𝟐𝟑 | 𝐓𝐞𝐫𝐫𝐚 𝐄𝐝𝐞𝐧 𝐒𝐭

272 179 118
                                    

Di bawah naungan pelukan bulan, Chara menyelinap keluar dari asrama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di bawah naungan pelukan bulan, Chara menyelinap keluar dari asrama. Antisipasi mengiringi langkahnya, saat ia memulai perjalanan rahasia menuju markas LUNARÈ dengan hanya berbekal rasa nekat. Dia pergi pada tengah malam, mengendarai sepeda motor butut yang diperolehnya dari toko barang rongsokan. Pemilik toko telah meyakinkannya bahwa motor itu dalam kondisi baik, hampir tidak pernah digunakan sebelum dibuang. Jadi dia mempercayai kata-kata sang pemilik toko, daya tarik sepeda motor yang murah dan fungsional terlalu menggoda untuk ditolak.

Chara menyusuri jalanan yang sunyi dengan tujuan yang lebih besar daripada rasa khawatir. Udara sejuk malam membelai kulitnya seperti sebuah janji yang dibisikkan, membawa aroma kebebasan yang mendorong keberaniannya. Deru motor di bawahnya, menenggelamkan suara-suara kota yang tertidur. Jalanan kosong melintas dengan kabur, sesekali lampu jalan memancarkan bayangan panjang di belakangnya.

Menelusuri jalan dengan tenang, Chara merasakan beban tanggung jawab di pundaknya. Dia tidak bisa meninggalkan Blacky, tidak di saat kucing itu sedang sakit. Jadi dia akan mengantar Blacky ke klinik hewan yang buka selama 24 jam, sebelum melesat melewati labirin yang penuh dengan tikungan dan belokan menuju LUNARÈ. Meskipun ia akan melintasi jalur yang berbelit-belit, Chara menavigasi dengan tekad kuat, pikirannya terpaku untuk bertemu dengan Julio dan mencari jawaban atas berbagai pertanyaannya.

Saat jam di pergelangan tangan Chara menunjukkan pukul dua malam, gadis itu sampai di tempat tujuan. Dia berdiri di depan bangunan megah yang menjadi markas organisasi rahasia LUNARÈ. Pupil matanya membesar dengan perasaan khawatir saat ia bersiap untuk memasuki bangunan yang sudah tidak asing lagi baginya.

Menutupi wajah dengan topeng rajutan hitam, Chara berjalan menuju pintu masuk tersembunyi yang hanya diketahui olehnya dan Julio. Menyelinap melalui pintu yang disamarkan sebagai ventilasi udara, ia mengikuti lorong sempit yang mengarah langsung ke kantor Julio. Sembari membungkuk rendah, telinganya mendengar dengungan aktivitas di kejauhan yang bergema di seluruh gedung.

Dia tahu rekan-rekan agennya masih bekerja keras, tidak menyadari kehadirannya. Lorong yang berliku membawanya lebih dekat ke kantor Julio, dan ketika dia muncul di ruang yang remang-remang, gelombang kelegaan menyelimutinya saat mendapati tempat itu tidak berpenghuni.

Menghela napas lega, Chara menegakkan tubuh dan membersihkan jaketnya dari butiran debu yang menempel. Dia melangkah lebih jauh ke dalam ruangan itu, langkahnya hati-hati agar tidak menimbulkan suara. Dengan bunyi klik yang pelan, ia membetulkan sebuah kacamata infra merah yang bertengger di hidungnya, memancarkan cahaya kehijauan ke sekeliling ruangan. Kantor itu hening, kecuali dengungan samar dari peralatan elektronik.

Tatapan Chara menyapu ruangan yang tidak asing itu, memperhatikan setiap detailnya. Rasa ingin tahu Chara semakin memuncak saat ia berkeliling, matanya mengamati setiap sudut dan celah. Sungguh sebuah keberuntungan bahwa ia menemukan sebuah brankas besi yang tersembunyi di balik lemari kaca, sebuah rahasia yang hanya diketahui oleh Julio - hingga saat ini. Dia ingat saat dia secara tidak sengaja melihat sekilas Julio sedang memasukkan kode, dan kini, rasa ingin tahunya tergelitik.

𝐏𝐑𝐄𝐓𝐓𝐘 𝐕𝐄𝐍𝐎𝐌 ☑ (𝐓𝐄𝐑𝐁𝐈𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang