Bagian 24

141 16 1
                                        


"Aku sudah mengira bahwa aku sudah sangat mengenalmu tapi ternyata tidak, hanya sebagian yang aku tau dari dirimu. Aku sadar bahwa kau tidak seberharga itu bagiku, aku yang terlalu sibuk atau kau yang pandai menyembunyikannya? Aku tidak tau, "


.


.


.


Hyunsuk membaca sebuah pesan yang sedari malam terkirim ke ponselnya dan belum sempat ia baca, baru pagi ini ia baru bisa mmebuka chat dan membaca pesan dari temannya itu. Awalnya Hyunsuk membuka aplikasi chat ingin menanyakan obat yang di minum oleh Jihoon itu merupakan obat dari penyakit apa pada salah satu temannya. Alis Hyunsuk mengkerut ketika matanya perlahan membaca isi dari pesan tersebut bahkan pemuda itu juga memberikan beberapa file yang merupakan obat dari Hyunsuk kirim semalam. Matanya membaca dengan teliti informasi tentang obat tersebut yang telah diberikan temannya semalem, matanya membaca beberapa deret kalimat di layar ponsel tersebut dan seketika mata itu melebar ketika mengetahui oba tapa yang dikonsumsi oleh kesayangannya itu, itu merupakan obat yang dikhususkan untuk penderita penyakit kanker stadium dua, lebih tepatnya obat untuk kanker tulang ---Osteosarcoma dan beberapa obat-obat lainnya yang berguna untuk pereda nyeri, antibiotik, dan obat yang berhubungan dengan penyakitnya itu.

Tanpa sadar tangan Hyunsuk mengeratkan ponsel yang ia genggam, kenapa dirinya baru mengetahui fakta baru yang dialami oleh Jihoon? Ia terlalu sibuk dengan urusan dunianya sampai melupakan fakta yang sangat penting dari pujaan hatinya. Bahkan Hyunsuk hanya sibuk dengan sosok Ryujin saat itu dan mengabaikan kondisi dari pemuda yang ia cintai, oleh karena itu ia baru mengetahui fakta penting yang Jihoon alami sekarang, sungguh bodoh sekali bukan?.

"Sialan! " umpat Hyunsuk membuat Yoshi dan Jaehyuk yang berada dikursi depan terkejut lalu melirik Hyunsuk yang tiba-tiba mengumpat, melalui kaca kecil di dalam mobil mereka.

"Jaehyuk, antarkan aku ke flat Jihoon setelah itu kau boleh pulang. " Hyunsuk memberikan perintah yang langsung diangguki oleh Jaehyuk dengan patuh. Jaehyuk sangat paham bagaimana tabiat dari Hyunsuk yang mengeluarkan nada geram dan frustasinya, itu berarti Hyunsuk lagi mode dirinya tidak suka perintahnya di elak. Alhasil, Jaehyuk hanya bisa menuruti semua perintah dari Tuan Muda Choi itu termasuk mengantarnya ke flat Jihoon.

Tidak sampai satu jam akhirnya mereka sampai pada flat kecil itu, Hyunsuk turun dari mobilnya dan menyuruh Jaehyuk untuk segera pergi. Kaki pemuda itu membawanya naik ke lantai tiga Dimana flat milik Jihoon berada. Ketika Hyunsuk sudah sampai di depan pintu flat milik Jihoon, sosok pemuda manis yang entah dari kapan dan tanpa Hyunsuk sadari pemuda itu sudah jatuh sedalam-dalamnya.

Tangannya terangkat untuk mengetuk pintu didepannya dengan pelan, tiga kali ketukan Hyunsuk bunyikan pada dahan pintu didepannya, tak lama terdengar suara dari dalam flat yang menyuruhnya untuk menunggu sebentar. Beberapa detik setelahnya terdengar suara kunci pintu yang terbuka disusuk dengan seorang pemuda manis yang entah kenapa semakin manis ketika melihat pemuda di depannya mengenakan sweater kebesaran dengan celana pendek hanya selutut, bahkam sweater yang ia gunakan hampir menutupi kedua lengannya.

"Hyunsuk?" panggil Jihoon menatap bingung pemuda di depannya yang kini tengah bengong(?) dengan pandangan mata yang terarah langsung tepat ke arahnya.

Hyunsuk menggelengkan kepalanya, ketika pikiran negatif mengantui kepalanya. Ia menatap wajah Jihoon yang kini sedikit memucat, entah sudah berapa lama wajah itu berubah menjadi pucat dan tidak lagi berseri seperti biasanya? Hyunsuk bahkan tidak ingat kapan wajah itu terakhir kali bersinar dan menghangat sesuai dengan mood yang diberikan Jihoon. Sungguh, Hyunsuk benar benar bodoh.

CHASING YOU [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang