Bab 34// Ikut ke Sekolah

112 7 0
                                    

Pukul 05.00 subuh Agnes sudah sholat subuh, ia tak lama pergi kedapur karena ini adalah ujian untuk anak anak siswa kelas XI SMA. Sementara, putri masih tertidur pulas dipangkuan Agnes.

Reza tersenyum kepada istrinya, begitu rajin istrinya saat ini. Reza sengaja mencuci mobilnya di pekarangan rumahnya.

Ia yang sedang mengeluarkan mobil tersebut, seorang emak emak para tukang gosip segera menghampiri Reza. Reza hanya memakai kaos warna biru Dongker dengan lengan pendek, yang tinggi dan memperlihatkan otot nya speak up. Begitulah jika emak emak yang sedang joging selalu melihat wajah Reza yang tak nampak tua.

"Hai ganteng, sendirian aja ni. Kok lama lama pak ganteng makin menyala sih" ucap emak emak yang sengaja menunggu Reza mencuci mobil.

"Aduh, pak Reza makin lama makin hot aja bikin hati ibu makin meleleh. Aduh, sayangnya pak Reza udah miliki seorang istri, kenapa pak istrinya kenapa ga nongol nongol. Apa jangan jangan pak Reza seorang duda ya! Aduh makin klepek klepek ibu ini" senyum Bu Leni tetangga dengan Reza.

Makin lama ada saja yang tak masuk akal bagi Reza. Ia sudah terjebak rayuan emak emak yang super gaya bicaranya. Terdapat, juga Bu RT yang menggombali Reza. Ditengah sedang asyik menggombal tak lama para suaminya datang dan langsung menyiram para istri menggunakan semprotan kran Reza.

Bukanya malah berlari untuk joging, bisanya para emak emak sibuk menganggu Reza dengan penuh pertanyaan yang tidak ada kaitannya.

Sementara Agnes mendengarkan omongan yang berisik. Ia keluar, dengan membawa panci yang ia gunakan untuk membuat Sup kesukaan suaminya.

Ketika Agnes keluar, para suami dari ibu ibu tersebut dibuat tercengang oleh kedatangan Agnes yang sangat cantik. Dengan rambut di sanggul bagaikan seorang peragawati di bandara, para suami langsung dibuat penasaran memandangi Agnes tak berada berkedip.

"Maa syaa Allah, itu cantik banget istri pak Reza. Ga bayangkan kalau ibu akan seperti itu. Kenapa cantik banget"

"Aduh, sayangnya itu istri pak Reza. Aduh kenapa kita pada lihatin rumah tangga orang lain,"

Keasyikan melihat wajah Agnes, sampe ibunya juga menyemprotkan kran pada suaminya.

Kelakuan tetangga emang membuat Reza bergidik, ia segera mempercepat dan menghalangi istrinya.

"Mas, apa yang mas lakukan hah?"cepat cucinya jangan kebanyakan eksis, pokonya jangan kebanyakan caper sama oranglain"

"Siapa yang caper?"lah sayang juga butuh itu kan. Ini kenapa bawa panci segala. Pokonya mas juga ga mau lihat sayang banyak dilihat sama oranglain"pekik suaminya menjabat tangan istrinya .

"Iya, tapi mas juga jangan kecentilan juga. Awas aja, nanti Agnes akan suruh mas tidur diluar"

"Janganlah?"kalau diluar banyak hantu bisa bisa bukan digangguin malah dikasih kecupan"

"Hahahaha, mana ada hantu bisa cium. Kebanyakan akalan mas aja ni. "

Padahal masih jam 5 subuh, Reza sudah membersihkan, mencuci mobil nya. Melihat para tetangga antara suami dengan istrinya sangat kocak.

Sangat cocok dan terharu. Reza tak habis tertawa terbahak melihat drama yang suka menggangu oranglain.

Karena kesal juga jengkel, Agnes mencium bau tak sedap. Ikan gabus yang ia goreng sudah gosong. Maklum, tapi putri yang mengangkat ikan tersebut.

"Loh sayang, kenapa kamu yang angkat nanti tangan kamu kecipratan minyak, sini mana yang kena minyak"

"Yaa Allah bunda, sebaik dan perhatian sekali bunda. Yaa Allah semoga bunda selalu diberikan kesehatan juga orang orang baik di sekelilingnya, aamiin" batin putri sempat memeluk bunda Agnes tiada henti .

"Putri kenapa?"Apakah bunda buat kesalahan. Jangan bersedih terus nanti hilang cantiknya. Sudah dong, bunda mau cepat karena mau sekolah"

"Yee, putri boleh ikut ga?"mau juga belajar bareng sama bunda. Boleh ya! Please,"

"Tapi ingat putri jangan nakal kalau lagi sekolah. Ingat, bunda tidak mau putri nakal di sekolah".

"Siap bunda,"

Ternyata ikan gabus sedikit gosong, putri yang tidak terkena ciptaan minyak dan hanya sedikit ia oleskan dengan odol pasta gigi,dan juga minyak.

"Sudah bunda saja, sekarang putri mandi ya. Karena bunda akan pergi ke sekolah, bunda mau ujian sekolah",

"Hmm, maafkan putri udah merepotkan bunda. Yaudah putri tidak jadi ikut bunda, putri dirumah saja ya."

"Kenapa tidak ikut! Disana banyak teman teman loh. Asyik juga, nanti bunda kenalin dengan teman bunda."

"Benarkah?"wah bunda emang teman putri paling baik. Ga nyangka jika om Reza tepat memilih bunda"

Putri mengikuti arahan Agnes, ia yang segera pergi ke kamar mandi. Sementara Agnes sedang menggoreng ikan gabus yang berada di mangkuk 2 biji lagi. Ia yang tak menyangka, jika putri mau membantu pekerjaan Agnes di dapur. Yang salut, anak sekecil putri sudah pandai memasak.

Reza sudah tampak bersih, ia segera mempercepat jalanya agar bersiap siap untuk sarapan pagi bareng istrinya yang tercinta.

"Sayang"

"Sayang, mana putri."

"Sedang mandi mas, mas mandi di kamar kita saja. "

"Kamu ga mandi lagi. Kayaknya bau ni! Tapi kok tetap menggoda ya"

"Dasar suami yang nafsu gede. Kebiasaan kalau ngomong itu diatur dulu, jangan pernah kebiasaan ngomong seperti itu"

"Kenapa?"kita kan berdua saja disini!

"Iya?"tapi masalahnya ada anak kecil sedang dikamar mandi. Jangan kebiasaan ngomong orang dewasa. Nanti putri kedengaran"

"Siap tuan putri, "

Semakin lama istrinya begitu menggemaskan, melihat kecerewetan milik istrinya membuat Reza tak berhenti memandang. Rasanya ia puas menikmati suasana ini, dan ingin menciumi bibirnya yang terlalu emosional itu.

Tapi ia harus lebih menjaga istrinya dari orang banyak, sebab ia cemburu dengan istrinya hanya menggunakan daster selutut.

Setelah mereka bersiap, dan memakai seragam sekolah, dan Reza memakai kemeja putih,dan memakai jas hitam menandakan jika suaminya terlihat begitu mempesona di mata istrinya. Dan Agnes tak hentinya memandangi suaminya yang tersenyum kepadanya. Tapi, putri segera berdehem memiliki kedua pasangan ini lupa jika tengah ada anak kecil di sampingnya.

"Ekhem, kenapa tadi kalian pas putri mandi, kenapa terlalu bisik. Untung saja tak terdengar karena putri menggunakan shower untuk mandi. "

Perasan lega, setelah mengetahui jika putri tidak mendengarkan apa yang diucapkan pada pasangan tersebut.

Saling sanjung menyanjung, putri yang mengambil ikan gabus yang gosong begitu enak tidak dirasa seperti gosong. Sup ayam yang campuran antara kentang, juga brokoli, wortel diatasnya ada daun SOP juga di taburi bawang goreng super nikmat. Kuah nya segar, sampai putri tidak berhenti makan.

"Masakan bunda emang top. Super sekali. Nanti kalau udah besar ajarkan putri ya bunda."

"Kenapa ga sekarang aja. Daripada nunggu besar begini saja bentuknya ga ada kemajuan buat apa?"usil Reza yang mencari keributan.

"Issh, om bisa ga jangan gangguin putri. 1x om kerjain putri potong tuh burung om"

"Enak saja, om bisa mati tau ga"

"Ga mau tahu, pokonya harus dipotong kayak film Sumanto itu?"

"Haha, kebanyakan nonton sinetron. Kebanyakan ditipu oleh film sekarang. Mau ga putri di potong rambut yang lebat itu"

"Enggak. Ini hanya berlaku pada om saja. Biar om tidak banyak mengusili bunda juga putri, " sambil memainkan lidahnya yang tidak senang kepada Reza.

Agnes ngilu, ketika putri menceritakan apa yang tidak ada kaitannya dengan putri. Putri masih kecil sudah paham cerita dewasa. Nampaknya jika ia akan terikut orang luar kebanyakan disana.

Dapatkan Agnes membawa putri ke sekolahnya? Dan akankah menjadi pembicaraan di sekolahnya.


Guruku Adalah Suamiku(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang