mencabut seluruh jarum akupunktur ditubuh putra mahkota dan memberikannya kepada Lucas untuk dibersihkan.
"Ambil dan rendam di air panas dan rendam kembali ke dalam air mawar, aku masih membutuhkan jarum tersebut." perintah Aidan yang diturutin oleh Lucas.
Aidan terlebih dahulu menyingkirkan wadah berisi darah hitam tersebut, kini ia mulai mengambil belati untuk melakukan tahapan selanjutnya yaitu membela benjolan hitam tersebut.
Aidan mengiris benjolan hitam yang berada ditubuh putra mahkota, cairan hitam keluar meluncur dengan deras ya, Darrel yang masih menompang tubuh putra mahkota dibuat meringis melihat dengan santai ya Aidan menggores dan menekan benjolan tersebut yang mengeluarkan aroma tidak mengenakan.
Aidan terus melakukan itu tanpa merasa bau atau jijik sama sekali, baginya ini tidak lah seberapa namun beda bagi Darell yang mati matian menahan aroma tak sedap tersebut.
Tubuh yang pucat tersebut kini mulai sedikit ada perubahan, racun yang bersarang mulai berkurang dan itu berkata Aidan, apa sudah selesai?
Oh tentu saja belum, masih banyak tahapan yang harus dilalui agar racun tersebut benar benar bersih dari tubuh putra mahkota.
Setelah mengeluarkan racun dari benjolan hitam, Aidan langsung memerintah Lucas dan Darell untuk mengangkat tubuh putra mahkota dan diletakkan didalam bak yang sudah terisi air panas.
Aidan juga menuangkan cairan yang ia dapat dari crystal poison yang sudah ia hancurkan dan mengambil air sarinya.
"Tahapan terakhir, aku ingin kalian meletakkan tubuhnya didalam air obat yang sudah aku racik dan aku akan menyalurkan energi ku untuk memaksa racun didalam tubuhnya keluar, mungkin ini akan terasa sakit baginya namun ini adalah jalan yang tepat agar ia sembuh sepenuhnya." ucap panjang lebar Aidan yang mana membuat Lucas sedikit cemas, ia takut putra mahkota nya tidak selamat namun ia juga harus yakin.
Sebelum Aidan memulai pengobatan terakhirnya, Aidan memberikan sepotong kain yang sudah ia lipat kearah Lucas. Lucas sendiri bingung untuk apa kain ini.
"Berikan agar ia tidak melukai dirinya sendiri nanti. " meskipun tidak mengerti maksud Aidan namun Lucas hanya mengangguk saja.
Setelahnya Aidan memulai tahapan terakhirnya, dirinya mulai menyalurkan energi dan mencoba paksa mengeluarkan racun di tubuh putra mahkota yang dimana itu membuat putra mahkota merasakan sakit yang luar biasa.
"Aargghh! "
"Ughh... Arhhhh! "
Lucas dapat melihat putra mahkota yang tengah menahan rasa sakit dengan menggigit bibir ya hingga berdarah, ah sekarang dirinya sadar kenapa Aidan memberinya sebuah kain itu untuk mencegah putra mahkota agar tidak melukai dirinya sendiri, dengan cepat Lucas menyumpal mulut putra mahkota dengan kain agar tidak melukai bibirnya lagi.
Tak lama teriakan kesakitan tersebut mulai mengecil, jarum yang menancap mulai berjatuhan diikuti oleh kelopak mata yang mulai terbuka menampilkan iris kuning keemasan.
Aidan menghentikan aksinya saat dirasa tubuh putra mahkota telah berhasil mengeluarkan racun yang tersisa, entah kenapa tubuh Aidan terasa sangat lemas, energinya telah tersedot habis akibat dirinya yang terlalu memaksakan diri.
Benar Aidan sebenarnya sudah sangat kehabisan energi saat penyaluran mana yang membuatnya mengeluarkan darah segar namun Aidan tetap memaksakan diri karena ia tahu nyawa pasien nya berada ditangannya.
Aidan tersenyum kecil saat dirinya telah berhasil menyelesaikan pengobatannya.
"Akhirnya aku berhasil." belum sempat Aidan berdiri tubuhnya sudah lebih dulu jatuh tidak sadarkan diri dan itu membuat Lucas dan Darell panik.